Jaringan Transportasi LANDASAN TEORI

2. Input pada iterasi ke-n ; node terdekat ke n-1 ke node awal, termasuk di dalamnya lintasan terpendek dan jarak dari node awal. node-node ini ditambah dengan node awal disebut node terselesaikan, yang lain node belum terselesaikan. 3. Kandidat untuk node terdekat ke-n ; setiap node terselesaikan yang langsung berhubungan dengan satu atau lebih node belum terselesaikan sebagai kandidat node belum terselesaikan yang mempunyai hubungan terpendek. 4. Perhitungan node terdekat ke-n ; untuk setiap node terselesaikan dan node kandidat, ditambah dengan jarak diantaranya. Kandidat yang mempunyai total jarak terpendek ke-n.

2.3 Jaringan Transportasi

Suatu graph berbobot dinamakan jaringan transportasi transport network jika sejumlah syarat berikut dipenuhi : 1. Ia terhubungkan dan tidak mempunyai lup. 2. Ada satu dan hanya satu verteks di dalam graph itu yang tidak mempunyai rusuk masuk. 3. Ada satu dan hanya satu verteks di dalam graph itu yang tidak mempunyai rusuk keluar. 4. Pembobot setiap rusuk berupa sebuah bilangan nyata tidak negatif. Di dalam suatu jaringan transportasi, verteks yang tidak mempunyai rusuk masuk dinamakan sumber source dan dilambangkan dengan a ; verteks yang tidak mempunyai rusuk keluar dinamakan pembuangan sink dan dilambangkan dengan z. Pembobot suatu rusuk dinamakan kapasitas capacity rusuk tersebut. Kapasitas rusuk i, j dilambangkan dengan wi, j Suatu jaringan transportasi merepresentasikan suatu model umum bagi transportasi bendabarang dari tempat asal pasokan ke tujuan melalui berbagai Universitas Sumatera Utara rute pengiriman, dengan kendala berupa batas maksimum terhadap banyaknya barang yang dapat dikirimkan melalui rute-rute tersebut. Aliran flow di dalam suatu jaringan transportasi, φ ,ialah pemberian suatu bilangan tidak negatif , j i φ kepada setiap rusuk i, j sedemikian rupa sehingga syarat-syarat berikut dipenuhi :

1. ,

, j i w j i ≤ φ untuk setiap rusuk i,j. 2. ∑ ∑ ∝ = ∝ = = , , k i k j j i φ φ untuk setiap verteks j kecuali sumber a dan pembuangan z. Dalam kaitan dengan transportasi barangbenda, , j i φ adalah banyaknya barang yang akan dikirim melalui rute i, j. Syarat 1 berarti bahwa banyaknya barang yang akan dikirim melalui suatu rute tidak boleh melebihi kapasits rute tersebut. Syarat 2 berarti bahwa, kecuali di sumber dan di pembuangan, banyaknya barang yang mengalir menuju suatu verteks harus sama dengan banyaknya barang yang keluar dari verteks bersangkutan. Besaran ∑ ∝ = , i i a φ dinamakan nilai aliran φ value of the flow φ dan dilambangkan dengan v φ ,sehingga : ∑ ∑ ∝ = ∝ = = = , , k i v z k i a φ φ φ yang berarti bahwa total aliran keluar di titik sumber sama dengan total aliran masuk di titik pembuangan. Untuk suatu aliran, rusuk i, j dikatakan jenuh saturated jika , , j i w j i = φ , dan dikatakan belum jenuh unsaturated jika , , j i w j i φ . Aliran maksimum maximum flow di dalam suatu jaringan transportasi ialah suatu aliran yang mencapai nilai tertinggi yang mungkin dicapai. Universitas Sumatera Utara Potongan a cut di dalam suatu jaringan transportasi ialah suatu himpunan potongan dari graph tak terhubungkan yang diperoleh dari jaringan transportasi itu dengan mengabaikan arah rusuk-rusuknya yang memisahkan titik sumber dari titik pembuangannya. Notasi , P P digunakan untuk menyatakan suatu potongan yang membagi verteks-verteks itu menjadi dua himpunan bagian P dan P , dengan P mengandung titik sumber dan P mengandung titik pembuangan. Kapasitas suatu potongan,dilambangkan dengan , P P w , didefinisikan sebagai jumlah kapasitas rusuk-rusuk yang berinsidensi dari verteks-verteks di dalam P ke verteks-verteks di dalam P ; dengan kata lain : ∑ ∈ ∈ = P j P i j i w P P w , , , . Universitas Sumatera Utara

BAB 3 PEMBAHASAN

Permasalahan rute terdekat dapat dirumuskan sebagai sebuah model transshipment. Jaringan rute terdekat dapat dipandang sebagai sebuah model transportasi dengan satu sumber dan satu tujuan. Penawaran di sumber adalah satu unit dan permintaan di tujuan juga satu unit. Satu unit akan mengalir dari sumber ke tujuan melalui rute yang dapat diterima dalam jaringan tersebut. Tujuannya adalah meminimumkan jarak yang ditempuh oleh unit tersebut sementara mengalir dari sumber ke tujuan. Untuk mengilustrasikan pengembangan model ini, diambil sebuah permasalahan yaitu sebuah jaringan antar kota di Jawa Barat dalam Gambar 3.1. Gambar 3.1 Jaringan Antar Kota di Jawa Barat Universitas Sumatera Utara