BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Penentuan ASHT
3.1.1. Alat 1. Plastimeter Wallace MK II
2. Oven 3. Cutter pelubang
4. Gunting 5. Gilingan
3.1.2. Bahan 1. Karet remah
2. Diposporus pentaoksida P
2
O
5
3.1.3. Prosedur percobaan 1.
7 gram P
2
O
5
ditimbang dan dimasukkan ke dalam gelas timbang 2.
Kawat stainless steel 40 mesh dimasukkan ke dalam gelas timbang 3.
Butiran karet remah dimasukkan pada kawat stainless steel 40 mesh yang berada di dalam gelas timbang
4. Bagian dalam tutup gelas olesi dengan vaselin dan ditutup, kemudian
dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 60°C dan dikeringkan selama 24 jam.
5. Botol yang berisi karet remah tersebut dikeluarkan dan didinginkan,
setelah karet remah dingin, uji seperti melakukan uji Po, Lalu zat P
2
O
5
Universitas Sumatera Utara
yang telah selesai dipakai ditampung pada jerigen yang telah ditentukan dan dialirkan ke pengolahan limbah.
3.2. Penggunaan Plastimeter
1. Alat yang akan digunakan dipastikan dalam keadan layak dan aman
digunakan. 2.
Saklar dihidupkan 3.
Pengaturan panas pada pembangkit uap diatur 4.
Karet remah yang akan di analisa dimasukkan 5.
Alat dijalankan dengan menutup platen atas ke bawah 6.
Waktu analisa adalah berkisar 40 detik, dimulai pada saat platen diturunkan 7.
Platen dimatikan kembali dan dikeluarkan karet remah yang telah dianalisa dan pekerjaan dilanjutkan untuk menguji cuplikan yang lainnya.
8. Bila dibutuhkan, digunakan kain atau sarung tangan pada saat memasukkan air
ke pembangkit uap untuk menghindari tersengat panas.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Percobaan
Pengumpulan data percobaan diperoleh dari data lapangan dan laboratorium yang dilakukan di PT. BRIDGESTONE SUMATERA RUBBER ESTATE, Dolok
Merangir. Data-data hasil pengamatan sebelum dan setelah pengusangan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Data pengamatan potongan uji karet remah sebelum pengusangan
No Bale No.
Po
1 9
28 18
28 27
26 36
27 2
45 27
54 27
63 26
72 28
3 81
26 90
27 99
27 108
26 4
117 27
126 26
135 29
144 29
5 153
27 162
27 171
28 180
28
Sedangkan untuk hasil potongan uji setelah pengusangan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Data pengamatan potongan uji karet remah setelah pengusangan
No Bale No.
Ph
1 9
32 18
32 27
30 36
31 2
45 30
54 30
63 29
72 31
3 81
30 90
31 99
31 108
30 4
117 30
126 29
135 32
144 32
5 153
31 162
31 171
32 180
32
4.2. Penentuan Nilai ASHT
Untuk menentukan nilai Accelerated Storage Hardening Test ASHT, sebagai salah satu penentu standar mutu SIR 20 terhadap proses pengeringan pada unit
produksi crumb rubber SIR 20 di PT. BRIDGESTONE SUMATERA RUBBER ESTATE-Dolok Merangir, maka perhitungannya :
Sebagai contoh perhitungan, data yang digunakan adalah data pengamatan untuk bahan baku lama pada pallet no.1.
Diketahui : Untuk bale no. 9 : Plastisitas sebelum pengusangan Po = 28 Plastisitas sesudah pengusangan Ph = 32
Universitas Sumatera Utara
Maka Nilai ASHT : Nilai ASHT = Ph – Po
= 32 – 28 = 4
Diketahui : Untuk bale No.18 : Plastisitas sebelum pengusangan Po = 28 Plastisitas sesudah pengusangan Ph = 32
Maka Nilai ASHT : Nilai ASHT = Ph – Po
= 32 – 28 = 4
Diketahui : Untuk bale No. 45 : Plastisitas sebelum pengusangan Po = 27 Plastisitas sesudah pengusangan Ph = 30
Maka NIlai ASHT : Nilai ASHT = Ph – Po
= 30 – 27 = 3
Melalui perhitungan yang sama, maka diperoleh data hasil perhitungan untuk masing-masing nilai ASHT sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Data hasil perhitungan nilai ASHT dari masing–masing potongan uji karet remah.
No Bale No.
Po Ph
ASHT
1 9
28 32
4 18
28 32
4 27
26 30
4 36
27 31
4 2
45 27
30 3
54 27
30 3
63 26
29 3
72 28
31 3
3 81
26 30
4 90
27 31
4 99
27 31
4 108
26 30
4 4
117 27
30 3
126 26
29 3
135 29
32 3
144 29
32 3
5 153
27 31
4 162
27 31
4 171
28 32
4 180
28 32
4
4.3. Pembahasan