P
1
= P
2
+ 0,2 =0,5 P
2
dari kepustakaan
21
= cc+d= 0,3 Q = 1-P= 0,6
Q
1
= 1-P
1
= 0,5 Q
2
= 1-P
2
= 0,7 P
1
– P
2
= selisih minimal proporsi yang dianggap bermakna. Peneliti menetapkan nilai P
1
– P
2
sebesar 0,2 Dengan demikian didapatkan bahwa:
P
1
= 0,3+0,2= 0,5 P= 0,5+0,32= 0,4
Q
1
= 1-0,5= 0,5 Q
2
= 1-0,3= 0,7 Q= 1-0,4= 0,6
Dengan memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus besar sampel maka
Dari hasil perhitungan di atas didapatkan bahwa jumlah sampel minimal adalah orang 73 orang. Menurut Nursalam
22
2010, semakin banyak jumlah sampel maka hasil penelitian akan lebih representatif sehingga dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak
121 orang.
3.3.3 Cara Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan simple random sampling. Data siswi kelas VII dan VIII yang sudah mengalami menarche diambil dari UKS dan 121 orang
sampel ditentukan secara acak
3.3.4 Kriteria Sampel 3.3.4.1 Kriteria Inklusi
Siswi MTs N Tangerang II Pamulang yang bersedia untuk menjadi responden. Siswi MTs N Tangerang II Pamulang yang telah mengalami menarche.
3.3.4.2 Kriteria Eksklusi
Siswi MTs N Tangerang II Pamulang yang hanya mendapat 1 kali menstruasi. Siswi MTs N Tangerang II Pamulang yang menderita penyakit kronis.
Siswi MTs N Tangerang II Pamulang dengan ibu yang mengalami menarche cepat
atau menarche terlambat.
3.4 Cara Kerja Penelitian
Menetapkan siswi MTS N Tangerang II Pamulang yang akan menjadi
sampel
Informed consent
Ya
Pengumpulan dan pengolahan data dengan menggunakan SPSS
Tidak
Pengisian kuesioner dan Pengambilan data BMI
Analisis hubungan status gizi dengan umur saat menarche
3.5 Managemen Data 3.5.1 Pengumpulan Data
Data primer Data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang dibagikan pada siswi MTs N
Tangerang II Pamulang yang telah ditetapkan sebagai sampel. Alat pengumpulan data
Alat yang digunakan adalah kuesioner, timbangan berat badan, meteran tinggi badan, dan tabel BMIU.
3.5.2 Pengolahan Data
Pada penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan tahap-tahap yang diawali dengan menyunting data data editing, yaitu dengan memeriksa hasil kuesioner yang telah
dikumpulkan oleh responden. Selanjutnya dilakukan pengkodean data data coding, yaitu pemberian kode ke tiap variabel yang telah dikumpulkan dan tahap selanjutnya adalah
memasukkan data data entry, yaitu dengan memasukkan data yang telah diberikan kode ke dalam program SPSS pada komputer. Setelah proses entry selesai, tahap selanjutnya adalah
membersihkan data data cleaning, yaitu pengecekan kembali untuk memastikan tidak ada data yang salah agar data siap diolah dan dianalisis.
3.5.3 Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan dua tahapan, yaitu analisis univariat dan analisis bivariat.
3.5.3.1 Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik responden berdasarkan usia saat menarche, klasifikasi usia saat menarche, IMT, status gizi, dan
frekuensi menkonsumsi fast food. Data pada kuesioner diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
3.5.3.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan menggunakan analisis uji chi square. Pada penelitian ini uji chi
square digunakan untuk menganalisis hubungan variabel independen status gizi dengan