Lingkar Lengan Atas Menurut Umur Indeks Massa Tubuh

Tabel 2.4 Status Gizi Berdasarkan z-score Anak Perempuan Usia 5-18 Tahun 20 Kategori Status Gizi Ambang Batas z-score Sangat kurus -3 SD Kurus -3 SD sampai dengan -2 SD Normal -2 SD sampai dengan 1 SD Gemuk 1 SD sampai dengan 2 SD Obesitas 2 SD

2.2 Kerangka Konsep

Status gizi Umur saat menarche 1.Tingkat sosial ekonomi 2.olahraga 3.psikologis 1. Penyakit kronis 2.Genetik Konsumsi fast food

2.3 Definisi Operasional No.

Variabel Pengukur Alat Ukur Cara Pengukuran Skala Pengukuran 1. Umur saat menarche Peneliti Kuesioner Angket Ordinal 21 : 1.cepat: 12 tahun 2.normal:12-15 tahun 3.lambat: 15 tahun 2. Status gizi Peneliti Timbangan BB, meteran TB, tabel BMIU Observasi Ordinal 20 : Berdasarkan ambang batasz-score 1.Sangat kurus: -3 SD 2.Kurus: -3 SD sampai dengan -2 SD 3.Normal: -2 SD sampai dengan 1 SD 4.Gemuk: 1 SD sampai dengan 2 SD 5.Obesitas: 2 SD 3. Frekuensi Konsumsi Fast food Peneliti Kuesioner Angket Ordinal: 1.Sering: 4-7 kali seminggu 2.jarang: 3 kali seminggu 4. Umur Peneliti Kuesioner Angket Numerik 21

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik kategorik tidak berpasangan dengan rancangan penelitian menggunakan desain studi potong lintang cross-sectional. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di MTs N Tangerang II Pamulang

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada April tahun 2013-Juni tahun 2013 3.3 Populasi dan Besar Sampel 3.3.1 Populasi Populasi terjangkau adalah seluruh siswi kelas VII dan VIII MTs N Tangerang II Pamulang tahun ajaran 20122013 yang sudah mengalami menarche.

3.3.2 Sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan : N = Jumlah sampel yang dibutuhkan Z α = kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5, sehingga Z α = 1,64 Z β = kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20, sehingga Z β = 0,84 P = proporsi rata-rata P 1 + P 2 2=0,4 P 1 = P 2 + 0,2 =0,5 P 2 dari kepustakaan 21 = cc+d= 0,3 Q = 1-P= 0,6 Q 1 = 1-P 1 = 0,5 Q 2 = 1-P 2 = 0,7 P 1 – P 2 = selisih minimal proporsi yang dianggap bermakna. Peneliti menetapkan nilai P 1 – P 2 sebesar 0,2 Dengan demikian didapatkan bahwa: P 1 = 0,3+0,2= 0,5 P= 0,5+0,32= 0,4 Q 1 = 1-0,5= 0,5 Q 2 = 1-0,3= 0,7 Q= 1-0,4= 0,6 Dengan memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus besar sampel maka Dari hasil perhitungan di atas didapatkan bahwa jumlah sampel minimal adalah orang 73 orang. Menurut Nursalam 22 2010, semakin banyak jumlah sampel maka hasil penelitian akan lebih representatif sehingga dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 121 orang.

3.3.3 Cara Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan simple random sampling. Data siswi kelas VII dan VIII yang sudah mengalami menarche diambil dari UKS dan 121 orang sampel ditentukan secara acak