Tabel 2.4 Status Gizi Berdasarkan z-score Anak Perempuan Usia 5-18 Tahun
20
Kategori Status Gizi Ambang Batas
z-score
Sangat kurus -3 SD
Kurus -3 SD sampai dengan -2 SD
Normal -2 SD sampai dengan 1 SD
Gemuk 1 SD sampai dengan 2 SD
Obesitas 2 SD
2.2 Kerangka Konsep
Status gizi Umur saat
menarche 1.Tingkat sosial
ekonomi 2.olahraga
3.psikologis 1. Penyakit kronis
2.Genetik
Konsumsi fast food
2.3 Definisi Operasional No.
Variabel Pengukur Alat Ukur
Cara Pengukuran
Skala Pengukuran
1. Umur
saat menarche
Peneliti Kuesioner
Angket Ordinal
21
: 1.cepat: 12 tahun
2.normal:12-15 tahun 3.lambat: 15 tahun
2. Status gizi
Peneliti Timbangan
BB, meteran TB,
tabel BMIU
Observasi Ordinal
20
: Berdasarkan
ambang batasz-score
1.Sangat kurus: -3 SD 2.Kurus: -3 SD sampai
dengan -2 SD 3.Normal: -2 SD sampai
dengan 1 SD 4.Gemuk: 1 SD sampai
dengan 2 SD 5.Obesitas: 2 SD
3. Frekuensi
Konsumsi Fast food
Peneliti Kuesioner
Angket Ordinal:
1.Sering: 4-7
kali seminggu
2.jarang: 3
kali seminggu
4. Umur
Peneliti Kuesioner
Angket Numerik
21
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik kategorik tidak berpasangan dengan rancangan penelitian menggunakan desain studi potong lintang cross-sectional.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di MTs N Tangerang II Pamulang
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada April tahun 2013-Juni tahun 2013
3.3 Populasi dan Besar Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi terjangkau adalah seluruh siswi kelas VII dan VIII MTs N Tangerang II Pamulang tahun ajaran 20122013 yang sudah mengalami menarche.
3.3.2 Sampel
Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan : N = Jumlah sampel yang dibutuhkan
Z
α
= kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5, sehingga Z
α
= 1,64 Z
β
= kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20, sehingga Z
β
= 0,84 P
= proporsi rata-rata P
1
+ P
2
2=0,4
P
1
= P
2
+ 0,2 =0,5 P
2
dari kepustakaan
21
= cc+d= 0,3 Q = 1-P= 0,6
Q
1
= 1-P
1
= 0,5 Q
2
= 1-P
2
= 0,7 P
1
– P
2
= selisih minimal proporsi yang dianggap bermakna. Peneliti menetapkan nilai P
1
– P
2
sebesar 0,2 Dengan demikian didapatkan bahwa:
P
1
= 0,3+0,2= 0,5 P= 0,5+0,32= 0,4
Q
1
= 1-0,5= 0,5 Q
2
= 1-0,3= 0,7 Q= 1-0,4= 0,6
Dengan memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus besar sampel maka
Dari hasil perhitungan di atas didapatkan bahwa jumlah sampel minimal adalah orang 73 orang. Menurut Nursalam
22
2010, semakin banyak jumlah sampel maka hasil penelitian akan lebih representatif sehingga dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak
121 orang.
3.3.3 Cara Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan simple random sampling. Data siswi kelas VII dan VIII yang sudah mengalami menarche diambil dari UKS dan 121 orang
sampel ditentukan secara acak