4.2.1.3 Gambaran Tinggi Badan Responden
Gambaran tinggi badan pada siswi MTs N Tangerang II Pamulang adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Distribusi Tinggi Badan Siswi di MTs N Tangerang II Pamulang Tahun
2013
Variabel Rerata
Median Modus
Simpang baku
Min. Max.
TB responden
152,54 153
153 5,282
135 165
Dari tabel 4.4 didapatkan bahwa rerata tinggi badan pada responden adalah 152,54 cm dengan simpang baku 5,282. Nilai median tinggi badan responden adalah 153 cm dan nilai
modus yang berarti tinggi badan terbanyak pada responden adalah 153 cm. Tinggi badan terendah adalah 135 cm dan yang tertinggi adalah 165 cm.
Setelah dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov didapatkan p 0,015. Karena nilai p0,05 maka dapat diambil
kesimpulan bahwa distribusi tinggi badan tidak normal, sehingga median dan minimum- maksimum digunakan sebagai pasangan ukuran pemusatan data.
TBU menunjukkan pertumbuhan pada tinggi yang dicapai oleh anak pada usia tertentu. Indikator ini dapat digunakan untuk mengetahui anak yang mengalami stunted
pendek akibat keadaan gizi buruk berkepanjangan maupun penyakit yang berulang. Anak yang tinggi untuk usianya juga dapat diidentifikasi, tetapi badan yang tinggi jarang menjadi
masalah kecuali berlebihan dan dapat menunjukkan gangguan endokrin. Tabel 4.5 Distribusi Klasifikasi Tinggi Badan Siswi di MTs N Tangerang II Pamulang
Tahun 2013
No. Klasifikasi TB
Jumlah Persentase
1. Sangat tinggi
2. Normal
117 96,7
3. Pendek
4 3,3
4. Sangat pendek
Dari tabel 4.5 didapatkan bahwa kebanyakan responden, yaitu sebanyak 117 orang 96,7 memiliki tinggi badan yang normal dan sebanyak 4 orang 3,3 pendek.
4.2.1.4 Gambaran Indeks Massa Tubuh Responden
Indeks massa tubuh responden didapatkan dengan mengukur berat badan dan tinggi badan responden, lalu dihitung dengan menggunakan rumus berat badan dibagi dengan tinggi
badan kuadrat dalam meter. Adapun gambaran IMT responden adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Distribusi Indeks Massa Tubuh Remaja Putri di MTs N Tangerang II
Pamulang Tahun 2013
Variabel Rerata
Median Modus
Simpang baku
Min. Max.
IMT responden
20,05 19
18 4,232
13 32
Berdasarkan hasil pengumpulan data, didapatkan bahwa rata-rata indeks massa tubuh responden adalah 20,05 dengan simpang baku 4,232. IMT terendah pada responden adalah
13, sedangkan IMT tertinggi adalah 32. Setelah dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov didapatkan p 0,000. Karena nilai p0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa distribusi indeks massa tubuh tidak normal, sehingga median dan
minimum-maksimum digunakan sebagai pasangan ukuran pemusatan data.
4.2.1.5 Gambaran Status Gizi Responden Berdasarkan IMT
Status gizi responden didapatkan dengan cara mengukur tinggi badan dan berat badan responden dan menentukan IMT. Kemudian hasil IMT responden dimasukkan ke dalam
grafik z-score berdasarkan IMTU dari World Health Organization WHO. Adapun gambaran status gizi responden adalah sebagai berikut: