4.2.1.2 Gambaran Berat Badan Responden
Gambaran berat badan responden adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Distribusi Berat Badan Siswi di MTs N Tangerang II Pamulang Tahun 2013
Variabel Rerata
Median Modus
Simpang baku
Min. Max.
BB responden
46,79 45
37 10,623
25 79
Dari tabel di atas didapatkan bahwa rerata berat badan responden adalah 46,79 dengan simpang baku 10,623. Berat badan terendah pada responden adalah 25 kg dan berat badan
tertinggi adalah 79 kg. Setelah dilakukan uji normalitas data dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov
didapatkan bahwa p=0,000. Karena nilai p0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa distribusi berat badan tidak normal, sehingga median dan minimum-maksimum digunakan
sebagai pasangan ukuran pemusatan data. BBU memperlihatkan BB anak yang relatif terhadap usia pada masa sekarang.
Indikator ini digunakan untuk menilai apakah seorang anak memiliki status gizi buruk maupun kurang, dan tidak dapat digunakan untuk mengklasifikasikan seorang anak sebagai
gemuk atau obesitas. Tabel 4.3 Distribusi Status Gizi Berdasarkan Berat Badan Siswi di MTs N Tangerang II
Pamulang Tahun 2013
No. Status Gizi
Jumlah Persentase
1. Gizi baik
103 85,1
2. Gizi kurang
18 14,9
3. Gizi buruk
Dari tabel 4.3 didapatkan bahwa sebanyak 103 orang 85,1 responden memiliki status gizi baik, 18 orang 14,9 memiliki status gizi kurang dan tidak ada responden
dengan status gizi buruk.
4.2.1.3 Gambaran Tinggi Badan Responden
Gambaran tinggi badan pada siswi MTs N Tangerang II Pamulang adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Distribusi Tinggi Badan Siswi di MTs N Tangerang II Pamulang Tahun
2013
Variabel Rerata
Median Modus
Simpang baku
Min. Max.
TB responden
152,54 153
153 5,282
135 165
Dari tabel 4.4 didapatkan bahwa rerata tinggi badan pada responden adalah 152,54 cm dengan simpang baku 5,282. Nilai median tinggi badan responden adalah 153 cm dan nilai
modus yang berarti tinggi badan terbanyak pada responden adalah 153 cm. Tinggi badan terendah adalah 135 cm dan yang tertinggi adalah 165 cm.
Setelah dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov didapatkan p 0,015. Karena nilai p0,05 maka dapat diambil
kesimpulan bahwa distribusi tinggi badan tidak normal, sehingga median dan minimum- maksimum digunakan sebagai pasangan ukuran pemusatan data.
TBU menunjukkan pertumbuhan pada tinggi yang dicapai oleh anak pada usia tertentu. Indikator ini dapat digunakan untuk mengetahui anak yang mengalami stunted
pendek akibat keadaan gizi buruk berkepanjangan maupun penyakit yang berulang. Anak yang tinggi untuk usianya juga dapat diidentifikasi, tetapi badan yang tinggi jarang menjadi
masalah kecuali berlebihan dan dapat menunjukkan gangguan endokrin. Tabel 4.5 Distribusi Klasifikasi Tinggi Badan Siswi di MTs N Tangerang II Pamulang
Tahun 2013
No. Klasifikasi TB
Jumlah Persentase
1. Sangat tinggi
2. Normal
117 96,7
3. Pendek
4 3,3
4. Sangat pendek