Bahan pemutih gigi PENDAHULUAN

bahan-bahan organik yang diakhir reaksinya akan menghasilkan CO2 dan air gambar 2. 24

2.6 Bahan pemutih gigi

Bahan pemutih dapat berperan sebagai oksidator atau reduktor dan kebanyakan adalah oksidator. Oksidator yang makin kuat akan meningkatkan daya pemutihan gigi. Bahan – bahan yang dapat dipakai diantaranya hidrogen peroksida, karbamid peroksida urea peroksida, dan natrium floride. 6 2.6.1 Hidrogen peroksida Hidrogen peroksida merupakan bahan oksidator kuat yang paling sering digunakan dan tersedia dalam berbagai konsentrasi. 6,25,26 Karateristik dari hidrogen peroksida adalah sangat cepat dipecah menjadi air dan oksigen. 6,26 Oksigen murni yang dilepaskan tersebut sangat reaktif dan dapat berperan pada proses pemutihan gigi. Dalam pembentukan berbagai oksigen reaktif tersebut, hidrogen peroksida Gambar 2. Mekanisme pemutihan gigi. Diskolorosasi yang disebabkan kromofor makanan atau minuman, peroksida mengoksidasi kromofor, pemecahan kromofor sehingga menjadi molekul sederhana. 24 H 2 O 2 H 2 O + O n Ca 10 PO 4 6 OH 2 + O n 10CaO + 3P 2 O 5 + H 2 O Hidroksiapatit putih dipengaruhi oleh kondisi reaksi, diantaranya suhu, pH, cahaya, dan adanya transisi mineral. Perubahan yang terjadi pada lapisan gigi yang disebabkan oleh reaksi dari H 2 O 2 30 dengan molekul apatit, dengan proses pemanasan akan terjadi reaksi sebagai berikut : 5 Berdasarkan reaksi diatas, hidroksiapatit bereaksi dengan superoxol dan menyebabkan pengendapan CaO. CaO inilah yang menimbulkan warna putih pada gigi. 5 2.6.2 Karbamid peroksida Karbamid peroksida disebut juga urea peroksida karena kombinasi urea dan hidrogen peroksida. 3,25,27 Karbamid peroksida tidak berwarna, tidak berbau, tidak toksik, dan berbentuk kristal putih yang dapat larut dalam alkohol, eter dan air. 22,26 Karbamid peroksida dapat digunakan dalam dua konsentrasi, yaitu konsentrasi tinggi 30-50 yang dipakai untuk metode in office bleaching dan konsentrasi rendah 10- 16 yang digunakan untuk metode home bleaching. Karbamid peroksida 10 mengandung 3,3 hidrogen peroksida, Karbamid peroksida 16 mengandung 5,3 hidrogen peroksida, Karbamid peroksida 22 mengandung 7,3 hidrogen peroksida, Karbamid peroksida 35 mengandung 11,7 hidrogen peroksida 23,27 Karbamid peroksida telah digunakan sebagai bahan pemutih gigi sejak tahun 1989 dan merupakan bahan yang sering dipakai dalam perawatan pemutihan gigi vital menggunakan teknik home bleaching. 3 Pemutihan gigi menggunakan karbamid peroksida 10 telah disetujui American Dental Association ADA karena lebih aman, murah dan efektif untuk pemutihan gigi vital. 25 Reaksi dari karbamid peroksida dalam proses pemutihan sebagai berikut: 25,27 Karbamid peroksida Hidrogen peroksida + Urea CH 2 N 2 OH 2 O 2 H 2 O 2 CH 2 N 2 O Hidrogen peroksida Air + Oksigen H 2 O 2 H 2 O O 2 Urea Amonia + Karbondioksida CH 2 N 2 O NH 3 CO 2 Urea dalam karbamid peroksida berperan sebagai penstabil agar efek bahan tersebut lebih panjang dan berperan memperlambat proses pelepasan hidrogen peroksida. Agar efek karbamid peroksida maksimal, dibutuhkan waktu yang lama untuk berkontak dengan gigi. Urea dalam karbamid peroksida dengan berat molekul yang rendah dapat bergerak bebas ke dalam email dan dentin pada saat proses degradasi ammonia, dan karbondioksida akan dilepas sehingga akan meningkatkan pH. Proses buffer dapat meningkatkan efek pemutihan karena produksi ion perhidrol meningkat sehingga proses oksidasi juga akan bertambah. Selain itu, urea juga mempunyai efek pembersih untuk menetralkan asam dan menghilangkan noda-noda pada gigi. 23,25,27 Perbedaan penting dari hidrogen peroksida dan karbamid peroksida adalah tingkat kecenderungan melepas peroksida. 25,26,27 Urea menstabilkan karbamid peroksida sehingga lebih lambat terurai menjadi peroksida daripada hidrogen peroksida. 23,27

2.7 Indikasi dan kontraindikasi bleaching