Variabel Penelitian Metode Pengumpulan Data Instrumen Penelitian

xlvi

3.4. Kriteria Penelitian

3.4.1. Kriteria inklusi  Anak usia 1- 5 tahun.  Balita sedang berkunjung ke posyandu di kelurahan Pisangan.  Balita tersebut diantar oleh ibunya yang bersedia menjadi responden. 3.4.2. Kriteria eksklusi  Balita dibawah usia 1 tahun.  Anak diatas 5 tahun.  Balita yang menolak untuk diperiksa.

3.5. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu. Variabel dibagi menjadi dua, yaitu variabel terikat dependen dan variabel bebas independen. Notoatmodjo S, 2005 1. Variabel bebas independen Variabel bebas yaitu variabel yang akan diteliti pengaruhnya terhadap variabel terikat Notoatmodjo S, 2005. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah status gizi balita. 2. Variabel terikat dependen Variabel terikat dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas Notoatmodjo S, 2005. Variabel terikat pada penelitian ini adalah frekuensi kejadian diare pada balita. 34 xlvii

3.6. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah suatu usaha untuk memperoleh data dengan metode yang ditentukan oleh peneliti. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Pengukuran langsung Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data berat badan yang diukur dengan timbangan dacin berukuran minimum 20 kg dan maksimum 25 kg dengan ketelitian 0,1 kg. Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan menggunakan pita meteran. 2. Metode angket Metode angket atau kuesioner adalah metode pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum. Angket ini dilakukan dengan mengedarkan daftar pertanyaan yang diisi oleh responden dan ditentukan skor nilainya dari tiap-tiap pertanyaan yang berupa formulir-formulir. Angket ini diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk medapatkan tanggapan, informasi, jawaban dan sebagainya. Notoatmodjo S, 2005 Metode ini digunakan untuk mengungkap kejadian diare anak balita 1 tahun terakhir. Adapun responden dalam penelitian ini yaitu ibu yang mempunyai anak balita.

3.7. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :  Antropometri indeks BBTB Alat yang dianjurkan untuk menimbang berat badan balita yaitu timbangan dacin dengan ukuran maksimum 25 Kg dengan ketelitian alat 0,1 Kg. Sedangkan untuk tinggi badan dilakukan pengukuran dengan menggunakan pita meteran. 35 xlviii  AngketKuesioner Kuesioner ini berupa pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi tentang keadaan status gizi anak balita dan kejadian diare 1 tahun terakhir terhadap balita tersebut.

3.8. Prosedur penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Faktor Lingkungan dan Faktor Sosial Ekonomi dengan Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur Bulan Agustus 2010

2 21 84

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASUPAN MAKAN DAN STATUS GIZI DENGAN FREKUENSI DIARE BALITA DI DESA BOLON, HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASUPAN MAKAN DAN STATUS GIZI DENGAN FREKUENSI DIARE BALITA DI DESA BOLON, KECAMATAN COLOMADU, KABUPATEN KARANGANYA

0 1 13

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pedan Klaten.

0 3 16

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 2-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 2-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN DIARE DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI KELURAHAN BEKONANG KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 6

HUBUNGAN FREKUENSI BERULANGNYA ISPA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA.

0 0 1

Hubungan Frekuensi Berulangnya ISPA dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Jebres Surakarta IMG 20160222 0001

0 0 1

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI POSYANDU BALITA TEMU IRENG RW IX SOROSUTAN YOGYAKARTA

0 0 10

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN FREKUENSI KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG SURABAYA SKRIPSI

0 0 26