xvii
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori 2.1.1. Diare
2.1.1.1. Definisi Diare
Diare oleh sebagian orang atau masyarakat disebut muntaber muntah- berak. Diare adalah buang air besar yang lebih sering dari biasanya 3 kali atau
lebih dalam sehari dan berbentuk encer, bahkan dapat berupa seperti air saja. Depkes RI, 2000
Diare didefinisikan sebagai peningkatan jumlah feses yang dikeluarkan dalam sehari, yang disertai dengan peningkatan jumlah kandungan air dalam
feses. Behrman RE dkk, 2003
Diare adalah buang air besar yang terjadi pada bayi atau anak yang sebelumnya nampak sehat, dengan frekuensi 3 kali atau lebih per hari, disertai
perubahan tinja menjadi cair, dengan atau tanpa lendir dan darah. Markum, 2002 Diare merupakan suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan
bentuk dan konsistensi tinja yang cair dan frekuensi buang air besar lebih dari biasanya 3 kali dalam sehari, namun tak selamanya mencret dikatakan diare.
Misalnya pada bayi yang berusia kurang dari sebulan, yang bisa buang air hingga lima kali sehari dan fesesnya lunak. Habsyah S, 2004
Lebih dari 90 diare disebabkan oleh infeksi yang sering disertai gejala muntah, demam dan nyeri perut. Dan 10 disebabkan oleh pengaruh obat-obatan,
toksin yang tertelan, alergi, iskemia dan beberapa keadaan lain. Nasronudin, 2007
Di negara yang sedang berkembang penyebab kematian awal banyak diakibatkan oleh penyakit infeksi. Salah satu penyakit infeksi tersebut adalah
diare. Penyebab diare umumnya sangat kompleks, berbeda dari satu daerah dengan daerah lainnya. Penyebab utamanya sering terjadi secara bersamaan dan
saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya. Berdasarkan adanya kenyataan ini, ditambah dengan praktek pemberian makanan bayi yang keliru,
5
xviii maka data angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh diare dapat
dijadikan petunjuk secara tidak langsung mengenai keadaan malnutrisi di satu daerah. Supariasa IDN dkk, 2002
2.1.1.2. Klasifikasi Diare