xx
Adapun mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah :
1. Gangguan osmotik Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang
berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare Ngastia, 2005. Diare osmotik dapat disebabkan oleh 3 hal, yaitu
malabsorpsi makanan, kekurangan kalori protein KKP dan bayi berat badan lahir rendah. Asnil P dkk, 2003
2. Gangguan sekresi Akibat rangsangan tertentu misalnya toksin pada dinding usus akan
terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus. Ngastia,
2005 3. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus
menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya timbul diare. Ngastia, 2005
2.1.1.4. Komplikasi Akibat Diare
Diare akan menyebabkan terjadinya : 1. Kehilangan air dehidrasi
Kehilangan cairan akibat diare dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat bersifat ringan, sedang, atau berat Suharyono, 2008. Dehidrasi terjadi karena
kehilangan air lebih banyak daripada pemasukan air, yang merupakan 8
xxi penyebab utama kematian pada diare. Berikut adalah klasifikasi keparahan
dehidrasi pada anak-anak : Tabel 2.1. Klasifikasi keparahan dehidrasi pada anak-anak
Klasifikasi Tanda atau gejala
Tata laksana Dehidrasi berat
Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut:
Letargis atau tidak sadar Mata cekung
Tidak bisa minum atau malas minum
Cubitan kulit
perut kembalinya
sangat
lambat
Jika tidak ada klasifikasi berat lainnya: beri cairan untuk dehidrasi
berat rencana terapi C Jika
anak juga
mempunyai klasifikasi berat lainnya :
- Rujuk segera dan selama dalam
perjalanan ibu diminta terus memberi larutan oralit sedikit
demi sedikit. -
Anjurkan ibu agar tetap memberi ASI.
Jika ada kolera di daerah tersebut, beri obat antibiotik untuk kolera.
Dehidrasi ringansedang
Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut :
Gelisah, rewel, atau mudah marah
Mata cekung Haus, minum dengan
lahap Cubitan
kulit perut
kembalinya lambat Beri cairan dan makanan sesuai
rencana terapi B Jika
anak juga
mempunyai klasifikasi berat lainnya :
- Rujuk segera ke rumah sakit dan
selama dalam perjalanan ibu diminta terus memberi larutan
oralit sedikit demi sedikit. -
Anjurkan ibu agar tetap memberi ASI.
Nasihati ibu kapan harus kembali segera.
Kunjungan ulang setelah 5 hari bila tidak ada perbaikan.
Tanpa dehidrasi Tidak cukup tanda-tanda
Beri cairan dan makanan sesuai rencana terapi A.
Nasihati ibu tentang kapan harus kembali segera.
Kunjungan ulang setelah 5 hari bila tidak ada perbaikan.
Sumber: WHO, 2005 ; Depkes, 2006
9
xxii 2. Gangguan keseimbangan asam-basa asidosis metabolik
Asidosis metabolik, ini terjadi karena: a. Kehilangan Na-bikarbonat bersama tinja
b. Adanya ketosis kelaparan. Metabolisme lemak tidak sempurna sehingga benda keton tertimbun dalam tubuh.
c. Terjadi penimbunan asam laktat karena adanya anoksia jaringan. d. Produk metabolisme yang bersifat asam meningkat karena tidak dapat
dikeluarkan oleh ginjal terjadi oligouri atau anuri. e. Pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler kedalam cairan
intraseluler. Asnil P dkk, 2003; Ngastia, 2005 Pernafasan Kussmaul
Pernafasan Kussmaul ini merupakan homeostasis respiratorik, adalah usaha dari tubuh untuk mempertahankan pH darah. Asnil P dkk,
2003 3. Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi pada 2-3 dari anak-anak yang menderita diare. Pada anak-anak dengan gizi cukup atau baik, hipoglikemia ini jarang terjadi
Asnil dkk, 2003. Hipoglikemia akan lebih sering terjadi pada anak yang sebelumnya telah menderita malnutrisi atau bayi dengan gagal bertambah
berat badan
Suharyono, 2002.
Hal ini
terjadi karena
penyimpananpenyediaan glikogen dalam hati terganggu dan adanya gangguan absorpsi glukosa. Asnil P dkk, 2003
Gejala hipoglikemia akan muncul jika kadar glukosa darah menurun sampai 40 mg dan 50 mg pada anak-anak. Gejala-gejala hipoglikemia
tersebut dapat berupa: lemas, apatis, peka rangsang, tremor, berkeringat, pucat, syok, kejang sampai koma. Asnil P dkk, 2003
10
xxiii 4. Gangguan gizi
Sewaktu anak menderita diare, sering terjadi gangguan gizi dengan akibat terjadinya penurunan berat badan dalam waktu yang singkat. Hal ini
disebabkan karena: a. Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut diare dan atau
muntahnya bertambah hebat. b. Walaupun susu diteruskan, sering diberikan dengan pengenceran dan
susu yang encer ini diberikan terlalu lama. c. Makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan diabsorpsi
dengan baik karena adanya hiperplastik. Asnil P dkk, 2003 5. Gangguan sirkulasi
Sebagai akibat diare dengantanpa disertai muntah, dapat terjadi gangguan sirkulasi darah berupa renjatan syok hipovolemik. Akibatnya perfusi
jaringan berkurang dan terjadi hipoksia. Asidosis akan bertambah berat dan bila tidak segera ditolong penderita dapat meninggal. Asnil P dkk, 2003
2.1.1.5. Penatalaksanaan Diare Penatalaksanaan diare menurut WHO 2005 dan Depkes 2006 adalah