xxviii umumnya mempunyai keadaan sanitasi yang buruk dan higienitas
perorangannya juga buruk. Arifin Z, 2001 c. Faktor kesehatan lingkungan
Melalui faktor lingkungan, seseorang yang keadaan fisik atau daya tahannya terhadap penyakit kurang, akan mudah terserang penyakit.
Penyakit-penyakit tersebut seperti diare, kolera, campak, demam berdarah dengue, difteri, pertusis, malaria, influenza, hepatitis, tifus dan lain-lain
yang dapat ditelusuri determinan-determinan lingkungannya. Asnil P dkk, 2003
2.1.2. Status Gizi
2.1.2.1. Pengertian Status Gizi
Status gizi merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara makanan yang masuk ke dalam tubuh nutrient input dengan kebutuhan tubuh nutrient output
akan zat gizi tersebut Supariasa IDN dkk, 2002. Status gizi berarti keadaan kesehatan fisik seseorang atau sekelompok orang yang ditentukan dengan salah
satu atau dua kombinasi dari ukuran –ukuran gizi tertentu. Soekirman, 2000
Istilah-istilah yang berhubungan dengan status gizi yaitu : 1 Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan
pengetahuan zat-zat
yang tidak
digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi. Supariasa IDN dkk, 2002
2 Keadaan gizi Keadaan akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi
dan penggunaan zat-zat gizi tersebut atau keadaan fisiologik akibat dari tersedianya zat gizi dalam seluler tubuh. Supariasa IDN dkk, 2002
16
xxix 3 Status gizi
Ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dan nutriture dalam bentuk variabel tertentu. Supariasa IDN dkk,
2002 4 Malnutrisi
Keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut satu atau lebih zat gizi. Ada empat bentuk malnutrisi :
a. Undernutrition : kekurangan konsumsi pangan secara relatif maupun absolut untuk periode tertentu.
b. Specific Defisiency : kekurangan zat gizi tertentu, misalnya kekurangan vitamin A, yodium, Fe, dan lain-lain.
c. Overnutrition : kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu. d. Imbalance : karena disproporsi zat gizi, misalnya kolesterol terjadi karena
tidak seimbangnya LDL Low Density Lipoprotein, HDL High Density Lipoprotein dan VLDL Very Low Density Lipoprotein. Supariasa IDN
dkk, 2002 Dikatakan status gizi baik atau status gizi optimal terjadi apabila tubuh
memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan bekerja dan
kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi kurang terjadi apabila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi essensial. Status
gizi lebih terjadi apabila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan, sehingga menimbulkan efek toksik atau membahayakan. Baik pada status gizi
kurang maupun status gizi lebih terjadi gangguan gizi. Untuk mengetahui seseorang mengalami gangguan gizi dibutuhkan pengetahuan gizi yang baik.
Supariasa IDN dkk, 2002
2.1.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi