Gambaran Frekuensi Penggunaan Metamfetamin Shabu Sehari

29 sehingga ia ingin merasa lepas dan senang dari masalah tersebut, oleh karena itu ia memutuskan untuk mengkonsumsi metamfetamin untuk menghilangkan rasa stress tersebut. Seseorang menggunakan metamfetamin bisa juga didorong oleh rasa ingin tahu bagaimana rasanya menggunakan metamfetamin. b. Faktor Masyarakat dan Lingkungan Lingkungan juga berpengaruh dalam seseorang menggunakan metamfetamin. Jika lingkungan tempat tinggal sekitar atau teman sebaya banyak menggunakan metamfetamin keadaan ini berpeluang besar seseorang menggunakan metamfetamin. Mereka dirayu atau dibujuk oleh teman atau masyarakat sekitar yang merupakan seorang pecandu untuk juga menggunakan metamfetamin. Semakin banyak penjualan metamfetamin disuatu kalangan atau lingkungan maka masyarakat juga tidak dapat berbuat banyak dalam mencegah penjualan dan peredaran metamfetamin tersebut. c. Zat kimiawi yang terdapat dalam Metamfetamin Seseorang yang terbiasa menggunakan metamfetamin maka ia tidak bisa lepas dari zat tersebut. Ia akan merasa lesu, tidak semangat jika tida mengkonsumsi mentamfetamin dan menjadi ketergantungan secara fisik maupun psikologis. Secara fisik ia merasa tidak nyaman jika zat tersebut sudah tidak berekasi didalam tubuh. Secara psikologis ia merasa senang dan bersemangat jika zat itu ada dalam tubuhnya. Penggunaan metamfetamin dapat menimbulkan kerusakan pada otak yaitu terjadinya defisiensi serotonin yang dapat menyebabkan cemas. Namun tingkat kecemasan yang timbul berbeda-beda pada setiap orang. Berdasarkan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale , dari 42 orang responden sebanyak 16 orang 38,1 mengalami kecemasan sedang, dimana seseorang akan fokus pada suatu hal yang penting. 21 Penggunaan metamfetamin dilakukan dengan cara dihisap atau diinjeksi. Pengguna metamfetamin di Indonesia menggunakan metamfetamin dengan cara dihisap. Hasil penelitian didapatkan responden konsumsi metamfetamin menggunakan bong sebanyak 40 responden 95,2 . 30 Penggunaan metamfetamin secara akut maupun kronik akan menimbulkan efek adiktif sehingga mereka mengkonsumsi metamfetamin lebih dari 1 kali dalam sehari. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 41 responden 97,6 mengkonsumsi metamfetamin lebih dari 1 kali dalam sehari. Berdasarkan data dari Australian Institute of Health and Welfare pada tahun 2005 menunjukkan bahwa pengguna metamfetamin paling banyak berusia dibawah 30 tahun. Namun usia 20-24 tahun memiliki proporsi yang tinggi pengguna metamfetamin sekitar 20 pernah menggunakan dan 11 baru menggunakan. Pada penelitian ini dari 42 orang responden didapatkan hasil pengguna dengan usia diatas atau sama 20 tahun sebanyak 38 orang 90,5 dan usia dibawah atau sama 20 tahun sebanyak 4 orang 9,5 . 24 BNN melakukan survei terhadap tingkat pendidikan para pengguna narkoba pada tahun 2011 menunjukkan bahwa mereka yang berpendidikan tinggi, minimal telah menamatkan pendidikan SMA ke atas. Pelajar SMAsederajat lebih banyak menggunakan metamfetamin dikarenakan mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap efek dari metamfetamin dan pengaruh dari lingkungan sekitar. Hasil penelitian yang didapatkan 20 orang 47,6 pengguna metamfetamin dengan pendidikan SMASederajat. 25 Survei dilakukan di Amerika Serikat pengguna metamfetamin pada tahun 2012 antara laki-laki dan perempuan hampir sama sekitar 0,7 laki-laki dan 0,5 perempuan. Hasil penelitian didapatkan 37 orang 88,1 laki-laki dan 5 orang 11,9 perempuan. 26

4.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih bersifat deskriptif kategorik, hanya memaparkan perubahan kecemasan yang dialami pengguna metamfetamin sebelum dan sesudah mereka menggunakan metamfetamin. Keterbatasan jumlah pasien dan waktu pengambilan sampel hanya 2 kali seminggu membuat pengambilan sampel menjadi sulit dan waktu pengambilan sampel yang singkat hanya 3 bulan.