Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan dan Kegunaan Penelitian

7 serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang mau melaksanakan sesuatu. Dari beberapa pengertian motivasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan menimbulkan persoalan gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan atau dapat pula diartikan sebagai kekuatan-kekuatan atau tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan belajar murid. Dari beberapa pengertian di atas, selanjutnya dapat diberikan pengertian tentang motivasi belajar. Motivasi belajar adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong individu untuk belajar dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi belajar siswa itu dapat diupayakan oleh guru sebagai upaya guru untuk mengantarkan murid kepada pengalaman yang memungkinkan mereka dapat belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. a. Fungsi Motivasi Belajar Peranan yang dimainkan oleh guru dengan mengandalkan fungsi- fungsi motivasi merupakan langkah yang akurat untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif bagi anak didik. Ada tiga fungsi motivasi, yaitu: 1 Motivasi Sebagai Pendorong Perbuatan. Motif ini berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang melepaskan energi kekuatan. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2 Motivasi Sebagai Pengarah Perbuatan. Yakni kearah yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 8 3 Motivasi Sebagai Penyeleksi Perbuatan. Yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan- perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. 10 Jadi menurut ahli, fungsi motivasi ada tiga yaitu: a sebagai pendorong perbuatan, b pengarah perbuatan, dan penyeleksi perbuatan, dan c motivasi pulalah yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan. Maka dapat disimpulkan bahwasannya motivasi itu sangat diperlukan oleh seseorang, karena motivasi mempunyai fungsi sebagai pendorong, pengarah, dan penyeleksi pebuatan yang dengan ketiga fungsi itu seseorang dapat meraih tujuan yang diinginkannya. b. Tujuan Motivasi Belajar Secara umum dapat dikatankan bahwa tujuan motivasi adalah untuk atau mengarahkan seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. 11 Jadi, tujuan motivasi adalah mengarahkan seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkanya. c. Macam-macam Motivasi Belajar Pendapat mengenai klasifikasi motif itu bermacam-macam, salah satu yang terkenal adalah pendapat yang dikemukakan oleh Santair: Menurut Sartair yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, motivasi itu dapat dibedakan menjadi 2 golongan seperti sebagai berikut: 1. Physiological Drive ialah dorongan-dorongan yang bersifat fisik atau Jasmaniah. Seperti : lapar, haus, seks, dan lain sebagainya. 2. Social Motives ialah dorongan-dorongan yang ada hubungannya dengan orang atau manusia yang lain, seperti dorongan estetis, dorongan ingin selalu berbuat baik. 12 10 Sardiman A.M. InteraksiMotivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2007, h. 85 11 Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan …. , h. 73 12 Ibid., h. 62. 9 Menurut Woodworth yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, membagi motif-motif menjadi dua bagian, unlearned motives motif-motif pokok yang tidak dipelajari dan learned motives motif-motif yang dipelajari. Motif yang tidak dipelajari adalah motif yang pokok yang disebut drive dorongan adapun yang termaksud kedalam underned motives adalah motif-motif yang kemunculannya disebabkan oleh kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam tubuh, seperti: lapar, haus, sakit, dan sebagainya. 13 Woodworth menggolongkan motif-motif menjadi 3 macam, yaitu: 1. Kebutuhan-kebutuhan organis, yaitu motif-motif yang berkaitan dengan kebutuhan tubuh bagian dalam. Seperti: makan, minum, kebutuhan bergerak, istirahat, dan lain-lain. 2. Motif-motif darurat, yang mencakup: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan membalas, dorongan untuk berusaha, dorongan untuk mengejar, dan dorongan lainnya. 3. Motif-motif obyektif, yaitu motif yang diarahkan atau ditunjukan kepada suatu obyek atau tujuan tertentu disekitar kita, motif ini timbul karena adanya dorongan dari dalam diri kita. 14 Menurut Alisuf Sabri, motif dapat dibedakan menjadi 2 macam,yaitu: 1. Motif Intrinsik ialah motif yang timbul dari dalam diri seseorang atau motif yang erat hubungannya dengan tujuan belajar misalnya: ingin memperoleh pengetahuan, ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh kemampuan, dan sebagainya. 2. Motif Ekstrinsik, yaitu motif yang datangnya dari luar diri individu atau motivasi ini tidak ada kaitanya dengan tujuan belajar, seperti: belajar karena takut kepada guru, ingin memperoleh nilai tinggi, ingin mendapat pujian, ingin mendapat penghargaan yang semuanya itu tidak berkaitan langsung dengan tujuan belajar yang dilaksanakan. 15 Menurut Sumadi Suryabrata motif dibedakan atas dua macam, yaitu: 1. Motif bawaan, yaitu motif-motif yang dibawa sejak lahir, jadi tanpa dipelajari, seperti: dorongan untuk makan, dorongan untuk minum dan lain-lain. 2. Motif-motif yang dipelajari, yaitu motif-motif yang timbulnya karena dipelajari, seperti: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan. 16 13 Ibid., h.62. 14 Ibid., h. 64. 15 Alisuf Sabri. Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya,1995, h. 85 16 Sumadi Suryabrata. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995, cet ke-7. h. 72.