Dasar Pengenaan Pajak Cara Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan

lengkap dan disertai dengan sket denah objek pajak dan ditandatangani serta dikembalikan ke Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan yang bersangkutan atau tempat lain yang ditunjuk untuk pengambilan dan pengembalian SOP. 5. Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP adalah sarana bagi Wajib Pajak untuk mendaftarkan objek pajak yang akan dipakai sebagai dasr untuk menghitung Pajak Bumi dan Bangunan PBB yang terutang dan menerbitkan Surat Pemberitahuan Pajak Yang Terhutang SPPT sesuai dengan ketentuan yang ada.

C. Dasar Pengenaan Pajak

Yang menjadi dasar penghitungan atau dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan adalah Nilai Jual Kena Pajak NJKP. Namun untuk memperoleh NJKP harus diketahui terlebih dahulu Nilai Jual Objek Pajak NJOP. Yang dimaksud dengan NJOP adalah : a. Harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar. b. Bila tidak terdapat transaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau c. Nilai perolehan baru d. NJOP pengganti Universitas Sumatera Utara Penentuan besarnya NJOP, pada dasarnya didahulukan setiap 3 tiga tahun sekali. Namun untuk daerah-daerah tertentu yang dinilai sebagai akibat perkembangan pembangunan yang begitu cepat dan mempengaruhi kenaikan NJOP maka Undang-Undang menentukan bahwa pada daerah-daerah tertentu ditetapkan setahun sekali. Berdasarkan data objek pajak PBB yang telah terhimpun dalam SPOP dan telah diadakan penelitian serta penentuan klasifikasi tanah dan bangunannya maka diadakan penghitungan penetapan nilai pajak sebagai berikut : a. Tarif pajak dikenakan atas objek pajak adalah 0,5 b. Dasar penghitungan PBB adalah Nilai Jual Kena Pajak NJKP yang ditetapkan serendah-rendahnya 20 dan setinggi-tingginya 100 dari NJOP yang ditetapkan dengan kondisi ekonomi nasional Besar Nilai Jual Objek Pengusaha Tidak Kena Pajak NJOTKP ditetapkan menurut UU No. 12 tahun 1994 pasal 3 ayat 3 sebesar Rp. 8.000.000,- untuk setiap Wajib Pajak. Dalam hal ini Wajib Pajak memiliki lebih dari satu objek pajak yang nilainnya paling besar, Sedangkan terhadap objek pajak yang lainnya dikenakan pajak secara penuh tanpa dikurangi NJOPTKP c. Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalihkan tarif pajak dengan Nilai Jual Kena Pajak. Universitas Sumatera Utara

D. Cara Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan

Besarnya pajak terutang dihitung dengan cara mengalihkan tarif pajak dengan Sebesar 40 untuk : a. Objek pajak perumahan, yang wajib pajaknya perseorangan dengan NJOP atas bumi dan bangunan sama atau lebih besar dari Rp. 1.000.000.000,- satu milyar rupiah b. Objek pajak perkebunan, yang luas letaknya semua atau lebih dari 25 Ha dua puluh lima hektar yang dimiliki, dikuasai atau dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Swasta, maupun berdasarkan kerjasama operasional antara pemerintah dan swasta. c. Objek pajak kehutanan, termasuk areal blok tabungan dalam rangka menyelenggarakan kegiatan pemegang Hak Pengusahaan Hutan, Pemegang Hak Pemungutan Hasil Hutan dan Pemegang izin pemanfaatan kayu. d. Jika NJKP = 20 X NJOP – NJOPTKP Maka besarnya PBB = 0,5 X NJOP – NJOPTKP = 0,1 X NJOP – NJOPTKP

E. Dasar Hukum Pemungutan PBB.

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Sektor Perdesaan dan Perkotaan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Tebing Tinggi

2 92 74

Kesadaran Dan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan (Studi Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai)

5 92 143

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

8 87 48

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Serdang Bedagai

0 34 83

PENGARUH PENGHASILAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KELURAHAN TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2009

2 37 132

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN.

1 15 20

Pengaruh Tingkat Penghasilan dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kelurahan Karawang Kulon Kabupaten Karawang.

1 3 23

(ABSTRAK) PENGARUH PENGHASILAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI KELURAHAN TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2009.

0 0 3

PENGARUH SPPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KECAMATAN SUKARAMI KOTA PALEMBANG

0 0 14

PENGARUH SIKAP, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KECAMATAN KEMUNING KOTA PALEMBANG

0 0 14