Dalam proses pencucian botol, konsentrasi bahan pembersih kaustik soda yang ditetapkan oleh perusahaan berkisar 2,0–3,5 , sedangkan konsentrasi divergard
berkisar 0,2-0,5 .
Kaustik soda merupakan senyawa dasar yang dapat menghilangkan kotoran atau mikroba yang melekat pada permukaan botol yang kontak atau berhubungan
langsung dengan produk. Penambahan divergard digunakan untuk mengikat kotoran atau melunakkan kotoran dan dapat mempercepat pelepasan kotoran pada botol
sehingga proses pencucian botol menjadi lebih mudah.
Penggunaan kaustik soda dengan konsentrasi optimum akan menghasilkan tingkat kebersihan botol yang optimum. Apalagi diikuti oleh temperatur yang tinggi
pula. Dan apabila konsentrasi kaustik soda dinaikkan, tingkat kebersihan botol akan tetap sama seperti halnya pada konsentrasi optimum. Sehingga penambahan
konsentrasi hanya akan menimbulkan pemborosan bahan. Untuk itu penulis tertarik mengambil judul “ Pengaruh Konsentrasi Kaustik Soda Dan Temperatur Terhadap
Tingkat Kebersihan Botol Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan”.
1.2. Permasalahan
Bagaimana pengaruh konsentrasi kaustik soda dan temperatur terhadap tingkat kebersihan botol yang sangat kotor pada proses pencucian botol di PT. Coca-Cola
Bottling Indonesia Unit Medan agar botol dapat digunakan kembali.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah : 1.
Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi kaustik soda dan temperatur terhadap tingkat kebersihan botol.
2. Untuk mengetahui konsentrasi dan temperatur optimum kaustik soda sehingga diperoleh tingkat kebersihan botol yang paling baik.
1.4. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pengaruh konsentrasi kaustik soda dan temperatur terhadap tingkat kebersihan botol adalah untuk mengetahui konsentrasi dan
temperatur optimum kaustik soda yang dibutuhkan untuk membersihkan botol-botol yang sangat kotor di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Air
Air sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia, yang berarti besar sekali peranannya dalam kesehatan manusia. Disamping digunakan untuk air minum,
keperluan perikanan dan peternakan, pertanian, industri dan sebagainya, air dapat berfungsi sebagai media penularan penyakit, terutama penyakit perut. Untuk
mengurangi timbulnya penyakit tersebut, salah satu usahanya adalah meningkatkan penggunaan air minum yang memenuhi persyaratan kualitas air.
Dari segi kualitas, air minum harus memenuhi: a. Syarat fisik :
- Air tidak boleh berwarna
- Air tidak boleh berasa
- Air tidak boleh berbau
- Suhu air hendaknya dibawah sela udara sejuk ± 25
o
C -
Air harus jernih -
pH air berkisar 6,5 - 8,5 b. Syarat kimia :
Air tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat kimia tertentu dalam jumlah melampaui batas yang telah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
c. Syarat Bakteriologik : Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit patogen sama
sekali tidak boleh mengandung bakteri-bakteri golongan Coli melebihi batas-batas yang telah ditentukan yaitu 1 Coli100 ml air.
Bakteri golongan Coli ini berasal dari usus besar faeces dan tanah. Bakteri patogen yang mungkin ada dalam air antara lain adalah :
- Bakteri typhsum
- Vibrio colerae
- Bacteri dysentriae
- Entamoeba hystolotica
- Bacteri enteritis penyakit perut . Sutrisno, T., 2004
2.2. Proses Pengolahan Soft Water Untuk Pencuci Botol