Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan

2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan

1. Efek temperatur Kelarutan endapan-endapan yang dijumpai dalam analisis kuantitatif meningkat dengan bertambahnya tempetarur. Kebanyakan garam organik bertambah kelarutannya apabila temperatur dinaikkan. Hal ini menguntungkan dalam melakukan proses pencuian dengan larutan panas, karena kotoran akan semakin mudah larut. 2. Efek pelarut Kebanyakan garam anorganik lebih larut dalam air dari pada dalam pelarut organik seperti metanol, etanol, propanol, aseton dan sebagainya. Air mempunyai momen dwi kutub besar dan tertarik ke kedua kation dan anion untuk membentuk ion terhidrat. Ion hidrogen dalam air terhidrasi sempurna membentuk ion hidroksonium H 3 O + . Semua ion pasti terhidrasi sampai beberapa jauh dalam larutan berair, dan energi yang dilepaskan oleh interaksi ion dan pelarut membantu mengatasi gaya tarik yang mencoba menahan ion-ion di dalam kisi padatan. Ion di dalam sebuah kristal tidak mempunyai tarikan demikian besar untuk pelarut organik dan karenanya kelarutannya biasanya lebih kecil dari pada dalam air. 3. Pengaruh pH Kelarutan garam dari asam lemah tergantung pada pH larutan. Beberapa contoh yang lebih penting dari garam-garam tersebut dalam kimia analitik adalah oksalat, sulfida, hidroksida, karbonat dan fosfat. Ion hidrogen bereaksi dengan ion garam membentuk asam lemah, dengan demikian meningkatkan kelarutan garam. 4. Efek ion sekutu Kepentingan pengaruh ion yang sama adalah untuk pengendapan yang sempurna pada analisa kuantitatif. Dalam melakukan pengendapan, seorang analsis Universitas Sumatera Utara selalu menambahkan pereaksi pengendap sedikit berlebih untuk meyakinkan pengendapan yang sempurna. Pada pencucian suatu endapan yang dapat menyebabkan hilangnya beberapa zat akibat kelarutan, sebuah ion yang sama dapat digunakan didalam cairan pencuci untuk mengurangi kelarutan. Underwood. A.L., 1990 5. Ion kompleks Bertambahnya kelarutan suatu endapan dengan penambahan suatu zat pengendapan sering kali disebabkan oleh pembentukan ion kompleks. Suatu ion kompleks dibentuk dengan bersenyawanya sebuah ion sederhana baik dengan ion lain yang muatannya berlawanan ataupun dengan molekul netral. Misalnya bila larutan kalium sianida ditambahkan kepada suatu larutan perak nitrat, mula-mula akan terbentuk endapan putih perak sianida : AgNO 3 + KCN AgCN + KNO 3 Endapan melarut dengan penambahan kalium sianida belebih, dengan dihasilkannya ion kompleks AgCN 2 - : AgCN padat + KCN berlebih K AgCN 2 suatu garam kompleks dapat larut. Vogel. A., 1994 Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Alat-alat