Senyawa-Senyawa Kimia Dalam Pencucian Botol

Tinggi lapisan pasir halus dan pasir kasar ini sama dengan tinggi sand filter. Dari sand filter ini air dialirkan ke tangki penampungan storage tank. e. Storage tank Storage tank merupakan tempat penyimpanan air yang jernih setelah proses penyaringan. f. Hydrophore Tank Hydrophore tank merupakan suatu media transfer dari storage tank ke buffer tank dengan menggunakan tekanan angin, dengan menggunakan pompa. Air dari tangki ini selanjutnya dialirkan ke buffer tank. g. Buffer tank Sebelum air mengalir ke buffer tank, air diinjeksi dengan CaOCl 2 dengan konsentrasi 5-10. Tujuan penginjeksian ini adalah untuk membunuh bakteri-bakteri yang masih terdapat dalam air pada saat air berada dalam storage tank atau kontaminasi dengan pipa pada saat air dialirkan dari storage tank ke buffer tank. Kemudian pengolahan air dilanjutkan ke area produksi. PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, 2000

2.4. Senyawa-Senyawa Kimia Dalam Pencucian Botol

1. Kaustik soda Kaustik soda murni adalah zat padat berwarna putih yang sangat kuat dalam menyerap kelembaban dan karbon dioksida dari udara. Istilah kaustik soda digunakan karena sifatnya yang korosif terhadap kulit. Austin, G. T. 1996 Universitas Sumatera Utara Senyawa kimia yang sering digunakan dalam proses pencucian botol, baik itu botol-botol minuman keras ataupun botol-botol minuman ringan , adalah kaustik soda. Senyawa kimia lain sering kali digunakan untuk menambah alkalinitas atau tujuan tertentu, seperti bahan penghilang buih, bahan penghambat korosi, bahan pembasah dan lain-lain. Pada dasarnya senyawa alkali, biasanya kaustik soda dipercaya dapat memberikan aksi pembersihan pada botol kotor yang mengandung tanah dalam satu langkah atau lebih dengan jalan sebagai berikut : 1. Mengemulsi dan saponifikasi lemak 2. Memperluas permukaan kotoran dan hidrolisa protein 3. Melarutkan karbohidrat 4. Menghancurkan bahan-bahan yang sukar larut. Alkalinitas dari deterjen mempunyai peranan penting dalam mengahasilkan botol-botol yang memenuhi standard mikrobiologikal. Pada beberapa reaksi alkalinitas NaOH membutuhkan natrium karbonat soda ash yang biasa digunakan sebagai sumber alkalinitas. Natrium karbonat terkadang ditambahkan untuk mencegah pengkerakan. Karbonat tertentu selalu ada dalam washer dengan kadar yang lebih besar atau lebih kecil, melalui adsorbsi dari atmosfer atau melalui reaksi dengan sisa- sisa minuman berkarbonasi. Houghton., 1981 2. Divergard Divergard adalah produk cair kombinasi sebagai bahan tambahan pada larutan pembersih kaustik soda yang mengandung bahan pembasah, bahan pengkelat dan pengontrol busa untuk membersihkan brew kettles, beer fermenters, beer storage tank, Universitas Sumatera Utara evaporator dan bottle washer. Divergard efektif dibawah kondisi kotoran berat pada semua suhu. Kelebihan divergard ini adalah : - Cepat mengatasi masalah seperti : blooming, karat, lumut, germ dan lain-lain. - Mencegah timbulnya kerak pada bottle washer . - Memperbaiki kebersihan dan pembilasan permukaan. - Mengurangi botol reject dengan memperbaiki buangan alkali dari permukaan gelas. - Ekonomis dengan mengurangi biaya pencucian dan waktu. - Mencegah lapisan air pada permukaan. Perhatian terhadap lingkungan : - Ramah lingkungan tanpa pospat dan mudah diurai. - Kontrol busa sehingga menjaga keamanan lingkungan Divergard direkomendasikan digunakan 0,1 – 0,5 VV pada larutan pencucian. Sifat-sifat divergard yaitu : Bentuk : cairan bening kekuningan pH : 10,5 - 11,5 Berat jenis : 1,17 ± 0,05 Kemasan : 20,200 liter kontainer. PT. Coca-Cola Bottling Indonesia., 2000 Universitas Sumatera Utara

2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan