BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PT. Coca-Cola merupakan perusahaan minuman yang mempunyai cita rasa yang khas serta dapat memberikan kesegaran dan saat ini telah beredar di dunia Internasional.
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pembotolan, maka PT. Coca-Cola harus memperhatikan dan menjaga kebersihan, kehigienisan dan kualitas produknya. Salah
satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kehigienisan dan kualitas produk adalah kebersihan dari botol yang digunakan.
Botol merupakan wadah pengemas minuman ringan yang digunakan oleh PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan. Pengadaan botol-botol ini diperoleh dari
PT. Mulia Gas dan PT. Igglas di Jakarta. Sedangkan botol fresh tea dari Dubai. Disamping itu juga digunakan botol bekas yang kembali dari pasar yang memenuhi
syarat. Oleh karena itu, botol-botol ini harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum proses pembotolan. Terlebih botol dari pasar sering kali mengandung tanah, lumut,
pasir, sampah-sampah plastik dan sebagainya, sehingga dibutuhkan pengendalian kebersihan botol untuk menjaga mutu minuman sehingga sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Untuk itu dilakukan proses pencucian botol dengan menggunakan larutan kaustik soda dan divergard sebagai bahan pembasah dan bahan pengontrol
busa setelah sampah-sampah, pasir dan tanah dikeluarkan secara manual.
Universitas Sumatera Utara
Dalam proses pencucian botol, konsentrasi bahan pembersih kaustik soda yang ditetapkan oleh perusahaan berkisar 2,0–3,5 , sedangkan konsentrasi divergard
berkisar 0,2-0,5 .
Kaustik soda merupakan senyawa dasar yang dapat menghilangkan kotoran atau mikroba yang melekat pada permukaan botol yang kontak atau berhubungan
langsung dengan produk. Penambahan divergard digunakan untuk mengikat kotoran atau melunakkan kotoran dan dapat mempercepat pelepasan kotoran pada botol
sehingga proses pencucian botol menjadi lebih mudah.
Penggunaan kaustik soda dengan konsentrasi optimum akan menghasilkan tingkat kebersihan botol yang optimum. Apalagi diikuti oleh temperatur yang tinggi
pula. Dan apabila konsentrasi kaustik soda dinaikkan, tingkat kebersihan botol akan tetap sama seperti halnya pada konsentrasi optimum. Sehingga penambahan
konsentrasi hanya akan menimbulkan pemborosan bahan. Untuk itu penulis tertarik mengambil judul “ Pengaruh Konsentrasi Kaustik Soda Dan Temperatur Terhadap
Tingkat Kebersihan Botol Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan”.
1.2. Permasalahan