Penerapan Arsitektur Berkelanjutan ELABORASI TEMA

55 Diagram 4.1 Rantai peredaran alam yang terganggu dan tidak terganggu Sumber: Heizn Frick, Ilmu Bahan Bangunan, Kanisius, 1997 Diagram 4.2 Building life cycle menurut Peter Graham Sumber: Peter Graham, Building Ecology, Blackwell Science Ltd, 2003 Proses keberlanjutan arsitektur meliputi keseluruhan siklus masa suatu bangunan, mulai dari proses pembangunan, pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran bangunan. Visi arsitektur berkelanjutan tidak saja dipacu untuk mengurangi emisi gas rumah kaca glass houses effect, juga mengandung maksud untuk lebih menekankan pentingnya sisi kualitas dibanding kuantitas ditinjau dari aspek fungsional, lingkungan, kesehatan, kenyamanan, estetika dan nilai tambah.

4.3 Penerapan Arsitektur Berkelanjutan

Penerapan tema arsitektur berkelanjutan pada bangunan yang dirancang dapat dilakukan melalui berbagai cara sebagai berikut : • Mewujudkan suatu kawasan dengan perbandingan antara luas lahan hijau dengan lahan terbangun yang sesuai. Universitas Sumatera Utara 56 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.06PRTM2007 tanggal 16 Maret 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan dijelaskan bahwa perbandingan antara lahan hijau dengan lahan terbangun adalah 40-60. • Mengembangkan tata vegetasi yang baik. Tata vegetasi suatu kawasan juga sangat mempengaruhi kondisi lingkungan bangunan yang terdapat pada kawasan tersebut. Dengan adanya tata vegetasi yang baik diharapkan dapat memperbaiki iklim mikro dan mengurangi polusi udara terutama pada bangunan tempat manusia beraktivitas. • Mengembangkan bangunan hijau green building. Dalam konsep bangunan hijau terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: o Terintegrasi dengan alam o Memperhatikan ekosistem lokal dengan perencanaan jangka panjang o Produk dari tindakan manusia dengan mempertimbangkan kualitas lingkungan baik fisik maupun sosial o Memenuhi kriteria LEED Leadership in Energy and Environtmental Design Isu utama dalam konsep green building yaitu : o Membangun hanya yang diperlukan o Keterkaitan interconnectedness o Profesi arsitektur sebagai ‘steward of the earth’ Strategi dalam menerapkan konsep green building pada desain bangunan yaitu sebagai berikut: o Pemanfaatan material yang berkelanjutan o Keterkaitan dengan ekologi lokal o Keterkaitan antara transit dengan tempat tinggal, bekerja dan rekreasi o Efisiensi penggunaan air o Penanganan limbah o Mengedepankan kondisi lokal, baik secara fisik maupun sosial o Pendidikan sustainability melalui desain Dalam mewujudkan konsep green building pada bangunan dapat dilakukan berbagai cara sebagai berikut : o Membuat atap hijau o Menempatkan bukaan sebagai tempat masuknya cahaya dan udara pada tempat yang tepat o Menggunakan teknologi photovoltaic Universitas Sumatera Utara 57 o Menggunakan wind turbine. o Menghadirkan taman pada bangunan o Menggunakan material bangunan yang ramah lingkungan o Melakukan penanganan limbah bangunan secara efektif • Melakukan Proses Recycle dan Reuse untuk air dan limbah Untuk mewujudkan konsep green architecture perlu dilakukan proses pendaurulangan dan pemanfaatan kembali air dan limbah. Air yang di pakai pada bangunan akan di daur ulang kembali melalui proses water treatment dan di pakai kembali sehingga kita tidak perlu menggunakan air dalam jumlah yang banyak. Begitu juga dengan limbah.

4.4 Studi Banding Tema Sejenis