METODE PENELITIAN Analisis Kejadian Diare pada Anak Balita di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Tahun 2010

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik dan menggunakan desain cross sectional.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Kota Medan dengan pertimbangan belum pernah dilakukan penelitian untuk menganalisis kejadian diare pada anak balita di daerah tersebut.

4.2.2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari sampai dengan Juni 2010. Penelitian dimulai dengan melakukan pengajuan judul proposal, penelusuran kepustakaan, survei pendahuluan, penyusunan proposal, penelitian dan analisa data serta penyusunan laporan akhir penelitian. 33 Universitas Sumatera Utara

4.3. Populasi dan Sampel

4.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah anak balita berusia 12-59 bulan yang berdomisili di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang yang terdiri dari 14 lingkungan dan berjumlah 1.470 balita .

4.3.2. Sampel a.

Besar Sampel Sampel adalah anak balita berusia 12-59 bulan dari keluarga yang tinggal di lingkungan 14 Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang. Untuk menghitung besar sampel minimal digunakan rumus sebagai berikut: 27 n = d 2 Z 2 1- α2 p1-p Keterangan : N = Besar sampel p = proporsi populasi 0,5 d = Delta, presisi, absolute atau margi of error yang diinginkan di kedua sisi proporsi 0,1 Z 1 - α2 = Statistik Z misalnya Z= 1,96 untuk α=0,05 Maka besar sampel adalah : n = 0,1 2 1,96 2 x 0,5 x 0,5 = 0,01 0,96 = 96 Universitas Sumatera Utara Besar sampel minimal biasanya diperoleh dari besar sampel ditambah 10. Jadi besar sampel minimal yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah 106 anak

b. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive yaitu berdasarkan pertimbangan peneliti. Oleh karena keterbatasan waktu dan dana maka peneliti memilih lingkungan 14 dengan pertimbangan bahwa lingkungan 14 memiliki jumlah balita yang terbanyak yaitu sebesar 110 orang, memenuhi besar sampel minimal yang di butuhkan, penduduknya mempunyai karakteristik yang sama dengan penduduk di lingkungan lainnya dari segi pekerjaan, tingkat pendidikan, sosial ekonomi. Dalam hal ini semua lingkungan dianggap mempunyai risiko penularan yang sama terhadap kejadian diare.

4.4. Metode Pengumpulan Data

4.4.1. Data Primer

Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan ibu anak balita mengenai kejadian diare selama satu bulan terakhir pada anak balita berusia 12-59 bulan dengan menggunakan kuesioner yang meliputi: umur anak balita, jenis kelamin, status gizi balita, status imunisasi, ASI eksklusif, umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, ketersediaan jamban, sanitasi lingkungan, penyediaan air bersih. lihat dalam lampiran. Universitas Sumatera Utara

4.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari: a. Puskesmas Pembantu Kelurahan Tanjung Sari tentang laporan kesakitan diare. b. Data umum, sebagai data demografi dan geografi lokasi penelitian diperoleh dari kantor Kelurahan Tanjung Sari..

4.5. Teknik Analisa Data

Data yang sudah terkumpul di olah secara manual dan dilanjutkan dengan bantuan computer dengan program SPSS Statistical Product and Service Solution, melalui tahapan editing, coding, entry data dan cleaning. Jenis analisis yang dilakukan adalah: 4.5.1. Analisis Univariat Analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi atau besarnya proporsi berdasarkan variabel yang diteliti. 4.5.2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menghitung rasio prevalens. Untuk mengetahui ada tidaknya kemaknaan dilakukan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95 α = 0,05. Pengukuran Ratio Prevalens dilakukan dengan menggunakan rumus : 28 RP = AA+B : CC+D Universitas Sumatera Utara Keterangan : AA+B = proporsi prevalens subyek yang mempunyai faktor risiko yang mengalami diare CC+D = proporsi prevalens subyek tanpa faktor risiko yang mengalami diare 4.5.3. Analisis Multivariat Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat yang mempunyai kemaknaan statistik pada analisis bivariat, melalui analisis regresi logistik berganda Multiple Logistic Regression untuk mencari faktor risiko yang paling dominan pada beberapa variabel yang dilakukan secara bersama-sama terhadap terhadap kejadian diare. Tahapan analisis multivariat yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 29 a. Melakukan pemilihan variabel yang potensial untuk dimasukkan dalam model. Variabel yang dipilih atau yang dianggap berpengaruh terhadap kejadian diare adalah variabel yang mempunyai nilai p0,25. b. Penentuan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare, variabel yang akan dimasukkan adalah variabel yang mempunyai nilai p0,05. Analisis regresi logistik berganda dilakukan dengan memasukkan secara serentak variabel independen menurut kriteria kemaknaan statistik tertentu p 0,25. Variabel independen tersebut akan dikeluarkan kembali secara bertahap Backward Selection sampai tidak ada lagi variabel independen yang mempunyai nilai p 0,05. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL PENELITIAN