BAB 3 KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Konsep
Dari teori dan beberapa penelitian terdahulu di susun kerangka teori yang merupakan alur pikir peneliti, faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare
seperti terlihat di bawah ini:
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Faktor Ibu:
Umur Pendidikan
Pekerjaan Kejadian diare
Faktor Balita: Umur
Jenis Kelamin Status Gizi
Status Imunisasi ASI Eksklusif
Faktor lingkungan:
Ketersediaan jamban Sanitasi lingkungan
Penyediaan air bersih
28
Universitas Sumatera Utara
3.2. Definisi Operasional
3.2.1. Kejadian diare yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali dalam sehari yang
terjadi pada anak balita dalam 1 bulan terakhir. 3.2.2.
Umur anak balita adalah umur dari anak balita termuda pada saat pengumpulan data yang dikelompokkan berdasarkan rumus Sturgess.
Dalam analisa statistik, umur balita dikelompokka n menjadi: 1. 24 bulan
2. ≥24 bulan
3.2.3. Jenis kelamin yaitu jenis kelamin anak balita, dibedakan atas:
1. Laki-laki 2. Perempuan
3.2.4. Status gizi yaitu keadaan gizi anak balita yang ditentukan dengan pengukuran
antropometri berat badan menurut umur BBU. Diinterpretasikan menurut WHO NHCS dan dikelompokkan atas atas:
1. Gizi lebih, bila
: Z – Score +2 SD 2.
Gizi baik, bila :
≥ -2 SD Z - Score ≤ +2 SD 3.
Gizi kurang, bila : - 2 SD Z - Score ≥ -3 SD
4. Gizi buruk, bila
: Z – Score - 3 SD Dalam analisa statistik, status gizi balita dikategorikan atas :
1. Status gizi buruk : jika anak mempunyai status gizi kurang dan buruk.
2. Status gizi baik
: jika anak mempunyai status gizi baik dan gizi lebih.
3.2.5. Status imunisasi yaitu jenis imunisasi yang sudah didapatkan oleh balita. Dalam hal ini dikhususkan imunisasi campak karena campak sering disertai
diare. Waktu pemberian imunisasi campak dimulai pada umur 9 bulan. Dinilai
Universitas Sumatera Utara
dengan cara melihat KMS serta wawancara dengan ibu balita. Dibagi dalam 2 kategori:
1. Tidak, bila anak balita tidak mendapatkan imunisasi campak. 2. Ya, bila anak balita mendapatkan imunisasi campak
3.2.8. ASI Eksklusif adalah tindakan ibu dalam pemberian ASI secara Eksklusif
selama 6 bulan kepada bayi yang dikategorikan menjadi : 1.
Tidak 2.
Ya
3.2.7. Umur ibu adalah umur ibu pada saat pengumpulan data yang dikelompokkan
berdasarkan rumus Sturgess. Untuk analisa statistik, umur ibu dikategorikan berdasarkan nilai median dari
umur ibu yaitu: 1.
30 tahun 2.
≥ 30 tahun 3.2.10.
Pendidikan ibu adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang telah dicapai oleh ibu yang terbagi atas tingkatan :
1. Tidak sekolahtidak tamat SD
2. Tamat SDsederajat
3. Tamat SLTPsederajat
4. Tamat SLTAsederajat
5. Tamat Diploma Sarjana
Untuk analisa statistik, pendidikan ibu dikategorikan menjadi: 1.
Pendidikan rendah : jika pendidikan responden tidak sekolah, tamat SD dan SLTP.
2. Pendidikan tinggi : jika pendidikan responden tamatan SLTA,
diploma, dan sarjana.
Universitas Sumatera Utara
3.2.11. Pekerjaan adalah aktivitas kegiatan rutin yang dilakukan sehari-hari oleh ibu
pada saat dilakukan survei, yang di kelompokkan atas : 1.
Pegawai Negri 2.
Karyawanburuh 3.
Petani 4.
Wiraswata 5.
Tidak bekerjaIbu rumah tangga Dalam analisa statistik, pekerjaan ibu dikelompokkan menjadi:
1. Bekerja : Pegawai negri, karyawanburuh, petani, wiraswasta
2. Tidak bekerja : Tidak bekerjaibu rumah tangga
3.2.10. Ketersediaan jamban yaitu kepemilikan jamban atau ada tidaknya jamban untuk setiap rumah tangga. Pengukuran dilakukan dengan sistem skoring dan
pembobotan. Jumlah pertanyaan ada 5 buah. Jika jawaban A diberi nilai 2, dan jika jawaban B diberi nilai 1. Berdasarkan jumlah pertanyaan maka skor
tertinggi 10 dan skor terendah 5. Berdasarkan skoring maka ketersediaan jamban dikategorikan: lihat lampiran instrumen
1. Buruk
: jika responden mendapat nilai 8 2.
Baik : jika responden mendapat nilai
≥8
3.2.11. Sanitasi lingkungan yaitu keadaan kebersihan lingkungan rumah. Pengukuran dilakukan dengan sistem skoring dan pembobotan. Jumlah pertanyaan ada 5
buah. Jika jawaban A diberi nilai 2, dan jika jawaban B diberi nilai 1. Berdasarkan jumlah pertanyaan maka skor tertinggi 10 dan skor terendah 5.
Berdasarkan skoring maka sanitasi lingkungan dikategorikan: lihat lampiran instrumen
3. Buruk
: jika responden mendapat nilai 8 4.
Baik : jika responden mendapat nilai
≥8
Universitas Sumatera Utara
3.2.12. Penyediaan air bersih yaitu keadan penggunaan dan pengolahan air bersih sebelum dikonsumsi atau dipergunakan untuk kepentingan lain. Pengukuran
dilakukan dengan sistem skoring dan pembobotan. Jumlah pertanyaan ada 4 buah. Jika jawaban A diberi nilai 3, jika jawaban B diberi nilai 2, dan jika
jawaban C diberi nilai 1. Berdasarkan jumlah pertanyaan maka skor tertinggi 12 dan skor terendah 4. Berdasarkan skoring maka penggunaan air bersih
dikategorikan: lihat lampiran instrumen 1.
Buruk : jika responden mendapat nilai 9
2. Baik
: jika responden mendapat nilai ≥9
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN