KERANGKA KONSEP Analisis Kejadian Diare pada Anak Balita di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Tahun 2010

BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep

Dari teori dan beberapa penelitian terdahulu di susun kerangka teori yang merupakan alur pikir peneliti, faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare seperti terlihat di bawah ini: Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Faktor Ibu: Umur Pendidikan Pekerjaan Kejadian diare Faktor Balita: Umur Jenis Kelamin Status Gizi Status Imunisasi ASI Eksklusif Faktor lingkungan: Ketersediaan jamban Sanitasi lingkungan Penyediaan air bersih 28 Universitas Sumatera Utara

3.2. Definisi Operasional

3.2.1. Kejadian diare yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali dalam sehari yang terjadi pada anak balita dalam 1 bulan terakhir. 3.2.2. Umur anak balita adalah umur dari anak balita termuda pada saat pengumpulan data yang dikelompokkan berdasarkan rumus Sturgess. Dalam analisa statistik, umur balita dikelompokka n menjadi: 1. 24 bulan 2. ≥24 bulan 3.2.3. Jenis kelamin yaitu jenis kelamin anak balita, dibedakan atas: 1. Laki-laki 2. Perempuan 3.2.4. Status gizi yaitu keadaan gizi anak balita yang ditentukan dengan pengukuran antropometri berat badan menurut umur BBU. Diinterpretasikan menurut WHO NHCS dan dikelompokkan atas atas: 1. Gizi lebih, bila : Z – Score +2 SD 2. Gizi baik, bila : ≥ -2 SD Z - Score ≤ +2 SD 3. Gizi kurang, bila : - 2 SD Z - Score ≥ -3 SD 4. Gizi buruk, bila : Z – Score - 3 SD Dalam analisa statistik, status gizi balita dikategorikan atas : 1. Status gizi buruk : jika anak mempunyai status gizi kurang dan buruk. 2. Status gizi baik : jika anak mempunyai status gizi baik dan gizi lebih. 3.2.5. Status imunisasi yaitu jenis imunisasi yang sudah didapatkan oleh balita. Dalam hal ini dikhususkan imunisasi campak karena campak sering disertai diare. Waktu pemberian imunisasi campak dimulai pada umur 9 bulan. Dinilai Universitas Sumatera Utara dengan cara melihat KMS serta wawancara dengan ibu balita. Dibagi dalam 2 kategori: 1. Tidak, bila anak balita tidak mendapatkan imunisasi campak. 2. Ya, bila anak balita mendapatkan imunisasi campak 3.2.8. ASI Eksklusif adalah tindakan ibu dalam pemberian ASI secara Eksklusif selama 6 bulan kepada bayi yang dikategorikan menjadi : 1. Tidak 2. Ya 3.2.7. Umur ibu adalah umur ibu pada saat pengumpulan data yang dikelompokkan berdasarkan rumus Sturgess. Untuk analisa statistik, umur ibu dikategorikan berdasarkan nilai median dari umur ibu yaitu: 1. 30 tahun 2. ≥ 30 tahun 3.2.10. Pendidikan ibu adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang telah dicapai oleh ibu yang terbagi atas tingkatan : 1. Tidak sekolahtidak tamat SD 2. Tamat SDsederajat 3. Tamat SLTPsederajat 4. Tamat SLTAsederajat 5. Tamat Diploma Sarjana Untuk analisa statistik, pendidikan ibu dikategorikan menjadi: 1. Pendidikan rendah : jika pendidikan responden tidak sekolah, tamat SD dan SLTP. 2. Pendidikan tinggi : jika pendidikan responden tamatan SLTA, diploma, dan sarjana. Universitas Sumatera Utara 3.2.11. Pekerjaan adalah aktivitas kegiatan rutin yang dilakukan sehari-hari oleh ibu pada saat dilakukan survei, yang di kelompokkan atas : 1. Pegawai Negri 2. Karyawanburuh 3. Petani 4. Wiraswata 5. Tidak bekerjaIbu rumah tangga Dalam analisa statistik, pekerjaan ibu dikelompokkan menjadi: 1. Bekerja : Pegawai negri, karyawanburuh, petani, wiraswasta 2. Tidak bekerja : Tidak bekerjaibu rumah tangga 3.2.10. Ketersediaan jamban yaitu kepemilikan jamban atau ada tidaknya jamban untuk setiap rumah tangga. Pengukuran dilakukan dengan sistem skoring dan pembobotan. Jumlah pertanyaan ada 5 buah. Jika jawaban A diberi nilai 2, dan jika jawaban B diberi nilai 1. Berdasarkan jumlah pertanyaan maka skor tertinggi 10 dan skor terendah 5. Berdasarkan skoring maka ketersediaan jamban dikategorikan: lihat lampiran instrumen 1. Buruk : jika responden mendapat nilai 8 2. Baik : jika responden mendapat nilai ≥8 3.2.11. Sanitasi lingkungan yaitu keadaan kebersihan lingkungan rumah. Pengukuran dilakukan dengan sistem skoring dan pembobotan. Jumlah pertanyaan ada 5 buah. Jika jawaban A diberi nilai 2, dan jika jawaban B diberi nilai 1. Berdasarkan jumlah pertanyaan maka skor tertinggi 10 dan skor terendah 5. Berdasarkan skoring maka sanitasi lingkungan dikategorikan: lihat lampiran instrumen 3. Buruk : jika responden mendapat nilai 8 4. Baik : jika responden mendapat nilai ≥8 Universitas Sumatera Utara 3.2.12. Penyediaan air bersih yaitu keadan penggunaan dan pengolahan air bersih sebelum dikonsumsi atau dipergunakan untuk kepentingan lain. Pengukuran dilakukan dengan sistem skoring dan pembobotan. Jumlah pertanyaan ada 4 buah. Jika jawaban A diberi nilai 3, jika jawaban B diberi nilai 2, dan jika jawaban C diberi nilai 1. Berdasarkan jumlah pertanyaan maka skor tertinggi 12 dan skor terendah 4. Berdasarkan skoring maka penggunaan air bersih dikategorikan: lihat lampiran instrumen 1. Buruk : jika responden mendapat nilai 9 2. Baik : jika responden mendapat nilai ≥9 Universitas Sumatera Utara

BAB 4 METODE PENELITIAN