Perumusan Masalah Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Manfaat Penelitian

Menurut Profil Kesehatan Kota Medan tahun 2005 dilaporkan proporsi penderita rawat jalan di puskesmas untuk balita 2,68 yaitu 20.996 penderita dari 780.706 seluruh penderita berbagai jenis penyakit dan lain-lain. Penyakit diare menduduki urutan ke enam pada sepuluh penyakit terbesar di seluruh puskesmas kota Medan. 6 Berdasarkan laporan SP2TP di puskesmas Padang Bulan Selayang II yang wilayah kerjanya adalah Kecamatan Medan Selayang, didapatkan bahwa penyakit diare masuk dalam sepuluh penyakit terbesar yang menduduki peringkat ke sembilan dengan proporsi sebesar 2,44. 7 Hasil laporan dari Puskesmas Pembantu Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang tahun 2009 bahwa penyakit diare menduduki urutan kelima dalam sepuluh penyakit terbesar dengan proporsi 1,97. 8 Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang.

1.2. Perumusan Masalah

` Belum diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang tahun 2010. Universitas Sumatera Utara 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengenalisis kejadian diare pada anak balita di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang tahun 2010.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui prevalens rate diare pada anak balita di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang tahun 2010. b. Untuk mengetahui distribusi proporsi karakteristik anak balita umur dan jenis kelamin, status gizi, status imunisasi dan ASI eksklusif di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang tahun 2010. c. Untuk mengetahui distribusi proporsi karakteristik ibu dari anak balita umur , pendidikan dan pekerjaan di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang tahun 2010. d. Untuk mengetahui distribusi proporsi karakteristik lingkungan ketersediaan jamban, sanitasi lingkungan, penyediaan air bersih anak balita di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang tahun 2010. e. Untuk mengetahui hubungan faktor anak balita umur, jenis kelamin, status gizi, status imunisasi, dan ASI eksklusif dengan kejadian diare pada anak balita di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang tahun 2010. f. Untuk mengetahui hubungan faktor ibu umur, pendidikan, dan pekerjaan dengan kejadian diare pada anak balita di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang tahun 2010. Universitas Sumatera Utara g. Untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan ketersediaan jamban, sanitasi lingkungan, penyediaan air bersih dengan kejadian diare pada anak balita di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang tahun 2010. h. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan terhadap kejadian diare pada anak balita di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang tahun 2010.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Pembantu Tanjung Sari dalam program pencegahan dan pemberantasan diare. 1.4.2. Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan FKM-USU Medan dan penelitian selanjutnya. 1.4.3. Dapat menambah wawasan dan kesempatan penerapan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan di FKM-USU dan juga sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat SKM. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Diare

Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari, dengantanpa darah dan lendir dalam tinja. 9 Diare dikatakan sebagai keluarnya tinja berbentuk cair sebanyak tiga kali atau lebih dalam dua puluh jam pertama, dengan temperatur rectal di atas 38°C, kolik, dan muntah-muntah. 10 Diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dan frekuensinya lebih banyak dari biasanya. Neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari 4 kali. Sedangkan untuk bayi berumur lebih dari satu bulan dan anak dikatakan diare bila frekuensinya lebih dari 3 kali. 11 Diare dibedakan menjadi dua berdasarkan waktu serangan onset yaitu diare akut dan diare kronik. 12 Diare akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya, dan berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu. 13 Diare kronik atau diare berulang adalah suatu keadaan meningkatnya frekuansi buang air besar yang dapat berlangsung berminggu-minggu atau berbulan- bulan baik secara terus-menerus atau berulang, dapat berupa gejala fungsional atau akibat suatu penyakit berat. 13 6 Universitas Sumatera Utara