Inti kernel Minyak inti sawit PKO
Bungkil Inti sawit PKM 17 – 23
40 – 50 50 – 60
Berat biji Berat biji
Berat inti Berat inti
Sumber : Ketaren 1986 Sebagai bahan penolong pada ekstraksi minyak adalah air, baik dalam bentuk
cair maupun dalam bentuk uap. Air banyak dipakai dalam bentuk uap, proses pencucian dan bahan pengisi ketel uap. Uap panas dipakai pada proses perebusan,
pemanasan dan sebagai sumber tenaga. Ketaren,S 1986
2.4. Pengolahan Inti Sawit Menjadi minyak Inti Sawit PKO
Adapun tahap-tahap proses pengolahan minyak inti sawit yaitu :
1. Jembatan Timbang
1. Fungsi : Sebagai tempat penimbangan PK yang dibawa kepabrik dan hasil produksi PKO,
PKM. Serta sebagai proses kontrol untuk mendapatkan rendemen dan kapasitas pabrik yang diinginkan. Penimbangan dilakukan pada truk pengangkut PK, truk pengangkut
PKO dan truk pengangkut PKM atau sisa-sisa dari proses Screw Press yang masuk sebelum diolah dan sesudah diolah. perlakuannya sama seperti halnya dengan proses
penimbangan pada pengolahan minyak sawit. 2. Mesin dan Peralatan :
- Jembatan timbang
- Satu unit komputer
Universitas Sumatera Utara
- Timbangan manualdigital
2. Loading Bay
1. Fungsi : Sebagai tempat pembongkaran inti sawit yang masuk dan juga sebagai tempat
penyimpanan inti sawit sementara yang sebelum dikirim ke silo penyimpanan. 2. Mesin dan Peralatan :
- Loding Bay - Blower Hisapan
- Timba-timba Inti Sawit elevator - Conveyor Inti Sawit.
3. Silo Inti
1. Fungsi : Sebagai tempat penyimpanan inti sawit sementara sebelum dikirim ke bunker inti
untuk diolah. 2. Mesin dan Peralatan :
- Silo inti
- Conveyor
4. Bunker Inti
1. Fungsi : Sebagai tempat pengumpanan inti sawit ke kempa.
2. Mesin dan Peralatan : - Bunker inti sawit
Universitas Sumatera Utara
- Conveyor pembagi inti sawit - Elevator PK menuju bunker
Di Bunker inti sawit diambil contoh inti sawit yang mau diolah dari seluruh kempa kemudian dikumpulkan menjadi satu lalu diaduk rata dilakukan 4 jam sekali untuk
dianalisa
5. Screw Press I
1. Fungsi : Memisahkan minyak inti sawit dan cake dengan cara pengempaan.
2. Mesin dan Peralatan : - Screw press
- Conveyor Cake - Conveyor minyak kasar
6. Bunker Cake
1. Fungsi : Sebagai tempat pengumpanan cake ke kempa.
2. Mesin dan Peralatan : - Elevator cake
- Conveyor pembagi cake - Bunker cake
Pengambilan contoh cake dari ular-ularan di bawah kempa, inti tahap I dilakukan setiap 4 jam sekali untuk dianalisa kadar air, kadar minyak
7. Screw Press II
1. Fungsi :
Universitas Sumatera Utara
Memisahkan minyak dan meal dengan cara penekanan pressing. 2. Mesin dan Peralatan :
- Screw press
- Conveyor meal
- Conveyor minyak kasar
Tempat pengambilan contoh titik sampel PKM diambil dari ular-ularan dibawah kempa cake tahap 2 dilakukan setiap 4 jam sekali untuk dianalisa kadar
air, kadar minyak
8. Bak Screening
1. Fungsi : - Penampungan sementara minyak kasar
- Mengendapkan ampas minyak kasar - Untuk mengikis menyekrap ampas yang mengendap dalam bak screning.
2. Mesin dan Pelaratan : -
Bak screning -
Scraper -
Pompa minyak kasar
9. Niaga Filter
1. Fungsi : Memisahkan minyak kasar dengan ampas sehingga diperoleh minyak bersih siap ke
tangki timbun. 2. Mesin dan Peralatan :
- Saringan niagara
Universitas Sumatera Utara
- Buffer tank
- Pompa minyak bersih
- Compressor
Tempat pengambilan contoh buangan ampas eks filter Niagara. Titik sampel, contoh diambil dari corong pembuangan akhir. Dilakukan setiap 4 jam sekali untuk
dianalisa kadar air, kadar minyak Tempat pengambilan contoh dari kran pipa Oil Filter Niagara ke tangki
timbun. Titik sampel, contoh diambil dari corong pembuangan akhir.Dilakukan setiap 4 jam sekali untuk dianalisa ALB, kadar air, kadar kotoran.
10. Tangki Timbun
1. Fungsi : Untuk penimbunan sementara PKO sebelum dikirim ke pabrik pengolahan selanjutnya
atau di eksport ke luar negeri. 2. Mesin dan Peralatan :
- Tangki timbun
- Pompa
Pengambilan contoh PKO dilakukan setiap hari apabila pabrik mengolah yang dianalisa:
- Asam |Lemak Bebas ALB
- Kadar air
- Kadar kotoran
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.1. BAGAN ALIR PENGOLAHAN PPIS
BAB III
PTPN IV, Kebun Pabatu, 2010
SCREW PRESS -II
KE BELAWAN
PKM DIGUDANGKAN
SCREENING bak pengendapan
TANGKI TIMBUN
NIAGA FILTER BUNKER CAKE
SCREW PRESS -I BUNKER INTI
SILO INTI LOADING INTI
TIMBANGAN Sistem digital
PALM KERNEL Dari Kebun
seinduk
Universitas Sumatera Utara
Sifat Fisiko-Kimia
Sifat fisiko-kimia minyak kelapa sawit meliputi warna, bau dan flavor, kelarutan, titik cair, titik didih boiling point, titik pelunakan, bobot jenis, indeks bias,
titik kekeruhan, titik asap, dan titik nyala. Beberapa sifat fisiko-kimia dari kelapa sawit nilainya dapat dilihat pada tabel 2.4
Tabel 2.5 Nilai Sifat Fisiko-Kimia Minyak Sawit
Sifat Minyak kelapa sawit
Minyak Inti Sawit Bobot jenis pada suhu kamar
0,900 0,900 – 0,913
Indeks bias D 40
o
C 1,4565 – 1,4585
1,495 – 1,415 Bilangan Iod
48 – 56 14 – 20
Bilangan penyabunan 196 – 205
244 – 254 Sumber : Ketaren 1986
Warna minyak ditentukan oleh adanya pigmen yang masih tersisa setelah proses pemucatan, karena asam-asam lemak dan gliserida tidak berwarna. Warna orange atau
kuning disebabkan adanya pigmen karotene yang larut dalam minyak. Bau dalam minyak terdapat secara alami, juga terjadi akibat adanya asam-
asam lemak berantai pendek akibat kerusakan minyak. Sedangkan bau khas minyak kelapa sawit ditimbulkan oleh persenyawaan beta ionone.
Titik cair minyak sawit berada dalam nilai kisaran suhu, karena minyak sawit mengandung beberapa macam asam lemak yang mempunyai titik cair yang berbeda-
beda. Ketaren,S. 1986
Universitas Sumatera Utara
2.5 Manfaat Kelapa Sawit dan Minyak Sawit Serta Produk Turunannya