Pengertian Harga Jual Penentuan Harga Jual Produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis 1. Harga Jual

a. Pengertian Harga Jual

Hansen dan Mowen 2001 : 633 mendefenisikan “harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan”. Mulyadi 2001 : 78 “pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah mark-up. Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang, dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

b. Penentuan Harga Jual Produk

Perusahaan tidak selalu memiliki kemampuan untuk menentukan harga jual produk seperti yang dikehendakinya, karena seringkali terdapat sejumlah pesaing yang telah menjual produk yang sama dengan harga tertentu, sehingga dalam Universitas Sumatera Utara menentukan harga jual produknya, perusahaan harus menyesuaikan dengan harga pesaing dan daya beli masyarakat. Kondisi pasar semacam itu membuat metode- metode yang dipakai sebelumnya seringkali menjadi tidak relevan dengan keadaan yang dihadapi perusahaan. Karena itu, perusahaan harus menggunakan pendekatan yang berbeda di dalam menentukan harga jual produknya. Perusahaan tidak dapat lagi membuat produknya, menentukan biaya produknya dan harga jualnya, lalu kemudian memasarkannya kepada masyarakat. Tetapi perusahaan lebih dulu menentukan biaya produknya, baru kemudian membuat produk yang sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan tersebut. Pendekatan penentuan biaya produk terlebih dulu baru kemudian memproduksinya sesuai tingkat biaya yang diinginkan, inilah yang disebut dengan target costing. Target costing adalah metode penentuan biaya produksi dimana perusahaan terlebih dulu menentukan biaya produksi yang harus dikeluarkan berdasarkan harga pasar kompetitif, dengan demikian perusahaan memperoleh laba yang diharapkan. Armanto 2006 : 159 Target Costing adalah suatu proses yang sistematis yang menggabungkan manajemen biaya dan perencanaan laba. Proses ini menganut prinsip-prinsip, sebagai berikut : 1 Harga Menentukan Biaya Price-Led Costing Persaingan yang semakin ketat dan kompetitif membuat penetapan harga jual produk bukan hal gampang. Harga jual kerap ditentukan oleh pasar, sehingga harga pasar market price digunakan untuk menentukan target biaya dengan formula berikut : Target Biaya = Harga Pasar – Laba Kotor yang diinginkan Universitas Sumatera Utara 2 Fokus Pada Pelanggan Kehendakkebutuhan pelanggan akan kualitas, biaya, dan fungsi functionality secara simultan terdapat dalam produk dan dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan berkenaan dengan desain dan penghitungan harga pokok produk. Bagi pelanggan manfaat atas fitur dan fungsi yang ditawarkan oleh produk harus lebih besar dari biaya perolehannya alias harga jual dari sisi pandang pengusaha. 3 Fokus pada Desain Produk dan Desain Proses Pengendalian biaya ditekankan pada tahapan desain produk dan tahapan desain proses produksi. Dengan demikian setiap perubahanrekayasa harus dilakukan sebelum proses produksi, dengan tujuan menekan biaya dan mengurangi waktu “time-to-market” terutama bagi produk baru. 4 Cross Functional Team Timkelompok ini bertanggung jawab atas keseluruhan produk, dimulai dari idekonsep produk hingga tahapan produksi penuh. 5 Melibatkan Rantai Nilai Seluruh anggota yang terlibat dalam rantai nilai, dimulai dari pemasok barangjasa, distributor, hingga pelanggan dilibatkan dalam proses Target Costing. 6 Orientasi Daur Hidup Produk Meminimalkan biaya selama daur hidup produk, diantara harga bahan baku, biaya operasi, pemeliharaan, dan biaya distribusi. Universitas Sumatera Utara Terdapat dua alasan utama mengapa target costing sebaiknya digunakan oleh perusahaan di dalam situasi pasar yang sangat kompetitif, karena : 1 Perusahaan tidak dapat menentukan dan mengendalikan harga jual produknya secara sepihak. Harga jual ditentukan oleh mekanisme pasar, yaitu pertemuan antara besarnya permintaan dan penawaran terhadap suatu produk. Perusahaan yang mengabaikan hal itu akan menanggung resikonya sendiri. Oleh karena itu, harga jual produk yang direncanakan merupakan harga jual yang diantisipasi dengan mempertimbangkan mekanisme pasar yang berlaku. 2 Sebagian besar biaya produk ditentukan pada tahap desain. Setelah produk di desain dan masuk dalam proses produksi, tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi biayanya. Tetapi, jika di dalam tahap desain biaya telah dipatok dan ditentukan maka proses produksinya akan disesuaikan dengan desain yang telah dibuat. Robin 1995 : 135 There are two major steps in target costing. The first is to determine a product’s target price and target margin in order to determine its target cost. The second is to break the target cost down to the component and raw material level so that the purchase prices of items acquired externally can be determined. The target price of a new product is determined primarily from the analyses done for product planning. The target margin is determined by corporate profit expectations, historical results, competitive analysis, and, sometimes, computer simulations. Once the product’s target margin and target price have been determined, they are used as the basis for determining the purchase price of externally acquired components and raw materials. Target costing differs from the conventional Western and cost-plus approaches found in many firms in that the desired cost to manufacture is specified. Under the conventional Western approach, the product’s expected profit margin, not its cost, is the the dependent variable. It is determined by subtracting the product’s expected cost from its target selling price : Universitas Sumatera Utara Expected Profit Margin = Target Selling Price – Expected Cost The product’s cost is expected, not target, because the product is designed to achieve its functionality and then its cost is determined. Under the cost-plus approach, the product’s anticipated selling price becomes the dependent variable. It is determined by adding an expected profit margin to the expected product cost. Target Selling Price = Expected Cost + Expected Margin

c. Sasaran Penetapan Harga Jual