d bebas dari warna merah dan kuning harus berwarna pucat tidak berwarna hijau, jernih. Pigmen berwarna merah jingga atau kuning disebabkan oleh karotenoid yang bersifat larut
dalam minyak. Karotenoid merupakan persenyawaan hidrokarbon tidak jenuh, dan jika minyak dihidrogenasi, maka karoten tersebut juga akan ikut terhidrogenasi, sehingga intensitas warna
kuning berkurang. Karotenoid bersifat tidak stabil pada suhu tinggi, dan jika minyak dialiri uap panas, maka warna kuning akan hilang. Kerotenoid tersebut tidak dapat dihilangkan dengan
proses oksidasi. Warna gelap pada minyak disebabkan oleh proses oksidasi terhadap tokoferol vitamin E. Jika minyak bersumber dari tanaman hijau, maka zat khlorofil tersebut sulit
dipisahkan dari minyak. e kandungan logam berat serendah mungkin atau bebas dari ion logam. Pada umumnya seluruh
logam yang berada dalam bentuk larutan garam dalam lemak, mempercepat terjadinya proses oksidasi, dan juga ada beberapa logam yang menyebabkan keracunan pada manusia walaupun
dalam kadar yang sangat rendah Ketaren,S , 1986.
2.4 Sumber Gliserin
Pada umumnya asam lemak jenuh dari minyak mempunyai rantai lurus monokarboksilat dengan jumlah atom karbon yang genap. Reaksi yang penting pada minyak dan lemak salah
satunya adalah reaksi hidrolisa. Dalam reaksi hidrolisa, minyak atau lemak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas
dan gliserol.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah persamaan reaksi dari reaksi hidrolisa minyak atau lemak menurut Scwitzer :
minyaklemak gliserol
asam lemak Ada juga proses reaksi hidrolisa yang disebut reaksi penyabunan, dimana dalam proses
reaksinya ditambahkan sejumlah basa Contohnya seperti trrstearin yang direaksikan dengan NaOH ataupun KOH, akan menghasilkan produk reaksi berupa Natrium Stearat ataupun Kalium
Stearat seperti reaksi dibawah ini :
tristearin gliserol
NaK stearat Proses penyabunan ini banyak digunakan dalam industri. Minyak dan ketel, pertama-
tama dipanasi dengan pipa uap dan selanjutnya ditambah alkali NaOH, sehingga terjadi reaksi penyabunan. Sabun yang terbentuk dapat diambil dari lapisan teratas pada larutan yang
Universitas Sumatera Utara
merupakan campuran dari larutan alkali, sabun dan gliserol. Dari larutan ini dapat dihasilkan gliserol yang murni melalui penyulingan Ketaren,1986.
2.5 Kegunaan Gliserin
Gliserin dengan rumus molekul C
3
H
8
O
3
adalah produk samping dari reaksi hidrolisis antara minyak nabati dengan air untuk menghasilkan asam lemak. Gliserin berbentuk cairan
jernih, tidak berbau dan memiliki rasa manis. Struktur molekul dari gliserin adalah sebagai berikut :
Gliserin
www.blogspot.com
Universitas Sumatera Utara
Gliserin mempunyai peran hampir di setiap industri. Penggunaan terbesar dari gliserin adalah pada industri resin alkid. industri kertas, dan juga industri nitrogliserin.Berikut ini
perkiraan penggunaan gliserin :
Tabel 2.2 Tabel Perkiraan Penggunaan Gliserin
No Kegunaan Persentase
1 Alkil 25
2 Tembakau 13
3 Peledak 5
4 Kertas 17
5 Obat-obatan dan kebutuhan kamar mandi termasuk pasta gigi
16
6 Monogliserida dan makanan 7
7 Urethan foams 3
8 Lain-lain 14
Gliserin juga digunakan pada berbagai macam kegunaan lain, diantaranya adalah :
1. Makanan dan minuman.
Gliserin mudah dicerna dan tidak beracun dan bermetabolisme bersama karbohidrat, meskipun berada dalam bentuk kombinasi pada sayuran dan lemak binatang. Untuk produk makanan dan
pembungkus makanan yang kontak langsung dengan konsumen, tidak beracun adalah syarat utama. Gliserin, sejak 1959 diakui sebagai satu diantara bahan yang aman oleh Food and Drug
Administration. Berbagai macam kegunaannya pada makanan yaitu :a sebagai pelarut untuk
Universitas Sumatera Utara
pemberian rasa seperti vanilla dan pewarnaan makanan, b agen pengental dalam sirup, c pengisi dalam produk makanan rendah lemak biskuit, d pencegah kristalisasi gula pada
permen dan es e pelumas pada mesin yang digunakan untuk pengolahan dan pengemasan makanan.
2. Obat-obatan dan kosmetik.
Pada obat-obatan dan bidang kedokteran gliserin adalah bahan dalam larutan alkohol dan bahan obat-obatan. Kegunaannya antara lain : a gliserit pada kanji digunakan dalam selai dan obat
salep, b obat batuk dan obat bius, seperti larutan gliserin-fenol, c pengobatan telinga dan media pembiakan bakteri, d krim dan lotion untuk menjaga kehalusan dan kelembutan kulit,e bahan
dasar pembentukan pasta gigi, sehingga diperoleh kehalusan dan viskositas yang diinginkan.
3. Bahan Pembungkus dan Pengemas.
Gliserin digunakan sebagai pembungkus daging, jenis khusus kertas, seperti glassine dan greasproof memerlukan bahan pelunak untuk memberi kelenturan dan kekerasan.
4. Pelumas.
Gliserin dapat digunakan sebagai pelumas jika minyak tidak ada. Ini disarankan untuk kompresor oksigen karena lebih tahan terhadap oksidasi daripada minyak mineral, dan pada
industri makanan, farmasi dan kosmetik, gliserin digunakan sebagai pengganti minyak www.satriaigin.wordpress.com.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Wadah Penyimpanan