- Pecah meja adalah pecah yang disebabkan karena tabrakan dengan
bola lain -
Pecah soldermesin adalah pecah yang disebabkan karena salah penyolderan di mesin
7. Pada Proses Quality Control
Jenis-jenis kecacatan pada proses quality control : -
Biru disebabkan filamen kotor dan penghisapan udara tidak tuntas -
Pecah meja adalah pecah yang disebabkan karena tabrakan dengan bola lain
- Pecah mesin adalah pecah yang disebabkan oleh mesin quality control
8. Pada Proses Pengemasan
Jenis-jenis kecacatan pada proses pengemasan : -
Putih disebabkan karena udara masuk ke dalam bola akibat retak pada bola.
- Pecah kotak adalah pecah yang disebakan karena jatuh ke lantai saat
dimasukkan ke dalam kotak
5.2. Pengolahan Data
5.2.1. Pembuatan Peta Kendali Awal Peta p
Untuk membuat peta kendali perlu diketahui terlebih dahulu besarnya jumlah sampel yang akan diambil dengan cara :
Universitas Sumatera Utara
Peneliti mengambil jumlah sampel sebanyak 400 buah untuk setiap kali observasi. Observasi dilakukan sebanyak 25 kali yang dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1 Perhitungan Proporsi Produk Cacat Observasi
Ukuran Sampel n
Banyaknya Produk Cacat x
Proporsi Cacat
1 400
75 0,188
2 400
62 0,155
3 400
65 0,163
4 400
67 0,168
5 400
58 0,145
6 400
73 0,183
7 400
52 0,130
8 400
64 0,160
9 400
60 0,150
10 400
59 0,148
11 400
71 0,178
12 400
65 0,163
13 400
66 0,165
14 400
57 0,143
15 400
73 0,183
16 400
63 0,158
17 400
61 0,153
18 400
74 0,185
19 400
68 0,170
20 400
65 0,163
21 400
63 0,158
22 400
70 0,175
23 400
56 0,140
24 400
65 0,163
25 400
62 0,155
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.1. Peta Kendali Awal Proses
Universitas Sumatera Utara
5.2.2. Menentukan Penyebab Kecacatan
Fungsi dari diagram sebab akibat cause and effect diagram adalah untuk memudahkan mencari penyebab-penyebab terjadinya berbagai kecacatan.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kecacatan, yaitu: bahan baku, mesin, metode kerja, manusia operator, dan lingkungan. Faktor
lingkungan pada penelitian ini sudah mendukung kenyamanan kerja operator sehingga tidak berpengaruh pada kecacatan. Fokus permasalahan adalah cacat
pada departemen produksi pembuatan bola lampu. Berdasarkan hasil analisa dan wawancara maka diperoleh beberapa faktor utama yang menyebabkan cacat. Hasil
analisa tersebut akan dibuat dalam diagram sebab akibat yang dapat dilihat pada gambar 6.2.
MANUSIA MATERIAL
MESIN METODE
Pengawasan Kurang Ketat
Tidak Adanya Pengawas
CACAT
Campuran Bahan Kimia
Ketidakdisiplinan dalam bekerja
Kecerobohan Tergesa-gesa
Ketahanan Filamen Bahan baku rusak
Kualitas bahan baku yang kurang baik dari supplier
Cetakan tidak standar
Kurang Perawatan Cetakan Sudah aus
Mesin Kurang Efektif Setting Mesin Salah
Operator kurang paham tentang kualitas produk
Kelelahan Kurangnya Ketelitian
Belum ada teknik inspeksi bahan baku yang tepat
Part Mesin Aus Mesin Sudah Tua
Metode kerja salah
Gambar 5.2. Cause and Effect Diagram Penelusuran Penyebab Kecacatan
Universitas Sumatera Utara
1. Proses Pembuatan Bola Lampu
Operator : -
Operator mengalami kelelahan karena panas -
Tergesa-gesa -
Tidak memenuhi prosedur kerja
Mesin : -
Selang udara pada mesin bocor -
Lumuran dedakan kayu pada cetakan besi sudah habis
2. Proses Stamp
Operator : -
Tergesa-gesa dalam penggulungan lead in wire pada tiang -
Tidak memenuhi prosedur kerja
Mesin : -
Lempengan pemipih aus -
Api pada selang pembakaran tersumbat
3. Proses Pemasangan Filamen
Material : -
Campuran bahan kimia tidak memenuhi standar -
Bahan baku filamen rusak
Universitas Sumatera Utara
Operator : -
Kurang teliti dalam pencampuran bahan kimia -
Tergesa-gesa pada saat mencuci filamen dari kotoran -
Tidak memenuhi prosedur kerja
Mesin : -
Penghisapan udara terlalu kuat pada saat pemindahan filamen -
Tokokan pembentukan filamen sudah aus -
Penjepit filamen sudah aus
4. Proses SealingVacum
Operator : -
Tidak memenuhi prosedur kerja
Mesin : -
Pen tersumbat akibat pecahan kaca dari sebelumnya -
Penyangga bola tidak sesuai dengan spesifikasi akibat pembakaran secara terus menerus
- Api pada selang pembakaran tersumbat
- Api pada proses vacum terlalu besar
5. Proses Penyatuan Base Cap dengan Bohlam
Operator :
Universitas Sumatera Utara
- Tergesa-gesa dalam meletakkan base cap dan bohlam pada mesin
- Tidak memenuhi prosedur kerja
6. Proses Penyolderan
Operator : -
Tergesa-gesa dalam meletakkan base cap yang sudah menyatu dengan bohlam pada mesin
- Tidak memenuhi prosedur kerja
Mesin : -
Per penjepit bola longgar -
Per gunting longgar
Metode : -
Peletakkan base cap yang sudah menyatu dengan bola lampu tidak tepat
7. Proses Quality Control
Operator : -
Tergesa-gesa dalam menempatkan bola lampu pada base pengetesan -
Kurang teliti dalam memeriksa lampu secara visual -
Tidak memenuhi prosedur kerja
Universitas Sumatera Utara
Mesin : -
Base pengetesan sudah aus -
Karet pada penghisapan bola lampu sudah tidak lengket
8. Proses Pengemasan
Operator : -
Tergesa-gesa dalam memasukkan bola ke kotak -
Tidak memenuhi prosedur kerja
Universitas Sumatera Utara
BAB VI PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR
6.1. Perancangan Sistem Pakar