3.6 Metode Analisis Data
Tabel berikut menerangkan tentang analisis data yang digunakan pada setiap permasalahan yang diteliti.
Tabel 3.1 Analisis dan Sumber Data No.
Permasalahan Alat Analisis
Jenis dan Sumber Data
1. Faktor-faktor
pembentukan city branding
sektor pariwisata.
Analisis deskriptif Kuesioner, yang terkait
faktor analisis hexagon yaitu presence
, potensial, place, pulse
, people dan pre- requisite.
2. Identifikasi motivasi
dan persepsi pengunjung terhadap
citra kota yang terkait dengan city branding
pariwisata. Analisis faktor
Kuesioner dan indept interview
.
3. Regulasi publik untuk
pariwisata yang mendukung formulasi
pembentukan city branding
Analisis AHP Kuesioner dan data Dinas
Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Situbondo
Sumber: Data diolah, 2015.
3.6.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah suatu cara analisa langsung dari hasil review
dan tabel dengan memanfaatkan data-data yang tersedia dalam tabel seperti rata-rata, persentase, elastisitas dan ukuran statistik lainnya. Data yang ada
kemudian dideskripsikan dengan melihat tabel-tabel yang ada pada sumber data sehingga dapat memberikan gambaran secara umum dari kondisi wilayah yang
terkait dengan penelitian ini. Gambaran umum yang didapatkan digunakan lebih lanjut untuk menjelaskan faktor-faktor pembentukan city branding pariwisata di
Kabupaten Situbondo. Sampel dalam penelitian ini adalah penduduk Kabupaten Situbondo yang
berjumlah 100 responden. Kriteria sampel menggunakan metode purposive sampling
dengan kriteria pemilihan sebagai berikut: a. berusia 20-65 tahun, ditujukan untuk memperkaya opini publik yang didapat
dengan memanfaatkan variasi umur; b. sudah menetap di Kabupaten Situbondo minimal 2 tahun, hal ini ditujukan
agar responden benar-benar mengetahui kondisi lokal yang berkembang di Kabupaten Situbondo;
c. responden boleh diambil dari wisatawan baik lokal maupun asing yang sedang berliburan di Kabupaten Situbondo, bukan sekedar transit untuk
menuju kota lain; d. responden diambil dari wilayah
Kabupaten Situbondo
dengan profil pekerjaan yang bermacam-macam untuk memperkuat variasi opini publik tentang
Kabupaten Situbondo. Sumber data yang diperlukan untuk mendukung analisa ini adalah
kuesioner yang dibagi pada 100 responden, yang terkait faktor-faktor yaitu presence
, potensial, place, pulse, people dan pre-requisite.
3.6.2 Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan salah satu dari analisis ketergantungan antar variabel. Prinsip dasar analisis faktor adalah mengekstraksi sejumlah faktor
bersama common factor dari gugusan variabel asal X
1
, X
2
,…, X
p
, sehingga: a. banyaknya faktor lebih sedikit dibandingkan dengan banyaknya variabel asal
X; b. sebagian besar informasi ragam variabel asal X tersimpan dalam sejumlah
faktor. Agar terjadi kesamaan persepsi, untuk selanjutnya faktor digunakan untuk
menyebut faktor bersama. Faktor ini merupakan variabel baru, yang bersifat unobservable
atau variabel latent atau variabel konstruks. Sedangkan variabel X, merupakan variabel yang dapat diukur atau dapat diamati, sehingga sering disebut
sebagai observable variable atau variabel manifest atau indikator. Secara umum factor analysis atau analisis faktor dibagi menjadi dua
bagian, yakni analisis faktor ekspolaratori dan analisis faktor konfirmatori. Dalam analisis faktor ekspolaratori akan dilakukan eksplorasi dari indikator-indikator
atau variabel-variabel manifest yang ada, yang nantinya akan terbentuk faktor- faktor, yang kemudian dilakukan interpretasi terhadapnya untuk menentukan
variabel-variabel laten apa yang dapat diperoleh. Berbeda dengan analisis faktor eksploratori, di dalam analisis faktor konfirmatori, seseorang secara apriori
berlandaskan landasaran teori dan konsep yang dimiliki, dia sudah mengetahui berapa banyak faktor yang harus terbentuk, serta variabel-variabel laten apa saja
yang termasuk ke dalam faktor-faktor tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis faktor ekspolaratori
karena dalam penelitian ini terdapat banyak indikator yang perlu untuk diteliti kembali kesignifikanannya terhadap motivasi dan persepsi pengunjung terhadap
citra kota yang terkait dengan city branding pariwisata di Kabupaten Situbondo. Sehingga nantinya akan menghasilkan data yang mampu diinterpretasikan secara
valid dan realiabel. Kriteria sampel dan sumber data yang digunakan pada alat analisis ini
sama dengan kriteria sampel yang digunakan yaitu sampel dalam penelitian ini adalah penduduk Kabupaten Situbondo yang berjumlah 100 responden. Variabel
yang diteliti untuk alat analisis ini adalah faktor eksternal seperti fasilitas-fasilitas kota yang mendukung rumah makan, pusat perbelanjaan dan transportasi.
Adapun kriteria sampel menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria pemilihan sebagai berikut:
a. berusia 20-65 tahun, ditujukan untuk memperkaya opini publik yang didapat dengan memanfaatkan variasi umur;
b. sudah menetap di Kabupaten Situbondo minimal 2 tahun, hal ini ditujukan agar responden benar-benar mengetahui kondisi lokal yang berkembang di
Kabupaten Situbondo; c. responden boleh diambil dari wisatawan baik lokal maupun asing yang
sedang berliburan di Kabupaten Situbondo, bukan sekedar transit untuk menuju kota lain;
d. responden diambil dari wilayah
Kabupaten Situbondo
dengan profil pekerjaan yang bermacam-macam untuk memperkuat variasi opini publik tentang
Kabupaten Situbondo. Sedang sumber data yang digunakan untuk mendukung analisis ini adalah
kuesioner dan indept interview terhadap narasumber.
3.6.3 Analisis AHP Analytical Hierarchy Process