Teori Lokasi Ekonomi Kewilayahan

merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan manusia, tanpa komunikasi aktivitas apapun tidak dapat berlangsung. Komunikasi erat kaitannya dengan media dan media sekarang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari- hari. Sehingga dalam menjalankan suatu pemasaran maka diperlukan media sebagai alat komunikasi efektif untuk menyampaikan pesan untuk target yang dituju. Jadi pemilihan media harus dipertimbangkan oleh pemerintah kota dalam memasarkan kotanya melalui sebuah brand kota.

2.1.4 Teori Lokasi Ekonomi Kewilayahan

Menurut Sjafrizal 2008, ilmu ekonomi regional didefinisikan sebagai ilmu ekonomi yang menekankan analisis pengaruh aspek ruang ke dalam analisis ekonomi. Kaitannya dalam penelitian ini karena penelitian ini berlandaskan pada teori lokasi dalam analisis ekonomi karena pemilihan lokasi yang baik akan dapat mendorong terjadinya efisiensi baik dalam bidang produksi maupun pemasaran, selain itu interaksi antar wilayah dapat mempengaruhi perkembangan bisnis yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah. Pariwisata dapat menumbuhkan perkembangan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi. Terdapat konsep regional yang diklasifikasikan oleh Richardson 2007 menjadi tiga. Pertama adalah daerah homogen yang didefinisikan sebagai daerah yang mempunyai kesamaan karakteristik tertentu dimana perbedaan internal menjadi tidak penting. Dengan kata lain, konsep ini memandang suatu region sebagai suatu wilayah tata ruang yang tersedia di dalamnya, dimana berlaku parameter-parameter pengganda interregional multiplier dan model-model ekonomi sebagai suatu satuan yang bernilai stabil Richardson, 2007. Konsep kedua yaitu daerah nodal yang menyatakan bahwa suatu daerah tidak mementingkan keseragaman dan cenderung terpolarisasi ke pusat yang dominan. Besar kecilnya pusat akan menentukan besar kecilnya nodal dan dicirikan sebagai integrasi fungsional antar daerah, sehingga konsep ini selalu dinamis Richardson, 2007. Konsep ketiga menurut Richardson 2007, yaitu daerah perencanaan yang menempatkan suatu daerah dalam posisi sebagai tempat untuk menerapkan keputusan-keputusan ekonomi. Batasan daerahnya mengacu pada kesatuan politik dan kepentingan administrasi pemerintah. Hal ini dikarenakan implementasi dari kebijakan regional memerlukan kekuasaan lebih banyak di tangan pemerintah dibanding swasta. Sehingga batas-batas daerah perencanaan lebih jelas dibandingkan dua konsep sebelumnya. Di Indonesia sendiri menggunakan konsep ketiga dimana daerah administrasi pemerintah dibatasi atas nasional, propinsi, kabupatenkota sebagai batas regionalnya.

2.1.5 Competitive Advantage