Pendapatan Asli Daerah Landasan Teori

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pendapatan Asli Daerah

Menurut Warsito 2001:128 Pendapatan Asli Daerah PAD adalah pendapatan yang bersumber dan dipungut sendiri oleh pemerintah daerah. Sumber PAD terdiri dari pajak daerah, restribusi daerah, laba dari Badan Usaha Milik Daerah BUMD, dan pendapatan asli daerah lainnya yang sah. Sedangkan menurut Rahman 2005:38, Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil distribusi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otoda sebagai perwujudan asas desentralisasi. Kebijakan keuangan daerah diarahkan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah sebagai sumber utama pendapatan daerah yang dapat dipergunakan oleh daerah dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan daerah sesuai dengan kebutuhannya guna memperkecil ketergantungan dalam mendapatkan dana dari pemerintah tingkat atas subsidi. Dengan demikian usaha peningkatan pendapatan asli daerah seharusnya dilihat dari perspektif yang Iebih luas tidak hanya ditinjau dan segi daerah masing-masing tetapi dalam kaitannya dengan kesatuan perekonomian Indonesia. Pendapatan asli daerah itu sendiri, dianggap sebagai alternatif untuk memperoleh tambahan dana yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengeluaran yang ditentukan oleh daerah sendiri khususnya keperluan rutin. Oleh karena itu peningkatan pendapatan tersebut merupakan hal yang dikehendaki setiap daerah. Mamesa, 2005:30. Menurut Febriawan 2009, pariwisata merupakan industri jasa yang diyakini dapat mendorong perekonomian suatu daerah bahkan dunia, dalam hal ini desebabkan industri pariwisata terkait dengan industri-industri lainnya seperti industri perhotelan, restoran, dan jasa hiburan. Jika dilihat dari kewilayahan, sektor pariwisata telah mendorong 9 tumbuh dan berkembangnya kawasan-kawasan pariwisata dan pusat-pusat pelayanan yang tersebar di seluruh nusantara baik di kawasan urban atau nusantara, pedesaan bahkan kawasan terpencil di pedalaman maupun yang akan mendorong terciptanya pendapatan daerah . Peran dan kontribusi signifikan tersebut telah semakin mengukuhkan pariwisata sebagai sektor strategis yang memiliki potensi dan memiliki peluang besar untuk dikembangkan dan berperan penting bagi perekonomian negara dan daerah. Irmayanti 2006 menjelaskan bahwa kegiatan pariwisata mempunyai dampak positif, yaitu: a. menjalin hubungan yang baik antara bangsa dan negara; b. membuka kesempatan kerja serta peruasan lapangan kerja bagi masyarakat; c. peningkatan pendapatan per kapita masyarakat; d. merangsang dan menumbuhkan kebudayaan asli; e. merangsang dan menumbuhkan aktivitas ekonomi masyarakat; f. menambah dan meningkatkan pendapatan atas devisa negara; g. menambah dan meningkatkan pendapatan daerah setempat; h. membantu dan menunjang gerak pembangunan, baik penyediaan sarana maupun prasarana yang diperlukan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 tentang pariwisata, tujuan pengembangan pariwisata adalah untuk menciptakan multipler effect, diantaranya adalah: a. memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja; b. meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat; c. mendorong pendayagunaan produksi nasional. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut. Otonomi daerah memiliki tiga asas pada prinsip pelaksanaannya, yaitu: a. desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan kepada daerah otonom dalam rangka Negara Kesatuaan Republik Indonesia NKRI; b. dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintahan dan atau seperangkat pusat di daerah; c. tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada kepala daerah dan desa serta dari daerah ke desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai pembiayaa, sarana, prasarana serta semberdaya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkannya kepada yang menugaskan. Desentralisasi memiliki tujuan untuk mewujudkan keadilan antara kemampuan dan hak daerah, peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD dan pengurangan subsidi pemerintah pusat, serta mendorong pembangunan daerah sesuai dengan aspirasi masing-masing daerah.

2.1.2 PDRB Produk Domestik Regional Bruto