penggunaan majas perbandingan yang terdiri atas simile, metafora, personifikasi,
dan depersonifikasi.
Dengan penggunaan
majas perbandingan dalam kumpulan cerpen tersebut, Seno berusaha
membandingkan dan menganalogikan dua hal yang berbeda makna, tetapi memiliki kesamaan yang dapat dihubungkan satu sama lain.
Berdasarkan uraian di atas, timbul ketertarikan peneliti untuk mengetahui secara mendalam mengenai penggunaan gaya bahasa dalam
kumpulan cerpen. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan dari fakta di atas menjadi sebuah skripsi yang berjudul Gaya
Bahasa Perbandingan dalam Kumpulan Cerpen Saksi Mata Karya Seno Gumira Ajidarma serta Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia di Sekolah.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.
1. Kurangnya pengetahuan siswa mengenai penggunaan gaya bahasa
dalam karya sastra, khususnya cerpen.
2. Secara keseluruhan, kumpulan cerpen Saksi Mata karya Seno Gumira
Ajidarma menarik untuk dikaji karena di dalamnya sangat banyak menggunakan unsur gaya bahasa majas, sehingga perlunya
pemahaman lebih mendalam mengenai cerita tersebut.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi yang telah diuraikan di atas, maka untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas peneliti tidak akan membahas
mengenai gaya style penulis, atau pun diksi. Namun, peneliti akan memfokuskan pembahasan pada penggunaan gaya bahasa berupa majas
perbandingan majas simile yang terdapat dalam kumpulan cerpen Saksi Mata karya Seno Gumira Ajidarma tersebut. Oleh karena itu, peneliti
dapat mengangkat permasalahan tersebut menjadi sebuah skripsi yang
berjudul Gaya Bahasa Perbandingan dalam Kumpulan Cerpen Saksi Mata Karya Seno Gumira Ajidarma serta Implikasinya terhadap Pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah.
D. Perumusan Masalah
Untuk mencapai hasil penelitian yang maksimal dan terarah, maka diperlukan perumusan masalah dalam sebuah penelitian. Adapun
perumusan masalah dama penelitian ini sebagai berikut. 1.
Bagaimana penggunaan gaya bahasa perbandingan dalam kumpulan cerpen Saksi Mata karya Seno Gumira Ajidarma?
2. Bagaimana implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra di
sekolah?
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui penggunaan gaya bahasa perbandingan dalam kumpulan
cerpen Saksi Mata karya Seno Gumira Ajidarma 2.
Mengetahui implikasi penggunaan majas perbandingan tersebut dalam pembelajaran bahasa dan sastra di sekolah
F. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
Secara teoretis, hasil penelitian ini dapat menambah khazanah keilmuan dalam pengajaran di bidang bahasa dan sastra Indonesia,
khususnya mengenai penggunaan gaya bahasa perbandingan dan pembelajaran sastra.
b. Manfaat Praktis, antara lain:
1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi jawaban dari
masalah yang dirumuskan. Selain itu, dapat menjadikan motivasi bagi penulis untuk mengadakan penelitian lain yang lebih baik.
2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan
rujukan untuk mengadakan penelitian mengenai kajian tentang
gaya bahasa majas tidak hanya dalam kajian ilmu sastra, tetapi juga dalam bidang-bidang ilmu yang lain.
3. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan
acuan dalam pembelajaran bahasa dan sastra, khususnya mengenai majas perbandingan dalam cerpen.
4. Bagi institusi, hasil penelitian ini sebagai sumbangan penelitian
mengenai majas perbandingan. Dan diharapkan dapat menjadi pedoman atau acuan dalam pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia.
G. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud
mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan.
3
Berkut ini bagan yang digunakan dalam metodologi penelitian ini:
3
Syamsudin dan Vismaia S. Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, h. 14
Metodologi Penelitian
Teknik Metode
Paradigma
Stilistika Kualitatif
dengan Analisis isi
Simak Catat
Majas figure of speech