Observasi Pengamatan Wawancara Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

2. Kepala Sekolah untuk mendapatkan data dan informasi mengenai keadaan Guru PAI dan mengenai sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah dalam upaya pengembangan kreativitas siswa. 3. Siswa siswi SMP Nusantara Plus untuk mendapatkan data dan informasi mengenai bagaimana cara mengajar guru di kelas.

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Observasi Pengamatan

Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yan diselidiki. Pengamatan akan menjadi alat pengumpulan data yang baik apabila: a. Mengabdi kepada tujuan penelitian b. Direncanakan secara sistematik c. Dicatat dan dihubungkan dengan proposisi-proposisi yang umum. d. Dapat dicek validitas, reliabilitas dan ketelitiannya. Petunjuk untuk mengadakan pengamatan yang baik agar memperoleh data yang representif : a. Memiliki pengetahuan apa yang akan diobservasi ini dimaksudkan untuk menentukan terlebih dahulu apa-apa yang harus diobservasi. b. Menyelidiki tujuan penelitian baik umum maupun khusus. Kejelasan tujuan penelitian akan menuntun mempermudah apa yang harus diobservasi. c. Menentukan cara untuk mencatat hasil observasi penelitian harus memilih cara mana yang dipandang paling efektif dan efisien., apakah Anecdotal, chek list, rating scale atau yang lain. d. Membatasi macam tingkat kategori secara tegas. e. Berlaku sangat cermat dan sangat kritis. Penelitian tidak boleh gegabah, tergesa-gesa atau serampangan agar apa yang dicatat dalam observasi adalah benar-benar data yang dibutuhkan. 8 8 Narkubo, op. cit., h. 71. Aktivitas yang dilakukan adalah peneliti mengamati komponen-komponen sekolah terlebih dahulu baik gedung, tenaga pendidik, peserta didik, fasilitas- fasilitas dan hal-hal lain yang terkait dengan penelitian. Kemudian peneliti membuat catatan dan mencari informasi kepada warga sekolah yang akan ditindaklanjuti saat penelitian berlangsung.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 9 Hubungan antara peneliti dengan pemberi informasi responden bukan hubungan antara atasan dengan bawahan atau hubungan antara para ahli dengan sebaliknya, melainkan peneliti dating adalah meminta dengan memohon kesediaannya dalam memberikan informasi. Melalui wawancara peneliti bisa mendapatkan informasi yang mendalam indepth information karena beberapa hal, antara lain: a. Peneliti dapat menjelaskan atau mem-parafrase pertanyaan yang tidak dimengerti responden. b. Peneliti dapat mengajukan pertanyaan susulan follow-up questions. c. Responden cenderung menjawab apabila diberi pertanyaan. d. Responden dapat menceritakan sesuatu yang terjadi di masa silam dan masa mendatang. 10 Hasil wawancara segera harus dicatat setelah selesai melakukan wawancara agar tidak lupa bahkan hilang. Karena wawancara dilakukan secara terbuka dan tidak berstruktur, maka peneliti perlu membuat rangkuman yang lebih sistematis terhadap hasil wawancara. Dari berbagai sumber data, perlu dicatat mana data yang dianggap penting, data yang sama dikelompokkan. Hubungan 9 Moleong, op. cit. h. 186. 10 Alwasilah, op. cit. h. 110. satu data dengan data yang lain perlu dikonstruksikan, sehingga menghasilkan pola dan makna tertentu. Data yang masih diragukan perlu ditanyakan kembali kepada sumber data lama atau yang baru agar memperoleh ketuntasan dan kepastian.

3. Analisis Dokumen