e. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Kreativitas.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa seorang anak yang mendapat rangsangan dengan melihat, menengar, dan bergerak akan lebih berpeluang lebih
cerdas dibanding dengan sebaliknya. Salah satu bentuk rangsangan yang sangat penting adalah kasih saying touch. Dengan kasih sayang anak akan memiliki
kemampuan untuk menyatukan berbagai pengalaman emosional dan mengolahnya dengan baik. Kreativitas sangat terkait dengan kebebasan pribadi. Hal itu artinya,
seorang anak harus memiliki rasa aman dan kepercayaan diri yang tinggi, sebelum berkreasi. Sedangkan pondasi untuk membangun rasa aman dan kepercayaan
dirinya adalah dengan kasih sayang.
23
Empat hal yang dapat diperhitungkan dalam pengembangan kreativitas yaitu:
Pertama, memberikan rangsangan mental baik pada aspek kognitif
maupun kepribadiannya serta suasana psikologis Psychological Athmospere.
Kedua, menciptakan lingkungan kondusif yang akan memudahkan anak
untuk mengakses apapun yang dilihatnya, dipegang, didengar, dan dimainkan untuk pengembangan kreativitasnya. Perangsangan mental dan lingkungan
kondusif dapat berjalan beriringan seperti halnya kerja simulant otak kiri dan kanan.
Ketiga, peran serta guru dalam mengembangkan kreativitas, artinya ketika
kita ingin anak menjadi kreatif, maka akan dibutuhkan juga guru yang kreatif pula dan mampu memberikan stimulasi yang tepat pada anak.
Keempat, peran serta orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak.
23
Rachmawati, op. cit. h.27.
1 Rangsangan Mental
Suatu karya kreatif dapat muncul jika anak mendapatkan rangsangan mental yang mendukung. Pada aspek kognitif anak distimulasi agar mampu
memberikan berbagai alternative pada setiap stimulan yang muncul. Pada aspek kepribadian anak distimulasi untuk mengembangkan berbagai macam potensi
pribadi kreatif seperti percaya diri, keberanian, ketahanan diri, dan lain sebagainya. Pada aspek suasana psikologis psychological athmosphere
distimulasi agar anak memiliki rasa aman, kasih sayang dan penerimaan. Menerima anak dengan segala kekurangan dan kelebihannya akan membuat anak
berani mencoba, berinisiatif, dan berbuat sesuatu secara spontan. Sikap ini sangat diperlukan dalam pengembangan kreativitas.
2 Iklim dan Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan di sekitar anak sangat berpengaruh besar dalam menumbuh kembangkan kreativitas. Lingkungan yang sempit, pengap dan
menjemukan akan terasa muram, tidak bersemangat dan mengumpulkan ide cemerlang. Kreativitas dengan sendirinya akan mati dan tidak berkembang dengan
kondisi lingkungan yang tidak mendukung.
3 Peran Guru
Guru adalah tokoh bermakna dalam kehidupan anak. Guru memegang peranan lebih dari sekedar pengajar, melainkan pendidik dalam arti yang
sesungguhnya. Kepada guru siswa melak ukan proses identifikasi peluang „untuk
munculnya siswa yang kreatif akan lebih besar dari guru yang kreatif pula. Guru yang kreatif adalah guru yang secara kreatif mampu menggunakan berbagai
pendekatan dalam proses kegiatan belajar dan membimbing siswanya. Ia juga figur yang senang melakukan kreatif dalam hidupnya.
24
24
Rachmawati, op. cit., h. 30.
4 Peran Orang Tua
Sangatlah penting bahwa orang tua atau pendidik menyadari ciri-ciri anak didik mana yang perlu dipupuk untuk menumbuhkan pribadi-pribadi yang kreatif.
Biasanya pendidik atau orang tua kurang menyadari dampak dari sikap mereka terhadap perkembangan kepribadian anak. Beberapa contoh sikap pendidik yang
kurang menunjang kreativitas anak adalah: a
Sikap terlalu khawatir atau takut-takut, sehingga anak terlalu dibatasi dalam kegiatan-kegiatannya.
b Sikap terlalu mengawasi anak.
c Sikap yang menekankan kepada kebersihan dan keteraturan yang berlebihan.
d Sikap menuntut kepatuhan mutlak dari anak tanpa memandang perlu
mempertimbangkan alasan-alasan anak. e
Sikap yang menganggap berkhayal itu tidak baik, tidak berguna karena hanya membuang-buang waktu.
f Sikap mengkritik perilaku atau pekerjaan anak.
g Sikap yang jarang memberi pujian atau penghargaan terhadap usaha atau
karya anak.
25
Oleh sebab itu banyak sekali hal-hal yang harus diketahui oleh seorang pendidik baik orang tua maupun para guru di sekolah untuk mengembangkan
kreativitas seorang anak. Sehingga tidak adanya pola pikir yang monoton, tidak berkembang untuk berpikir maju atau tidak dapat memunculkan suatu ide baru.
Oleh karena itu harus lebih cermat bagi para guru dan orang tua dalam memahami karakteristik seorang anak.
25
Monty P. Satiadarma dan Fidelis E. Waruru, Mendidik Kecerdasan, Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2003, h.116.
3. Pengertian Pendidikan Agama Islam