Peneliti memulai dengan mengamati situasi dan kondisi seputar SMP Nusantara Plus Ciputat dan menyesuaikan diri dengan berperilaku sesuai
dengan norma-norma, nilai-nilai, kebiasaan dan adat istiadat serta prosedur melakukan penelitian di SMP Nusantara Plus Ciputat.
b. Memasuki lapangan
Ketika peneliti berada di lapangan, peneliti berupaya menjalin keakraban dan sikap saling percaya kepada warga SMP Nusantara Plus agar tidak
ada informasi yang disembunyikan lagi apabila tersebut dapat tercipta, maka diharapkan informasi yang diperoleh akurat.
c. Mengumpulkan data
d. Peneliti terlebih dahulu mencari tahu informasi seputar pembelajaran PAI
di kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat. Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi
dengan alat bantu handphone untuk mengambil rekaman suara saat wawancara dan gambar kegiatan.
C. Sumber Data
Perlu diingat bahwa dalam penelitian, pemilihan sampel bukan saja diterapkan pada manusia sebagai responden, melainkan juga pada latar setting,
kejadian dan proses.
6
Dalam penelitian kualitatif, jenis sampling yang digunakan adalah purposeful sampling atau criterion-based selection yakni jurus agar manusia,
latar, dan kejadian tertentu unik, khusus, tersendiri, aneh, nyleneh betul-betul diupayakan terpilih tersertakan untuk memberikan informasi penting yang tidak
mungkin diperoleh dengan melalui jurus lain.
7
Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah: 1.
Guru PAI untuk mendapatkan data dan informasi mengenai proses pembelajaran di kelas dalam upaya pengembangan kreativitas siswa pada
mata pelajaran PAI.
6
A. Chaedar Alwasilah, Pokoknya Kualitatif Dasar-Dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 2011, Cet. XI, h.102.
7
Alwasilah, op. cit. , h. 103.
2. Kepala Sekolah untuk mendapatkan data dan informasi mengenai keadaan
Guru PAI dan mengenai sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah dalam upaya pengembangan kreativitas siswa.
3. Siswa siswi SMP Nusantara Plus untuk mendapatkan data dan informasi
mengenai bagaimana cara mengajar guru di kelas.
D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data
1. Observasi Pengamatan
Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yan diselidiki. Pengamatan akan
menjadi alat pengumpulan data yang baik apabila: a.
Mengabdi kepada tujuan penelitian b.
Direncanakan secara sistematik c.
Dicatat dan dihubungkan dengan proposisi-proposisi yang umum. d.
Dapat dicek validitas, reliabilitas dan ketelitiannya.
Petunjuk untuk mengadakan pengamatan yang baik agar memperoleh data yang representif :
a. Memiliki pengetahuan apa yang akan diobservasi ini dimaksudkan untuk
menentukan terlebih dahulu apa-apa yang harus diobservasi. b.
Menyelidiki tujuan penelitian baik umum maupun khusus. Kejelasan tujuan penelitian akan menuntun mempermudah apa yang harus diobservasi.
c. Menentukan cara untuk mencatat hasil observasi penelitian harus memilih
cara mana yang dipandang paling efektif dan efisien., apakah Anecdotal, chek list, rating scale atau yang lain.
d. Membatasi macam tingkat kategori secara tegas.
e. Berlaku sangat cermat dan sangat kritis. Penelitian tidak boleh gegabah,
tergesa-gesa atau serampangan agar apa yang dicatat dalam observasi adalah benar-benar data yang dibutuhkan.
8
8
Narkubo, op. cit., h. 71.
Aktivitas yang dilakukan adalah peneliti mengamati komponen-komponen sekolah terlebih dahulu baik gedung, tenaga pendidik, peserta didik, fasilitas-
fasilitas dan hal-hal lain yang terkait dengan penelitian. Kemudian peneliti membuat catatan dan mencari informasi kepada warga sekolah yang akan
ditindaklanjuti saat penelitian berlangsung.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewancara interviewer yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
9
Hubungan antara peneliti dengan pemberi informasi responden bukan hubungan antara atasan dengan bawahan atau hubungan antara para ahli dengan
sebaliknya, melainkan peneliti dating adalah meminta dengan memohon kesediaannya dalam memberikan informasi.
Melalui wawancara peneliti bisa mendapatkan informasi yang mendalam indepth information karena beberapa hal, antara lain:
a. Peneliti dapat menjelaskan atau mem-parafrase pertanyaan yang tidak
dimengerti responden. b.
Peneliti dapat mengajukan pertanyaan susulan follow-up questions. c.
Responden cenderung menjawab apabila diberi pertanyaan. d.
Responden dapat menceritakan sesuatu yang terjadi di masa silam dan masa mendatang.
10
Hasil wawancara segera harus dicatat setelah selesai melakukan wawancara agar tidak lupa bahkan hilang. Karena wawancara dilakukan secara
terbuka dan tidak berstruktur, maka peneliti perlu membuat rangkuman yang lebih sistematis terhadap hasil wawancara. Dari berbagai sumber data, perlu dicatat
mana data yang dianggap penting, data yang sama dikelompokkan. Hubungan
9
Moleong, op. cit. h. 186.
10
Alwasilah, op. cit. h. 110.
satu data dengan data yang lain perlu dikonstruksikan, sehingga menghasilkan pola dan makna tertentu. Data yang masih diragukan perlu ditanyakan kembali
kepada sumber data lama atau yang baru agar memperoleh ketuntasan dan kepastian.
3. Analisis Dokumen
Metode dokumentasi yaitu suatu metode penelitian yang mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, notulen rapat
dan sebagainya. Dalam literatur paradigma kualitatif ada dibedakan istiah documents dari
records bukti catatan. Records segala catatan tertulis yang disiapkan seseorang atau lembaga untuk pembuktian sebuah peristiwa atau menyajikan perhitungan,
sedangkan dokumen adalah barang yang tertulis atau terfilmkan selain records yang tidak disiapkan khusus atas permintaan peneliti.
11
E. Pengecekan Keabsahan Data
Kredibilitas merupakan kriteria untuk memenuhi nilai kebenaran dari data dan informasi yang dikumpulkan.
12
Dalam hal ini ada beberapa cara yang dilakukan, diantaranya adalah:
1. Ketekunan Pengamatan
Teknik ini digunakan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari, dan
kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
13
Dalam hal ini, peneliti berusaha mempelajari dan menelaah setiap data yang diperoleh secara rinci dan teliti, sehingga bisa focus pada suatu titik
permasalahan.
11
Alwasilah, op. cit. h. 111.
12
Nasution, Metodologi Penelitian Naturalistic Kualitatif, Bandung: Trsito, 1988, h.126.
13
Moleong, op. cit., h. 177.
2. Perpanjangan Keikutsertaan
Perpanjangan keikutsertaan adalah lamanya keikutsertaan peneliti pada latar penelitian, dengan perpanjangan pengamatan ini diharapkan agar hubunan
peneliti dengan narasumber akrab, tidak ada jarak lagi, terbuka dan saling mempercayai sehingga tidak ada lagi informasi yang disembunyikan.
14
Dalam rangka memperoleh hubungan keakraban ini, peneliti ikut serta dalam berbagai kegiatan yang terkait dengan penelitian ini. Keikutsertaan peneliti
terhadap pengamatan ini mulai dari tanggal 13 Februari 2015 sampai dengan 14 Maret 2015.
3. Triangulasi
Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu. Dalam bahasa sehari-hari triangulasi dikenal dengan istilah cek dan ricek
yaitu pengecekan data menggunakan beragam sumber, tehnik dan waktu. Beragam sumber maksudnya digunakan lebih dari satu sumber untuk memastikan
apakah datanya benar atau tidak. Beragam tehnik berarti penggunaan berbagai cara secara berdampingan untuk memastikan apakah datanya memang benar. Cara
yang digunakan adalah wawancara, pengamatan, dan analisis dokumen.
15
4. Pemeriksaan Sejawat
Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil yang dipeoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat. Dalam
hal ini peneliti melakukan diskusi dengan Sofi Rofiqoh, Reni Anggraeni, dan Khalida Zia Razak.
14
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 1998, h. 369.
15
Nusa putera, Penelitaian Kualitatif: Proses dan Aplikasi, Jakarta: PT. Indeks Permata Puri Media, 2011, h.189.
F. Teknik Analisis data
Analisis data merupakan mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti
tentang permasalahan yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan. Dalam menganalisa data, peneliti menggunakan teknik deskriptif analitik,
yaitu data yang diperoleh tidak dianalisa menggunakan rumusan statistika, namun data tersebut dideskripsikan sehingga memberikan kejelasan sesuai kenyataan
realita yang ada di lapangan. Hasil analisa berupa pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. Uraian pemaparan harus
sistematik dan menyeluruh sebagai satu kesatuan dalam konteks lingkungannya juga sistematik dalam penggunaannya sehingga urutan pemaparannya logis dan
mudah diikuti maknanya. Adapun langkah-langkah analisis yang peneliti lakkukan adalah:
1. Reduksi Data Data Reduction
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokukan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang cukup jelas.
2. Kategorisasi pengkodingan
Koding dimaksudkan utuk dapat mengorganisasi dan mensistematisasi data secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat memunculkan gambaran
tentang topik yang dipelajari. Dengan demikian pada gilirannya peneliti akan menemukan makna dari data yang dikumpulkannya.
16
Peneliti melakukan teknik analisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, data pendukung dan data utama ditranskipkan. Kemudian,
transkip yang diperoleh dari hasil wawancara diseleksi dan diserahkan menggunakan kategorisasi dan pengkodingan agar mempermudah proses
pengklasifikasian. Selanjutnya hasil kategorisasi tadi dideskripsikan dan dianalisa dan memperoleh jawaban dari pertanyaan penelitian.
16
Poerwandari, op. cit., h. 89.
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMP Nusantara Plus
1. Sejarah Singkat SMP Nusantara Plus
Yayasan Aldiana Nusantara atau yang lebih sering dikenal YAN adalah sebuah yayasan yang di dalamnya didirikan sekolah-sekolah tempat proses belajar
mengajar. YAN terletak di Jl. Tarumanegara Dalan No.1 Pisangan Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten. Luas areal tanah SMP
Nusantara Plus ±5.000 m², dengan status kepemilikan hak milik. Awalnya YAN hanya mendirikan SMK Sekolah Menengah Kejuruan yaitu pada tahun 2002.
Melihat banyaknya minat siswa yang bersekolah di SMK dan banyak mengeluarkan lulusan yang baik dan berkompeten, maka direktur YAN bapak
Alimuddin Al-Murtala tertarik untuk mendirikan SMP Nusantara. Setelah mendiskusikan dengan semua pengurus yayasan dan para guru, akhirnya
didirikanlah SMP Nusantara. Alasan didirikannya SMP ini adalah agar mempermudah siswai untuk masuk ke SMK Nusantara, selain itu juga bapak Ali
memanfaatkan peluang yang ada dengan melihat banyakanya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke Nusantara.
SMP Nusantara secara resmi beroprasi sejak tahun 2006, dengan kepala sekolah bapak Alimuddin Al-Murtala yaitu direktur YAN sendiri. Angkatan
pertama ada 212 siswa yang masuk yang terdiri dari 5 lokal kelas. Kemudian pada tahun kedua 2007 SMP Nusantara mulai menerima sedikit siswa yakni 160