31
agama Islam dengan mudah, cepat dan menyenangkan. Karena itu strategi penyampaian perlu menerima serta merespoon masukan dari
peserta didik. 3. Strategi pengelolaan pembelajaran, adalah metode untuk menata
interaksi antara peserta didik dengan komponen-komponen metode pembelajaran lain, seperti pengorganisasian dan penyampaian isi
pembelajaran.
46
c. Hasil Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Hasil pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berupa hasil nyata actual out-comes dan hasil yang diinginkan desired out-comes,
actual out-comes adalah hasil belajar yang dicapai peserta didik secara nyata karena diguanakannya suatu metode pembelajaran pendidikan
agama Islam tertentu yang dikembangkan sesuai dengan kondisi yang ada. Sedangkan desired out-comes merupakan tujuan yang ingin dicapai yang
biasanya sering mempengaruhi keputusan perancang pembelajaran pendidikan agama Islam dalam melakukan pilihan suatu metode
pembelajaran yang paling baik untuk digunakan sesuai dengan kondisi pembelajaran yang ada. Hasil
Kefektifan pembelajaran dapat diukur dengan kriteria : 1 Kecermatan penguasaan kemampuan atau prilaku yang dipelajari
2 Kecepatan unjuk kerja sebagai bentuk hasil beelajar 3 Kesesuaian dengan prosedur kegiatan belajar yang harus ditempuh
4 Kuantitas unjuk kerja sebagai bentuk hasil belajar 5 Kualitas hasil akhir yang dapat dicapai
6 Tingkat alih belajar 7 Tingkat retensi belajar
47
46
Muhaimin, Strategi Belajar Mengajar Aktif Surabaya: CV. Citra Media, 1996 hal. 101
47
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Agama Islam: Upaya Mengaktifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002 hal 156
32
Siswa belajar karena dorongan oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan
mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya
belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Sedangkan “efisiensi pembelajaran dapat diukur dengan rasio antar
keektifan dengan jumlah waktu yang digunakan atau dengan jumlah biaya yang dikeluarkan.”
48
Adapun daya tarik pembelajaran biasanya diukur dengan “mengamati kecenderungan peserta didik untuk berkeinginan terus
belajar.”
49
C. Penerapan Pendekatan Belajar Aktif Active Learning Strategy dalam
Pembelajaran Agama Islam
Penerapan pendekatan belajar aktif active learning strategy bukanlah hal yang baru dalam teori pengajaran proses belajar mengajar, sebab
merupakan konsekuensi logis dari proses belajar mengajar disekolah. Hamper tidak terjadi adanya proses belajar mengajar tanpa adanya keaktifan belajar
siswa. Persoalannya terletak dalam hal kadar keaktifan belajar siswa, ada yang kadar keaktifannya rendah, ada pula yang kadar keaktifannya tinggi,
pendekatan belajar aktif active learning strategy menuntut adanya kadar keaktifan belajar siswa yang optimal sehingga dapat mencapai hasil belajar
yang optimal pula. Ditinjau dari proses belajar mengajar, pendekatan belajar aktif active learning strategy dapat diartikan sebagai suatu cara atau strategi
mengajar yang menuntut keaktifan siswa dan partisipasi siswa seoptimal mungkin sehingga mampu mengubah tingkah laku siswa lebih efektif dan
efisien. Perwujudan pendekatan belajar aktif active learning strategy harus
tampak dalam dua hal, yaitu dalam perencanaan mengajar yang lazim dikenal
48
Muhaimin, Op.Cit hal 158
49
Ibid 148