32
Siswa belajar karena dorongan oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan
mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya
belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Sedangkan “efisiensi pembelajaran dapat diukur dengan rasio antar
keektifan dengan jumlah waktu yang digunakan atau dengan jumlah biaya yang dikeluarkan.”
48
Adapun daya tarik pembelajaran biasanya diukur dengan “mengamati kecenderungan peserta didik untuk berkeinginan terus
belajar.”
49
C. Penerapan Pendekatan Belajar Aktif Active Learning Strategy dalam
Pembelajaran Agama Islam
Penerapan pendekatan belajar aktif active learning strategy bukanlah hal yang baru dalam teori pengajaran proses belajar mengajar, sebab
merupakan konsekuensi logis dari proses belajar mengajar disekolah. Hamper tidak terjadi adanya proses belajar mengajar tanpa adanya keaktifan belajar
siswa. Persoalannya terletak dalam hal kadar keaktifan belajar siswa, ada yang kadar keaktifannya rendah, ada pula yang kadar keaktifannya tinggi,
pendekatan belajar aktif active learning strategy menuntut adanya kadar keaktifan belajar siswa yang optimal sehingga dapat mencapai hasil belajar
yang optimal pula. Ditinjau dari proses belajar mengajar, pendekatan belajar aktif active learning strategy dapat diartikan sebagai suatu cara atau strategi
mengajar yang menuntut keaktifan siswa dan partisipasi siswa seoptimal mungkin sehingga mampu mengubah tingkah laku siswa lebih efektif dan
efisien. Perwujudan pendekatan belajar aktif active learning strategy harus
tampak dalam dua hal, yaitu dalam perencanaan mengajar yang lazim dikenal
48
Muhaimin, Op.Cit hal 158
49
Ibid 148
33
dengan silabus, RPP, dan dalam praktek mengajar yang dikenaal dengan istilah strategi belajar mengajar. Keduanya tidak dapat dipisahkan, sebab
strategi aatau model mengajar hendaknya didahului oleh suatu perencanaan yang sistematis dan menyeluruh.
D. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pendekatan Belajar aktif
Active Learning Strategy dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 1.
Faktor-Faktor Pendukung
Pembelajaran pendidikan agama Islam diantaranya dapat dilihat dari segi guru, sumbersaranafasilitas, dan siswa. Faktor-faktornya sebagai
berikut:
a. Guru sebagai pendidik yang Profesional
Guru adalah pengajar yang mendidik. Tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai dengan keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik
generasi muda bangsanya. Sebagai pendidik, ia memusatkan perhatian kepada kepribadian siswa, khususnya emansipasi dari siswa. Sebagai guru
pengajar, ia bertugas mengelola kegiatan belajar siswa di sekolah.
50
Berdasarkan undang-undang no. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, bab IV kualifikasi dan kompetensi. Pasal 6 menyebutkan bahwa
guru dan doswn, bab IV memiliki kualifikasi akademik dan beberapa kompetensi. Ada tiga dasar yang harus dimiliki guru yaitu : kompetensi
pengetahuan dan
pengalaman, kompetensi
moral, kompetensi
keterampilan mengajar.
51
b. Penyediaan Alat PeragaMedia
Dalam kegiatan belajar mengajar maka alat atau media sangat diperlukan agar dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Alat atau
media ini harus diupayakan selengkap mungkin agar segala aktivitas mengajar dapat dibantu dengan media tersebut. Sehingga guru tidak terlalu
50
Damayati, Mujiono. Op.cit. hal. 248
51
Mukhtar, Orientasi Baru Supervise Pendidikan, Jakarta: Gunung Persada press, 2009, hal 124