Jenis Penelitian Defenisi Operasional Aspek Pengukuran Teknik Analisa Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui gambaran keluhan muskuloskeletal pada perajin sulaman tangan di Jorong Subarang Tigo Jorong Nagari Koto Gadang Sumatera Barat tahun 2010.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jorong Subarang Tigo Jorong Nagari Koto Gadang Sumatera Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan karena belum pernah dilakukan penelitian mengenai keluhan kesehatan pada perajin sulaman tangan di Jorong Subarang Tigo Jorong Nagari Koto Gadang Sumatera Barat.

3.3.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2010.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah semua perajin sulaman tangan perajin sulaman selendang di Jorong Subarang Tigo Jorong Nagari Koto Gadang Sumatera Barat yang berjumlah 50 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel dari penelitian ini adalah semua anggota populasi yaitu berjumlah 50 orang. Universitas Sumatera Utara

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.3.1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan cara: 1. Observasi terhadap sikap kerja perajin sulaman tangan di Jorong Subarang Tigo Jorong Nagari Koto Gadang Barat. 2. Pemetaan tentang keluhan muskuloskeletal ditinjau dari sikap kerja yang mereka alami dengan menggunakan Nordic Body Map Santoso, 2004. 3. Wawancara tentang keluhan muskuloskeletal ditinjau dari intensitas cahaya yang mereka alami dengan menggunakan kuesioner yang bersumber dari Affandi dan pengukuran intensitas cahaya yang menggunakan lux meter.

3.3.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Kantor Nagari Koto Gadang Sumatera Barat yaitu tentang gambaran umum, data penduduk, dan tenaga kerja di Nagari Koto Gadang.

3.5. Defenisi Operasional

1. Perajin sulaman tangan adalah pekerja yang mengerjakan aktivitas menyulam yang menggunakan alat pamedangan. 2. Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan sakit terhadap otot-otot tubuh yang dialami perajin sulaman tangan pada saat bekerja yang ditinjau dari intensitas cahaya dan sikap kerja. 3. Intensitas cahaya adalah besarnya jumlah cahaya dalam satuan lux yang diukur dengan lux meter. Universitas Sumatera Utara 4. Sikap kerja adalah posisi tubuh pada saat perajin sulaman melakukan pekerjaannya.

3.6. Aspek Pengukuran

Pengukuran intensitas cahaya dilakukan dengan cara pengukuran penerangan setempat, yaitu di titik pada saat perajin melakukan pekerjaan menyulam. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan lux meter dengan standar intensitas cahaya yang diperkenankan yaitu 500-1000 lux. Hasil pengukuran intensitas cahaya dibagi menjadi tiga bagian yaitu di bawah 500 lux, 500-1000 lux dan di atas 1000 lux.

3.7. Teknik Analisa Data

Hasil yang diperoleh dari wawancara dengan menggunakan kuesioner akan diolah dan disajikan ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kemudian dianalisa secara deskriptif untuk menjelaskan keluhan muskuloskeletal pada perajin sulaman tangan ditinjau dari sikap kerja dan intensitas cahaya. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian

4.1.1. Gambaran Geografis

Nagari Koto Gadang merupakan tanah dataran yang terletak di antara Gunung Singgalang dan Ngarai Sianok dengan ketinggian 920 – 950 meter dari permukaan laut dengan suhu rata-rata berkisar antara 27 o C dan pada malam hari mencapai 20 o C. Nagari Kotogadang memiliki luas wilayah 640 Ha dengan batas-batas sebagai berikut:  Sebelah Utara dengan Nagari Sianok VI Suku.  Sebelah Selatan dengan Nagari Koto Tuo  Sebelah Timur dengan Guguak Tabek Sarojo  Sebelah Barat dengan Nagari Koto Panjang. Secara administrasi Nagari Kotogadang terdiri dari 3 jorong:  Jorong Kotogadang  Jorong Ganting  Jorong Subarang Tigo Jorong

4.1.2. Gambaran Demografi

Jumlah penduduk Nagari Koto Gadang pada September tahun 2009 sebanyak 2.416 jiwa terdiri dari 1.160 laki-laki dan 1.256 perempuan dengan jumlah kepala keluarga 672KK. Jumlah penduduk tertinggi berada pada Jorong Kotogadang, yakni 1.468 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terendah berada di Jorong Ganting yakni 313 jiwa. Universitas Sumatera Utara