Biofertilizer Pengaruh Pemberian Bakteri Asam Laktat, Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dan Bakteri Pelarut Fosfat Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica chinensis L var. Tosakan)

2.2 Biofertilizer

Biofertilizer didefinisikan sebagai produk yang mengandung mikroorganisme hidup atau sel mikroorganisme yang tersembunyi yang mengaktifkan proses biologis untuk membuat pupuk atau membentuk unsur yang tidak tersedia menjadi tersedia bagi tanaman. Dalam lingkup terminologi ini, biofertilizers meliputi perumusan mikroorganisme pengikat nitrogen, mikroorganisme pelarut posfat dan mikroorganisme selulolitik Boonkerd, 2008. Biofertilizer sering disebut sebagai pupuk yang mengandung mikroorganisme hidup, aktifitas mikroorganisme ini mempengaruhi ekosistem tanah dan menghasilkan zat tambahan buat tanaman Parr et al., 2002. Bagaimanapun, spesies dan kuantitas bervariasi tergantung pada sumber daya dan bahan-bahan mentah yang digunakan untuk memproduksi pupuk. Mikroorganisme tersebut dan sumber nutrien diperoleh dari bahan baku yang digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan unsur hara tanah. Ada macam-macam jenis biofertilizer yang tersedia tergantung bahan baku yang digunakan, bentuk-bentuk pemanfaatan dan sumber mikroorganisme DOAE 2003, Higa dan Parr 1994; Ngampimol dan Kunathigan, 2008. Pendekatan yang kurang komprehensif terhadap kesuburan tanah selama ini yakni hanya memfokuskan dari faktor kimianya saja telah terbukti menimbulkan dampak negatif terhadap kualitas tanah dalam jangka panjang. Selain faktor kimia berupa unsur makro dan mikro yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, faktor biologis biokimia yang terutama dimainkan perannya oleh mikroba juga sangat penting. Berbagai senyawa organik yang dihasilkan oleh mikroba dalam proses dekomposisi berbagai limbah organik di alam berperan dalam memacu merangsang pertumbuhan, mempercepat proses perbungaan, meningkatkan proses biosintesis senyawa biokimia, menghambat patogen, bahkan juga meningkatkan produksi senyawa metabolit sekunder sebagai bahan baku obat, pestisida dan sebagainya Aryantha et al., 2002. Wild 2001 dalam Aryantha et al. 2002 menyatakan bahwa mikroorganisme tanah juga berperan penting dalam proses pelarutan mineral-mineral yang tadinya Universitas Sumatera Utara berada dalam bentuk senyawa kompleks menjadi bentuk ion, maupun garam-garam yang dapat diserap oleh akar. Sebagai contoh unsur fosfor dalam senyawa kompleks batuan akan terlarutkan oleh kelompok pelarut fosfat seingga menjadi tersedia bagi tanaman.

2.3 Bakteri fotosintetik anoksigenik