Bakteri fotosintetik anoksigenik Lactobacillus sp.

berada dalam bentuk senyawa kompleks menjadi bentuk ion, maupun garam-garam yang dapat diserap oleh akar. Sebagai contoh unsur fosfor dalam senyawa kompleks batuan akan terlarutkan oleh kelompok pelarut fosfat seingga menjadi tersedia bagi tanaman.

2.3 Bakteri fotosintetik anoksigenik

Semua bakteri fotosintetik anoksigenik BFA yang telah dilaporkan bersifat diazotrof dengan kemampuan penambatan nitrogen yang cukup besar. Hal ini ditunjukkan oleh adanya aktivitas nitrogenase yang cukup tinggi, terutama pada Rhodobacter capsulatus, R. spaeroides dan Rhodopseudomonas viridis Madigan et al., 1984. Bakteri fotosintetik anoksigenik dapat hidup secara aerobik, anaerobik maupun secara fermentasi Brock dan Madigan 1991. Selain itu juga mampu menggunakan cahaya spektrum merah sampai infra merah, tahan terhadap herbisida tertentu dan mampu mendetoksikasi H 2 S Habte Alexander 1980. Walaupun bakteri fotosintetis anoksigenik mungkin tidak dapat menggantikan peranan pupuk nitrogen sintetik secara keseluruhan, tetapi bakteri ini memiliki potensi penambat nitrogen hayati yang diharapkan dapat mengurangi pemakaian pupuk sintetik Seumahu et al., 1997. Gest dan Blankenship 2003 menemukan bakteri fotosintesis memproduksi fiksasi H 2 dan N 2 oleh Rhodospirillum rubrum. Studi berikutnya mengungkapkan bahwa banyak bakteri fotosintetik anoksigenik memiliki kapasitas fiksasi N 2 . Secara umum, fiksasi nitrogen biologis sebagai bagian dari input nitrogen untuk mendukung pertumbuhan tanaman telah menurun akibat intensifikasi pemupukan anorganik Hindersah dan Simarmata, 2004. Unsur nitrogen termasuk unsur utama dan merupakan faktor pembatas dalam pertumbuhan, sehingga merupakan kunci keberhasilan pertumbuhan tanaman Purwaningsih, 2004. Universitas Sumatera Utara

2.4 Lactobacillus sp.

Menurut Misgiyarta dan Widowati 2002,bakteri asam laktat BAL yang banyak tersebar di alam Indonesia ini dapat diisolasi dari berbagai sumber antara lain buah- buahan busuk, sayuran busuk, berbagai produk asinan tradisional, susu terfermentasi, feses ternak, feses bayi, dan lain-lain. BAL yang digunakan dalam fermentasi perlu diseleksi untuk memperoleh isolat yang memiliki kemampuan unggul, sehingga memiliki kelebihan-kelebihan: 1. Memiliki kemampuan adaptasi tinggi terhadap kondisi lingkungan sehingga memiliki tingkat efisiensi yang tinggi. 2. Ketersediaan mikroba terjamin, sebab bersumber dari lingkungan alam Indonesia yang dapat diisolasi dari banyak sumber. 3. Memungkinkan dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat dengan biaya yang relatif murah untuk industri besar, maupun industri kecil, karena ketersediaan yang cukup serta biaya relatif murah. Bakteri asam laktat memiliki kemampuan untuk menekan penyakit yang terinduksi mikroorganisme seperti Fusarium, yang terus menerus terjadi dalam program penanaman. Dalam keadaan normal, spesies seperti Fusarium melemahkan tanaman panen, sehingga menyebabkan penyakit dan meningkatkan populasi hama seperti nematoda. Penggunaan bakteri asam laktat mengurangi populasi nematoda dan kontrol propagasi dan penyebaran Fusarium, sehingga mendorong lingkungan yang lebih baik bagi pertumbuhan tanaman Hussain, 1999. Bakteri asam laktat dapat dimanfaatkan inokulan lainnya untuk meningkatkan keragaman mikrobia tanah serta dapat diserap langsung oleh tanaman sebagai antibiotik yang mampu menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan Tola et al., 2007. Universitas Sumatera Utara

2.5 Bakteri pelarut fosfat