Waktu dan Tempat Bahan Isolasi Lactobacillus sp. dari Sawi Busuk Pencampuran suspensi bakteri ke dalam tanah Rancangan Penelitian

BAB 3 BAHAN DAN METODA

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2009 sampai Oktober 2010 bertempat di Laboratorium Ilmu Dasar, Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi FMIPA USU dan Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian USU.

3.2 Bahan

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah sayur sawi busuk, isolat bakteri fotosintetik anoksigenik BFA Rhodopseudomonas palustris, isolat bakteri pelarut fosfat BPF, bibit sawi Brassica chinensis L var. Tosakan Caisim Bangkok, media deMan, Rogosa dan Sharpe Agar MRSA, Media Nutrien Agar NA, Media Nutrien Broth NB, aquadest, dan alkohol 70. Isolat bakteri Rhodopseudomonas palustris dan isolat bakteri pelarut fosfat merupakan koleksi Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi FMIPA USU.

3.3 Isolasi Lactobacillus sp. dari Sawi Busuk

Isolasi Lactobacillus sp. dari sawi busuk dilakukan dengan metode pengenceran Lay, 1994. Sampel sawi busuk ditumbuk halus dengan alu dan lumpang kemudian ditimbang sebanyak 1 g dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi steril dan diencerkan hingga pengenceran 10 -1 . Suspensi kemudian dimasukkan ke dalam cawan Petri yang berisi media deMan, Rogosa dan Sharpe Agar MRSA, Universitas Sumatera Utara kemudian diratakan dengan menggunakan hockey stick. Hal ini dilakukan sebanyak 3 x ulangan. Biakan diinkubasi pada suhu 30 o C selama 2 hari. Biakan yang telah tumbuh diamati dan dikarekteriasasi, kemudian disubkulturkan ke media MRSA yang baru untuk dimurnikan.

3.4 Pencampuran suspensi bakteri ke dalam tanah

Pencampuran suspensi bakteri ke dalam tanah dilakukan pada saat sawi memasuki masa pindah tanam. Suspensi bakteri diberikan masing-masing sebanyak 1000 ml dengan jumlah sel yang ditambahkan 1,5–174x10 11 CFUml ke dalam setiap perlakuan. Penanaman dilakukan selama 15 hari.

3.5 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL, dengan perlakuan pemberian pupuk sebanyak 6 perlakuan dengan 3 kali ulangan. P0 : Kontrol tanpa pemberian pupuk, hanya disiram air P1 : Pemberian Lactobacillus sp. + BFA + BPF P2 : Pemberian Lactobacillus sp. P3 : Pemberian BFA P4 : Pemberian BPF P5 : Pemberian Agrobost Pupuk Organik Komersil Faktor- faktor yang diamati adalah sebagai berikut : a. Pengukuran Kadar CN dan fosfat tersedia dalam tanah sebelum dan sesudah penanaman, dengan menggunakan metode Walkey Black untuk kadar C, metode Kjehdal untuk kadar N dan metode Bray II untuk fosfat tersedia. b. Pengukuran vegetatif tanaman meliputi tinggi tanaman, panjang daun dan jumlah daun. c. Pengukuran berat kering tanaman, di oven pada suhu 120 o C selama 25 jam Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Pemberian Perlakuan Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Sawi