62
D. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan adalah
melalui regresi sederhana single regression. 1. Statistik Deskriptif
Statistik deskripstif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness kemencengan distribusi Ghozali, 2005:19.
2. Uji Kualitas Data Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer yang digunakan,
peneliti melakukan uji realibilitas dan uji validitas.
a. Uji Reliabilitas Data Realibilitas realibility menunjukkan akurasi dan ketepatan
dalam pengukurnya. Realibilitas berhubungan dengan akurasi accurately dan konsistensi dari pengukurnya. Dikatakan konsisten
jika beberapa pengukuran terhadap subyek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda terdapat kesamaan data dalam waktu yang
berbeda. Uji reliabilitas hanya dapat dilakukan setelah suatu instrumen telah dipastikan validitasnya. Suatu kuisioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan
untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas
63 dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun
diuji berkali-kali. Jika hasil dari Cronbach Alpha di atas 0,60 maka data tersebut mempunyai keandalan yang tinggi Ghozali, 2005:42.
Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan metode Cronbach Alpha dengan bantuan SPSS.
b. Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan untuk membuktikan sejauh mana
data yang terdapat dalam kuesioner dapat mengukur senyatanya actually dan seakuratnya accurately apa yang harus diukur dari
konsep. Sehingga pengujian validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya dan
keberhasilan dari pengujian ini ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan
program SPSS, dengan metode Pearson Correlation, yaitu dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan
dengan total skor masing-masing variabel. Suatu instrumen dikatakan valid atau tidak adalah jika korelasi antara skor masing-masing butir
pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikasi dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid, dan jika korelasi
skor masing-masing butir-butir pertanyaan dengan total skor
64 mempunyai tingkat signifikansi diatas 0,05 maka butir pertanyaan
tersebut tidak valid Ghozali, 2005:45. 3. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji normalitas.Tujuan dari uji normalitas data ini
adalah untuk mengetahui apakah data dalam model regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Untuk mengujinya dapat dilakukan dengan
melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi normal.
Dimana data dikatakan normal jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal Ghozali, 2005:110.
4. Uji Hipotesis Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi sederhana
dalam menguji hipotesis. Model ini digunakan untuk mengetahui pengaruh aplikasi Sistem Informasi Manajemen Objek Pajak SISMIOP terhadap
kinerja aparatur pajak. Berikut ini merupakan persamaan regresi dari hipotesis tersebut:
Keterangan: Y : Kinerja aparatur pajak variabel terikat
a: Konstanta titik potong: besarnya nilai y pada saat x=0
Y = a + bx + e
65 b: Koefisien Regresi slope, yaitu nilai yang menunjukkan besarnya
peningkatan + atau penurunan - yang didasarkan pada hubungan nilai y.
x: Sistem manajemen informasi objek pajak variabel bebas e: error
Secara umum analisis regresi pada dasarnya adalah suatu studi mengenai ketergantungan variabel dependen terikat dengan satu variabel
independen variabel penjelasbebas, dengan tujuan untuk mengestimasi danatau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel
dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui Gurajati, 2003 dalam Ghozali 2005:81.
Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk variabel independen. Koefisien itu diperoleh dengan cara memprediksi nilai
variabel dependen dengan suatu persamaan. Koefisien regresi dihitung dengan dua tujuan sekaligus, yaitu: meminimumkan penyimpangan antara
nilai aktual dan nilai estimasi variabel dependen berdasarkan data yang ada. Dalam analisis regresi juga menunjukkan arah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen Tabachnick,1996 dalam Ghozali 2005:81.
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of fit-nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat
diukur dari nilai koefisien determinasi dan nilai statistik t untuk analisis
66 regresi sederhana. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik
apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah krisis Ghozali, 2005:83. a. Koefisien Determinasi R
2
Analisis ini dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. 1 Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas.
2 Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variabel dependen Ghozali, 2005:83.
Tabel 3.2. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80-1,000 Sangat Kuat
0,60-0,799 Kuat
0,40-0,599 Cukup Kuat
0,20-0,399 Rendah
0,00-0,199 Sangat Rendah
Sumber: Riduwan 2005:136 b. Uji Signifikansi parameter Individual Uji Statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
67 variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05
Ghozali, 2005:84. Menurut Singgih Santoso 2000:168 dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H diterima atau
H
a
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H
ditolak atau H
a
diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat.
E. Operasional Variabel Penelitian