Operasional Variabel Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

67 variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 Ghozali, 2005:84. Menurut Singgih Santoso 2000:168 dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H diterima atau H a ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak atau H a diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel Penelitian adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi, kemudian diatrik kesimpulannya Sugiyono, 2005:2. Pada penelitian ini terdapat dua buah variabel, yaitu variabel bebas independent variable dan variabel terikat dependent variable. 1. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Aplikasi Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak SISMIOP. 68 Variabel ini diukur dengan melihat dimensi manfaat dari aplikasi sistem manajemen informasi objek pajak SISMIOP. Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah menggunakan skala interval. 2. Variabel Dependen Variabel Dependen dalam penelitan ini adalah kinerja aparatur pajak. Variabel ini diukur dengan melihat dimensi pengetahuan, kehandalan realibility, ketanggapan responsiveness, Emphaty, keterampilan dan sikap aparat pajak melalui kuesioner serta diukur dengan menggunakan skala interval. Tabel 3.3. Operasional Variabel Penelitian Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran No. Butir Pertanyaan Aplikasi SISMIOP Manfaat SISMIOP a. Memberikan informasi akurat tentang Wajib Pajak. b. Data Wajib Pajak tersimpan secara akurat. c. Peningkatan kualitas administrasi perpajakan. d. Proses pemungutan pajak lebih cepat, tepat, mudah dan akurat. e. Informasi perpajakan yang akurat. f. Perbaikan mutu pelayanan secara berkesinambungan. g. Mendukung kecepatan administrasi pemenuhan kewajiban perpajakan. h. Memberikan pelayanan secara efisien baik dari segi waktu, tenaga maupun biaya. Interval 1, 11 2, 16, 17 3, 15 4, 9, 10 5, 12, 13 6, 14 7, 19 8, 18 Bersambung pada halaman selanjutnya 69 Tabel 3.1 Lanjutan Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran No. Butir Pertanyaan Kinerja Aparatur Pajak PBB Pengetahuan a. Mengetahui dan menguasai peraturan serta terampil dalam bidang tugasnya. b. Pemahaman tentang pengoperasian SISMIOP. c. Penerapan SISMIOP membantu dalam melaksanakan tugas sebagai aparat pajak. d. Pemahaman SISMIOP memberikan informasi yan dibutuhkan oleh Wajib Pajak dengan mudah, tepat, dan akurat. e. Pelatihan SISMIOP perlu dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja aparat pajak. Interval 1 2, 3 4 5 6 Keterampilan a. Kemampuan SISMIOP dalam teknologi informasi perlu disosialisasikan melalui semua KPP yang telah menerapkan, agar Wajib Pajak memahami kemudahan yang diberikan. b. Perlu diadakannya penyempurnaan program dalam SISMIOP dalam rangka meningkatkan keterampilan. c. Aplikasi SISMIOP mempermudah pekerjaan aparat pajak. Interval 7 8 9 70 Tabel 3.1 Lanjutan Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran No. Butir Pertanyaan Kinerja Aparatur Pajak PBB Keterampilan d. Aplikasi SISMIOP membantu aparat pajak menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.. e. Aplikasi SISMIOP meneliti kompetensi yang baik, sehingga dapat menunjukkan kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas sehari-hari. f. Kecanggihan teknologi informasi dalam SISMIOP akan memperoleh manfaat yang lebih optimal bila aparat pajak yang mengoperasikan memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai. g. Penerapan SISMIOP meningkatkan keahlian dan kualitas dalam bekerja. h. Penerapan SISMIOP akan berjalan dengan efektif jika didukung dengan pegawai yang terlatih dan tinggi. Interval 9 10 12 11 12 Sikap a. Dengan adanya aplikasi SISMIOP, Ditjen Pajak memiliki SDM yang profesional. b. Aplikasi SISMIOP meminimalisir adanya kecurangan dalam perpajakan. Interval 13 14 71 Tabel 3.1 Lanjutan Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran No. Butir Pertanyaan Kinerja Aparatur Pajak PBB Sikap c. Penerapan SISMIOP akan berjalan efektif jika didukung dengan adanya pegawai yang sopan dan menerapkan kode etik. d. Perubahan pelayanan dalam aplikasi SISMIOP memberikan motivasi dan semangat kerja. e. Aplikasi SISMIOP melahirkan organisasi yang lebih terbuka dan transparan. f. Aplikasi SISMIOP mampu meningkatkan disiplin dan integritas aparat pajak. g. Aplikasi SISMIOP dapat melahirkan kerjasama yang baik antara Wajib Pajak dan Aparat Pajak. Interval 15 16 17 18 19 Sumber: Diolah dari berbagai sumber 72

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penagihan Pajak Terhadap Wajib Pajak Dalam Melunasi Tunggakan Pajak dan Implikasinya pada Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama Majalaya dan KPP Pratama Tegallega)

3 18 27

Analisis Atas Penerapan Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak terhadap Penerimaan Pajak Bumi Bangunan (studi kasus pada kantor pelayanan pajak pratama wilayah Bandung)

6 37 142

Pengaruh Pemeriksaan Pajak Dan Sistem Perpajakan Terhadap Penerimaan Pajak (Survey Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Di Wilayah Bandung)

0 28 82

Pengaruh Program Aplikasi SIDJP (Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak) Terhadap Kinerja Karyawan Pada Seksi Pelayanan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Soreang

0 3 1

Pelaksaan Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak PBB Pada KPP Pratama Bandung Cicadas

0 32 42

Sistem Informasi Geografis Objek Pajak (studi kasus di kantor pelayanan Pajak pratama Tasikmalaya)

0 4 151

Analisis Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) dan Kinerja Aparat Terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Pada Dinas Pelayanan Pajak di Jawa Barat (Survey Pada 5 Dinas Pelayanan Pajak di wilayah Jawa Barat)

4 47 66

Pengaruh Sistem Modernisasi Administrasi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus di KPP Pratama Majalaya dan KPP Pratama Bojonagara).

0 0 14

Peranan Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) (Studi Kasus pada KPP Pratama Bandung Bojonagara).

1 5 21

pengumuman Sistem Informasi Manajemen Objek Pajak (SISMIOP)

0 0 1