Proses Produksi Tahapan Produksi

== ---TAMBAHAN GRAFIS--- DAMPAK GEMPA 7,1 SR: DUA KORBAN TEWAS DI SERUI 20 RUMAH ROBOH KEBAKARAN DI TUJUH TITIK DI KOTA SERUI 2 Penetapan format tersebut dengan pertimbangan dari kelengkapan materi berita tersebut. Materi berita yang gambar dan naskahnya lengkap maka produser membuatnya dengan format package. Setelah selesai membuat naskah dengan format berita yang ditentukan, selanjutnya produser membuat rundown tayangan Lintas 5. rundown tersebut dibuat untuk memudahkan pada saat penyiaran program berita Lintas 5 berlangsung. Dalam penyusunan rundown tersebut, produser mempunyai kebijakan dalam penepatan berita dari segment 1 ke segment selanjutnya. Penetapan beita tersebut selain dilihat dari kelengkapan berita antara gambar, naskah dan suara yang baik, juga dilihat dari berberapa unsur, yaitu keaktualitasan berita tersebut, seberapa besar perhatian masyarakat pada peristiwa itu, seberapa besar peristiwa dapat menyentuh masyarakat kedekatan peristiwa tersebut pada peristiwa tersebut, atau objek dari pemberitaan tersebut adalah tokoh yang besar, orang penting. 2 Data pribadi tim redaksi Lintas 5, 19 Juni 2010. 70 Seperti yang dijelaskan oleh Rachmat Hidayat, Produser Lintas 5 bahwa: “Dalam berita televisi penetapan urutan berita atau penetapan headline berita dilihat dari visualnya yang bagus, lalu materi pemberitaan tersebut yaitu peristiwa yang baru terjadi, isunya menarik, beritanya mengenai tokoh penting atau peristiwa tersebut berdampak pada mayarakat.” 3 Lalu selanjutnya dilakukannya proses dubbing. Dubbing dilakukan melalui dua cara Cara yang pertama adalah dengan merekam suara reporter terlebih dahulu sebelum menyunting gambar dimulai. Cara yang kedua yakni dengan merekam suara secara langsung pada gambar yang sudah disunting. Selanjutnya setelah itu editor melakukan tugasnya yaitu mengedit gambar. Proses editing Lintas 5 dilakukan dengan beberapa prosedur. Prosedur yang pertama adalah memindahkan gambar dari hasil peliputan dilapangan ke computer, yaitu memindahkan gambar dan narasi yang sudah direkam melalui proses dubbing lalu memilih backsound apa yang digunakan dalam berita yang ingin ditayangkan. Setelah prosedur itu dilakukan semua maka proses selanjutnya adalah menyatukan gambar, suara narasi, backsound, credit title sedemikian rupa sehingga tayangan berita bisa ditayangkan secara sistematis. Dalam proses produksi tersebut sering sekali ditemukan beberapa kendala yang dapat menghambat produksi diruang redaksi atau bahkan proses penyiaran di studio. Kendala tersebut bisa terjadi pada saat tim 3 Wawancara pribadi dengan Rachmat Hidayat, 16 Juni 2010. 71 redaksi masih melakukan proses tahapan penyiaran. Sulitnya menemui narasumber yang sibuk atau lokasi berita yang sulit dijangkau menjadi salah satu kendala reporter dan kameramen dalam mencari berita. Apalagi jika berita tersebut sudah masuk masa deadline, tetapi reporter yang bertanggungjawab akan berita tersebut belum dapat menyelesaikan tugasnya. Dalam keadaan seperti inilah produser harus segera memberikan kebijakan terhadap tayangan tersebut. Selain itu, untuk dapat menghasilkan berita yang berkualitas sesuai dengan karakteristik yang dimiliki Lintas 5, seluruh tim redaksi harus memahami karakter program dari Lintas 5 sehingga dari mencari dan memproduksi berita bisa sesuai dengan karakter yang ada. Apalagi untuk mengangkat isu-isu yang tengah hangat dibicarakan, tim redaksi harus pintar-pintar mengangkat isu tersebut dari beberapa sisi agar lebih menarik sehingga tidak hanya menghasilkan berita yang sekedar aktual saja tetapi juga memiliki kedekatan yang cukup tinggi dengan masyarakat.

4. Proses Penyiaran