Tahapan produksi Program Televisi

28

2. Tahapan produksi Program Televisi

a. Perencanaan Peliputan Dalam proses ini meliputi rapat perencanaan liputan yang membicarakan mengenai pemilihan materi peliputan, membuat jadwal peliputan, dan membuat wishlist daftar keinginan. Daftar keinginan berisa antara lain gambar apa saja yang dibutuhkan dan beberapa narasumber yang perlu dimintakan soundbite- nya. Jadi dalam menyusun daftar keinginan, reporter harus menentukan gambar apa yang dibutuhkan untuk mengilustrasikan berita dan siapa narasumber yang tersedia dan dibutuhkan untuk memberikan soundbite. 21 b. Proses Peliputan Proses peliputan berita melibatkan paling sedikit dua orang yaitu reporter dan kameramen. Dalam proses peliputan berita reporter dan kameramen adalah orang yang berhubungan langsung dengan sumber berita atau nara sumber. Reporter yang bertugas mewawancarai nara sumber atau mencatat semua data atau informasi yang didapatnya dari lapangan sedangkan kameramen yang mengambil gambar mengenai peristiwa tersebut. c. Proses Produksi Proses produksi yang terjadi di ruang redaksi setelah proses peliputan berlangsung terdiri dari beberapa langkah, yaitu: 21 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Jakarta: Prenada Media Group, 2008, cet. ke- 1, h. 192. 29 1 Menulis Naskah Dalam menulis naskah berita ada beberapa hal yang harus diketahui, yaitu a Alur informasi Langkah pertama dalam menyusun setiap laporan adalah dalam mengambil keputusan apakah menulis naskah dengan menyesuaikan gambar atau gambar yang akan menyesuaikan naskah berita. b State and explain Dalam menulis naskah harus selalu diingat mengenai penggunaan State and Explain yaitu pernyataan dan penjelasan. Artinya penulis harus menjelaskan pernyataan agar dapat memudahkan pemirsa untuk mengingat informasi yang mereka peroleh dari siaran televisi. c Durasi Shot Gambar Terlalu banyak informasi yang diberikan baik dalam pembuatan kalimat-kalimat untuk narasi maupun terlalu pendeknya shot gambar akan menyebabkan cepatnya pergantian antara satu shot gambar ke shot gambar lainnya sehingga dapat menyebabkan kebingungan bagi pemirsa. d Jeda atau Pauses Memberikan waktu untuk berhenti sesaat di antara kalimat dan berhenti sedikit lebih lama untuk perpindahan antara satu sequence gambar ke sequence gambar lain. Jadi sequence gambar juga dapat menandai pergantian penyampaian informasi. 30 e Penggunaan Waktu Memberikan sedikit tambahan waktu dalam naskah berita yang ditulis agar dapat memberikan kesempatan berhenti sesaat semacam koma atau pause. Naskah yang tidak terlalu padat akan memberikan kesempatan kepada reporter atau penyiar untuk lebih santai membacanya. Sebaliknya naskah yang terlalu padat akan mengakibatkan kesulitan bernaas bagi pembacanya sehingga akan menyerupai pacuan antara gambar dan komentar. Tidak hanya itu saja, dalam berita televise juga terdapat beberapa format berita, yaitu: a Reader RDR Reader atau RDR merupakan jenis berita yang seluruh narasinya dibacakan oleh presenter. Format berita ini seolah hanya terdiri atas lead, tidak ada gambar peristiwa atau wawancara dalam format berita ini. b Reader-Graphics RDR-GRAP Reader-Graphics adalah berita reader RDR yang dilengkapi dengan grafis. Grafis berfungsi menggatikan gambar yang belum atau tidak diperoleh. Grafis bisa berupa gambarpeta lokasi peristiwa, daftar nama korban, atau yang berkaitan dengan angka. c Reader-Sound on Tape RDR-SOT Reader-Sound on Tape ialah yang lead-nya dibaca oleh presenter, yang kemudian dilengkapi dengan pernyataan narasumber. Pernyataan suarasound narasumber yang direkam tapedtaping itulah yang disebut sound on tape SOT. Wawancara dengan 31 narasumber yang direkam sering juga disebut sound bites. Berita RDR- SOT ini sering kali juga ditayangkan sebagai pelengkap atau sebagai rangkaian dari berita-berita sebelumnya. d Voice Over VO Voice over atau VO merupakan berita yang seluruh naskah atau narasinya dibaca oleh presenter. Dengan kata lain, presenter membacakan lead sekaligus tubuh dan akhir ending berita. Berita VO ditulis jika mendapatkan gambar suatu peristiwa atau suasana. e Voice Over-Sound on Tape VO-SOT Berita dengan format VO-SOT adalah gabungan antara VO dan SOT. VO-SOT adalah gabungan antara gambar suasana atau peristiwa dan gambar narasumber yang diwawancarai. SOT atau pernyataan narasumber berfungsi memperkuat VO atau peistiwa. Sesuai dengan standar internasional, berita televisi yang berakhir dengan SOT, sebaiknya dilengkapi dengan tag. f Paket atau Package PKG Berita paket atau package PKG adalah format berita televisi yang lengkap. Berita paket sekurang-kurangnya terdiri atas gambar suasana, narasi voice over dubbing, rekaman wawancara sound on tapesoundbite, suara atmosfir atau natural sound suara alami yang tertangkap oleh mic kamera. g Live on Tape LOT Live on tape atau LOT sesungguhnya merupakan berita dengan format paket atau package PKG. namun, dalam berita berformat LOT, reporter muncul dalam paket berita, untuk membuktikan bahwa sang reporter berada ditempat kejadian. 32 h Live Report Laporan Langsung Dalam live atau laporan langsung, sebagaimana dalam format- format berita lainnya, lead dibaca oleh presenter. Presenter kemudian melempar tugas menyampaikan informasi kepada reporter dilapangan. Reporter kemudian menyampaikan tubuh berita, biasanya dalam format VO. Kadang, dalam live report, reporter menyampaikan berita berformat paket PKG. jika dalam live report, yang disampaikan berita berformat PKG, maka reporter di lapangan biasanya hanya membacakan lead-nya. i VO Tanpa Narasi Karena kekuatan berita televisi ada pada gambar. Makin sedikit narasi, makin baik berita itu. Bahkan, bila gambarnya sangat kuat, tidak ada salahnya jika kita menurunkan berita televisi dengan format VO tanpa narasi. 22 2 Editing Ada dua macam cara pengeditan berita televisi, yaitu editing linier analog dan editing nonlinear digital. Langkah-langkah yang dilakukan dalam editing analog yaitu: a Setelah berita selesai diambil gambarnya, seorang editor akan mengulang kaset rewind untuk melihat tampilan yang utuh. b Editor akan mencatat time code kode waktu durasi visual hasil liputan. Biasanya ada empat digit; jam, menit, detik, dan frame. c Kemudian editor akan mempelajari naskah berita yang dibuat reporter. d Setelah itu editor menyesuaikan audio dan visualnya. 22 Usman Ks, Televison News Reporting and Writing, Bogor: Ghalia Indonesia, 2009, hal. 2. 33 e Untuk uraian berita akan dibacakan secara voice over dubbing, sementara untuk pendapatan dari narasumber langsung live action dari pelakunta saksi berita. f Pada saat dubber membacakan voice over maka pada bagian terakhir selalu disebutkan identitas reporter dan juru kamera serta lokasi kejadian berita. g Setelah selesai tinggal di preview dilihat di monitor untuk melihat apakah sudah sinkron antara audio dan videonya. Terutama untuk mengecek nama saksi berita dengan segala predikat dan jabatannya. h Tugas editor selesai, tinggal menunggu saat ditayangkan. Pengeditan berita dengan menggunakan NLE nonlinear editing tidak terlalu berbeda dengan analog. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a Setelah melakukan proses pengambilan gambar syuting, kaset yang sudah terisi gambar langsung di-capture direkam ke komputer lewat video card yang sudah disediakan di computer. b Bila mengunakan kamera digital, tidak perlu menggunakan video capture, cukup dengan kabel firewire. c Setelah gambar video terekam dalam hard disk computer dalam bentuk file AVI, maka editor melakukan kegiatan logging, yakni pencatatan per adegan atau peristiwa untuk disusun menjadi kesatuan utuh sebuah video berita. 34 d Selesai logging editor tinggal mempelajari naskah berita, berupa uraian berita dan kapan narasumber muncul dengan pendapatnya, dan selanjutnya melakukan editing. e Editor harus berpedoman dengan time is key, sebab perhitungan waktu sangat menentukan efektivitas penyampaian pesan. f Setelah semua proses selesai, hasil editing berita di preview terlebih dulu untuk mengecek hasilnya. g Tugas editor selesai, tinggal menunggu berita ditayangkan, 23 d. Proses Penyiaran Berita Proses penyiaran berita televisi cukup rumit. Hal ini disebabkan tim yang terkibat cukup banyak. Reporter, juru kamera, juru lampu lightingman, maupun juru suara sound man biasanya adalah kerabat kerja yang ditugaskan dilapangan untuk meliput berita. Pada tahap awal, ada dua pendekatan yang dapat dilakukan oleh seorang reporter untuk mengolah hasil liputan berita yang ia lakukan dilapangan. Pendekatan pertama ia dapat menyusun atau menulis naskah berita terlebih dahulu. Pendekatan yang kedua adalah mendampingi tape editor atau penyunting gambar untuk menyunting gambar hasil liputan berita dilapangan. e. Proses Evaluasi Proses evaluasi dilakukan tim redaksi setelah selesai melakukan proses distudio. Evaluasi dilakuakan sebagai hasil liputan dan hasil penyiran. 23 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Jakarta: Prenada Media Group, 2008, cet. ke- 1, h. 144. 35

C. Eksistensi Program Berita Televisi