Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan masyarakat dewasa ini sedang dalam masa peralihan. Berawal dari masyarakat agraris beralih menjadi masyarakat industri. Perkembangan teknologi informasi menjadikan masyarakat industri beralih menjadi masyarakat informasi. Masyarakat informasi yaitu masyarakat yang terkena terpaan media massa dan komunikasi global, masyarakat yang sadar akan informasi dan mendapatkan informasi dengan cukup, menjadikan informasi sebagai komoditas yang bernilai ekonomis, berhubungan dengan masyarakat lain dalam sistem komunikasi global dan mengakses super highway berkecepatan tinggi. Mengutip dari definisi Melody 1990 dalam McQuail 1992, masyarakat informasi juga dapat diartikan adalah masyarakat yang bergantung pada jejaring informasi dan komunikasi elektronik, serta mengalokasikan sebagian besar sumber dayanya bagi aktivitas-aktivitas informasi dan komunikasi. Peran Informasi sudah sangat meluas bahkan sudah memasuki berbagai bidang kehidupan. Begitu cepatnya arus informasi melanda segala bidang kehidupan membuat orang merasa bingung dalam memilih dan mengambil keputusan akibat banyaknya pilihan. Maka tidak heran bila abad ini disebut abad informasi. 1 1 Zulkarimien Nasution, Perkembangan Teknologi Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007 1 2 Dengan keadaan masyarakat yang semakin haus akan informasi perkembangan teknologi informasi pun semakin pesat. Teknologi komunikasi dapat berupa telepon, fax, radio, televisi, audio video’ elektronik dan e-mail. Secara sadar atau tidak sadar media mempunyai peranan penting dalam masyarakat. Mengutip perkataan Tuchman dengan sebuah ilustrasi menurutnya, ”berita adalah jendela dunia”. 2 Sebagai penyalur informasi media baik cetak maupun elektronik, menghadirkan beragam informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini. Menurut Peter Herford, setiap stasiun televisi dapat menayangkan berbagai program hiburan, seperti film, musik, kuis, talk show dan sebagainya, tetapi siaran berita merupakan program yang mengidentifikasi suatu stasiun TV kepada pemirsanya. Program berita menjadi identitas khusus atau identitas lokal yang dimiliki suatu stasiun TV. Dengan demikian, stasiun TV tanpa program berita akan menjadi stasiun tanpa identitas setempat. Program berita juga menjadi bentuk kewajiban dan tanggung jawab pengelola TV kepada masyarakat yang menggunakan gelombang udara publik. 3 Perkembangan teknologi informasi seperti televisi di Indonesia sudah mulai ada sejak tahun 1962 yang pada saat itu siaran resmi TVRI. Selama kurang lebih 27 tahun penonton Indonesia hanya menyaksikan siaran TVRI saja. Barulah pada tahun 1989 muncullah stasiun televisi swasta diantaranya RCTI, SCTV, Indosiar, ANTV, TPI. Menjelang tahun 2000 muncul hampir serempak stasiun televisi swasta lain yakni Metro TV, Trans TV, TV-7 yang 2 Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Yogyakarta: LKiS, 2007, cet. Ke-IV,h. 4. 3 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Jakarta: Prenada Media Group, 2008, cet. ke- 1, h. 2. 3 kini lebih dikenal Trans 7, Lativi yang berubah menjadi TV-one dan Global TV. 4 Disamping itu Metro TV hadir sebagai stasiun televisi swasta pertama yang memfokuskan penyiaran mereka dengan program acara yang bersifat informatif. Disusul kemudian lahirlah TV-one yang memiliki konsep serupa dengan Metro TV. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi, stasiun- stasiun televisi tersebut berusaha menyuguhkan program terbaik mereka. Misalnya saja TVRI dengan Dunia Dalam Berita, RCTI memiliki program unggulan berita Seputar Indonesia, SCTV dengan program Liputan 6, TPI dengan Lintas 5 nya dan program berita unggulan lainnya dari stasiun televisi lain. TPI yang dahulu merupakan singkatan dari Televisi Pendidikan Indonesia adalah stasiun televisi swasta kedua di Indonesia setelah RCTI, yang didirikan oleh Mbak Tutut dan dulu dimiliki sebagian besar sahamnya oleh PT Cipta Lamtoro Gung Persada. TPI pertama kali mengudara pada 2 Januari 1991 selama 2 jam dari jam 08.00-10.00 WIB. TPI diresmikan Presiden Soeharto pada 23 Januari 1991 di Studio 12 TVRI Senayan, Jakarta Pusat. Pada awal pendiriannya, tahun 1991 TPI hanya ingin menyiarkan siaran edukatif saja. Lintas 5 adalah merupakan salah satu acara televisi dari stasiun televisi TPI. Acara berita ini ditayangkan setiap pukul 16.30-17.00 WIB setiap Senin hingga Minggu. Hadir pertama kali pada tahun 1996, menggantikan Lintas Sore. Lintas 5 berisikan materi berita dari dalam dan luar negeri yang aktual 4 Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005, hal.8 4 dan terkini. Khusus untuk berita international, materi yang ditampilkan adalah informasi yang memiliki kedekatan dengan masyarakat Indonesia. Sementara, kejadian-kejadian yang berlangsung di kawasan Timur Tengah, Asia, dan Asia Tenggara serta beberapa kawasan yang berdekatan dengan Indonesia akan menjadi pilihan utama berita-berita dari luar negeri. Program yang diramu selama tiga puluh menit ini akan disajikan ke hadapan pemirsa dengan lima kemasan berita yang berbeda. Materi berita yang ditampilkan diantaranya berupa perkembangan berita politik, ekonomi, sosial terkini serta berbagai peristiwa menarik lainnya. Ditengah berkembangnya televisi-televisi nasional yang mengedepankan siaran edukatif dan informative, Lintas 5 tetap mampu bersaing menayangkan berita-berita terpilih kepada masyarakat. Lintas 5 merupakan program berita yang memiliki karakteristik yaitu bukan hanya sekedar hard news yang mengedepankan keaktualan beritanya tetapi juga mengedepankan sisi kedekatan dengan masyarakat yang sangat tinggi. Dari karakter tersebutlah Lintas 5 diharapkan mampu bersaing dengan tayangan berita unggulan lainnya di stasiun-stasiun televisi lainnya. Meskipun sudah beberapa kali berganti nama, tetapi Lintas 5 tetap konsisten mempertahankan karakteristik berita yang dimilikinya. Lintas 5 yang tidak hanya menyuguhkan berita seputar isu-isu nasional terkini, tetapi juga mampu mengangkat isu tersebut dari beberapa sisi sehingga menjadi lebih dekat dengan pemirsanya. Hal tersebutlah yang merupakan salah satu ciri dari berita yang ditayangkan oleh program berita Lintas 5 TPI. Sehingga Lintas 5 bisa tetap mempertahankan eksistensinya ditengah persaingan industri penyiaran yang terjadi. 5 Berdasarkan latar belakang diatas yang telah diuraikan tersebut, peneliti mengambil judul Manajemen Produksi Lintas 5 Dalam Menjaga Eksistensinya Ditengah Persaingan Industri Penyiaran Indonesia.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah