pada spektrum inframerah parasetamol terdapat peak yang tajam pada bilangan gelombang 3325,28 cm
-1
menunjukan adanya gugus OH dan pada bilangan gelombang 3697,54 cm
-1
menunjukan adanya gugus NH. Dari data spektrum yang diperoleh dapat diambil kesimpulan baku yang diidentifikasi adalah ibuprofen dan
parasetamol.
4.2. Penentuan Kadar Baku Ibuprofen PT. Mutifa Secara Alkalimetri
Hasil penetapan kadar baku ibuprofen secara alkalimetri menggunakan pentiter natrium hidroksida 0,1056 N dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4 . Hasil penetapan kadar baku Ibuprofen secara alkalimetri
Berat baku ibuprofen mg
Volume Larutan NaOH 0,1056 N
Kadar baku ibuprofen
Kadar ibuprofen
rata-rata 250,7
11,75 98,83
98,66 251,4
11,75 98,35
250,2 11,75
98,83 250,9
11,75 98,55
250,4 11,75
98,75 250,1
11,75 98,87
Dari hasil penelitian ini diperoleh kadar rata-rata bahan baku ibuprofen yang dihitung secara statistik adalah 98,66 dengan kadar sebenarnya 98,66 ±
0,31 , hasil yang diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan kadar yang tertera dalam sertifikat analisis perhitungan kadar dapat dilihat pada Lampiran 1
halaman 38.
Universitas Sumatera Utara
4.3. Penentuan Kadar Baku Parasetamol PT. Mutifa Secara Nitrimetri
Hasil penetapan kadar bahan baku parasetamol secara nitrimetri
menggunakan pentiter natrium nitrit 0,1 N, yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5 . Hasil penetapan kadar bahan baku parasetamol secara nitrimetri.
No Berat baku
parasetamol mg
Volume Larutan
NaNO
2
ml Kadar baku
parasetamol Kadar
parasetamol rata- rata
1 259,1
17,15 100,78
100,64 2
259,0 17,10
100,53 3
249,1 16,50
100,85 4
253,5 16,75
100,61 5
250,9 16,55
100,43 Dari hasil penelitian ini diperoleh kadar rata-rata bahan baku Parasetamol
yang dihitung secara statistik adalah 100,64 dengan kadar sebenarnya . Hasil yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan kadar
yang tertera dalam sertifikat analisis perhitungan kadar dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 41.
4.4. Penentuan Kadar Ibuprofen Dan Parasetamol Dalam Sediaan Tablet
Hasil penentuan kadar ibuprofen dan parasetamol dalam sediaan tablet dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 6. Kadar rata-rata ibuprofen dan parasetamol pada sediaan tablet
No Nama Dagang
Ibuprofen Parasetamol
Kadar rata-rata
Kadar sebenarnya
Kadar rata-rata
Kadar sebenarnya
1 Bimacyl
106,18 106,18 ± 0,55
98,49 98,49 ± 1,08
2 Iremax
100,93 100,93 ± 0,59
96,51 96,51± 3,12
3 Neo Rheumacyl
105,10 105,10 ± 0,89
94,52 94,52 ± 1,00
4 Oskadon SP
104,33 104,33 ± 1,35
98,74 98,74 ± 0,72
Universitas Sumatera Utara
Dari data diatas menunjukan bahwa kadar Ibuprofen pK
a
= 4,4 dapat ditentukan secara alkalimetri dengan pelarut etanol 95 , pentiter NaOH 0,1 N
mengguanakan indikator fenolftalein, dimana parasetamol tidak akan tertitrasi karena bersifat asam sangat lemah pK
a
= 9,5. Nitrimetri dapat digunakan untuk penetapan kadar parasetamol dalam campuranya karena ibuprofen tidak memiliki
gugus amin primer aromatis Gandjar, G.H., dan Rohman, A., 2007. Dari studi literatur tidak ditemukan persyaratan kadar campuran ibuprofen
dan parasetamol dalam sediaan tablet, sehingga peneliti mengambil rujukan pada monografi masing-masing tablet yang tertera pada Farmakope Indonesia Edisi IV
tahun 1995. Dari data diatas menunjukan bahwa kadar ibuprofen dan parasetamol dalam
sediaan tablet dengan beberapa nama dagang memenuhi persyaratan kadar yang tertera dalam Farmakope Indonesia Edisi IV tahun 1995 yaitu tidak kurang dari
99,0 dan tidak lebih dari 110,0 dari jumlah yang tertera pada etiket.
4.5. Uji Validasi Metode Analisis