Pembakuan Larutan Natrium Hidroksida 0.1 N Pembakuan Larutan Natrium Nitrit 0.1 N Penentuan Kadar Baku Ibuprofen PT. Mutifa

3.4.2. Pembakuan Larutan Natrium Hidroksida 0.1 N

Ditimbang seksama 300 mg kalium biftalat yang sebelumnya telah dikeringkan pada suhu kamar, dilarutkan dalam 25 ml akuades bebas CO 2 dan ditambahkan 3 tetes indikator fenolftalein, dikocok dan dititrasi dengan larutan natrium hidroksida 0.1 N, hingga terjadi warna merah jambu mantap, dihitung normalitas larutan natrium hidroksida hasil dapat dilihat pada lampiran 19 halaman 67. 1 ml natrium hidroksida 0,1 N setara dengan 20,42 kalium biftalat

3.4.3. Pembakuan Larutan Natrium Nitrit 0.1 N

Ditimbang seksama 250 mg asam sulfanilat, larutkan dalam 50 ml HCl 2 N, dinginkan sampai suhu lebih kurang 15° C, dititrasi dengan larutan natrium nitrit 0.1 N . Titik akhir titrasi ditetapkan dengan menggunakan pasta kanji iodida yang telah dioleskan pada porselen, titik akhir tercapai apabila terbentuk warna biru segera ketika pertama kali digoreskan dan didiamkan selama 2 menit dan digoreskan lagi, segera memberikan warna biru. Sebelumnya dilakukan titrasi orientasi hasil dapat dilihat pada lampiran 20 halaman 68. 1 ml natrium nitrit 0,1 N setara dengan 17,329 asam sulfanilat 3.4.4. Identifikasi Baku Ibuprofen dan Parasetamol PT. Mutifa dengan Spektrofotometer Inframerah FTIR Dicampur 1 mg serbuk ibuprofen dengan 100 mg serbuk KBr dalam lumpang digerus hingga halus dan homogen, serbuk diletakan pada sampel pan, kemudian di masukan pada DRS 8000 dan dianalisa pada bilangan gelombang 4000-500 cm -1 , spektrum inframerah yang diperoleh dibandingkan dengan literatur, prosedur yang sama juga dilakukan terhadap parasetamol hasil dapat dilihat pada halaman 28. Universitas Sumatera Utara

3.4.5. Penentuan Kadar Baku Ibuprofen PT. Mutifa

Ditimbang seksama lebih kurang 250 mg penimbangan serbuk sebanyak 6 kali perlakuan dimasukan ke dalam gelas Erlenmeyer, lalu ditambahkan 25 ml etanol 95 dan dikocok, kemudian ditambahkan akuades 25 ml dan 3 tetes larutan fenolftalein, dikocok dan dititrasi dengan larutan natrium hidroksida 0,1 N sampai terbentuk warna merah jambu mantap dan lakukan titrasi blanko. Dihitung volume larutan natrium hidroksida yang terpakai dan dihitung kadar Ibuprofen hasil dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 38.

3.4.6. Penentuan Kadar Baku Parasetamol PT. Mutifa

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Pada Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Derivatif Dengan Zero Crossing

51 403 149

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

2 33 111

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

1 5 18

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 1 2

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 8 5

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 1 12

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 3 2

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 1 48

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Pada Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Derivatif Dengan Zero Crossing

1 3 66

PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN IBUPROFEN PADA SEDIAAN TABLET SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF DENGAN ZERO CROSSING SKRIPSI

0 2 17