Statistik Deskriptif Uji Kualitas Data Uji Asumsi Klasik

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskripstif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness kemencengan distribusi Ghozali, 2009:19.

2. Uji Kualitas Data

Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka peneliti menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapakan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini dilakukan dengan membandingkan nilai Corrected Item – Total Correlation dengan r hitung dengan r tabel, untuk degree of freedom df = n – 2, dimana n adalah jumlah sampel dan menggunakan alpha = 0,05 Imam Ghozali, 2009:49.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi jawaban responden. Suatu kuesioner dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: 55 1 Repeated Measure atau pengukuran ulang. 2 One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian Cronbach Alpha α. Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pengukuran sekali saja atau One Shot Imam Ghozali, 2009:45.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas, uji normalitas dan uji autokorelasi. a. Uji Multikolineritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Deteksi tidak adanya multikolinieritas dalam model regresi adalah dilihat dari besaran VIF Variance Inflation Factor dan tolerance. Regresi bebas dari masalah multikolinieritas jika nilai VIF10 dan nilai tolerance 0.10 Ghozali, 2009:95. 56 b. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Deteksi atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat dari ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot . Jika ada pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan bahwa telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2009:125. c. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat penyebaran data yang normal atau tidak, karena data diperoleh langsung dari pihak pertama melalui kuisioner. Screening terhadap normalitas data merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk setiap analisis multivariate, khususnya jika tujuannya adalah inferensi. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji normal probability plot dimana data dikatakan normal jika nilai selebaran data berada di sekitar garis lurus diagonal dan juga dapat dilakukan dengan uji statistik Kolmogorov Smirnov Ghozali, 2009:147. 57

4. Uji Hipotesis