Saran Teoritis Saran Praktis

76

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pengalaman yang dialami dalam penelitian ini, peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penulisan ini. Untuk itu, ada beberapa saran untuk bahan pertimbangan sebagai penyempurnaan penelitian selanjutnya yang terkait dengan penelitian serupa dan ada beberapa hal yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya, yaitu :

5.3.1 Saran Teoritis

Peneliti selanjutnya perlu mengembangkan penelitian tentang motivasi untuk sembuh pada pengguna napza yang dipengaruhi oleh variabel lainnya selain aspek dari dukungan sosial. Diharapkan penelitian selanjutnya akan semakin menyempurnakan hasil penelitian sebelumnya.

5.3.2 Saran Praktis

1. Bagi karyawan di rehabilitasi Madani Mental Health Care, hendaknya memberikan pengarahan bagi pengguna napza untuk memiliki motivasi untuk sembuh yang tinggi agar ia terlepas dari napza dan memberikan kegiatan dalam hal meningkatkan interaksi seperti pengajian bersama, forum diskusi dan lain-lain. 2. Bagi individu, semoga penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan untuk lebih memahami dan melihat kehidupan pengguna napza bahwa ia ingin disayangi, diperhatikan bukan sebaliknya ia diacuhkan dan dicap sebagai sampah masyarakat. 77 DAFTAR PUSTAKA Badan Narkotika Nasional dan Departemen Kesehatan RI. 2003. Pelayanan rehabilitasi terpadu bagi korban penyalahgunaan narkoba. Jakarta: BNN. Badan Narkotika Nasional. 2003. Pedoman standar pelayanan korban penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lain. Jakarta: BNN. Badan Narkotika Nasional dan Departemen Kesehatan RI. 2004. Modul pelatihan teknis medis masalah penyalahgunaan narkoba. Jakarta : BNN. Badan Narkotika Nasional. 2008. Pencegahan penyalahgunaan narkoba untuk pelajar dan mahasiswa. Jakarta : BNN. Chaplin, J.P. 2006. Kamus lengkap psikologi. Jakarta : Rajawali Press. Colondam, V. 2008. Motivasi modal sembuh pecandu narkoba. http:kickandy.comfriend461108read. Cutrona, C. E., Russell, D. W. 1987. The provisions of social relationships and adaptation to stress. Advances in Personal Relationships, 1, 37-67. Gottieb, B.H. 1983. Social support strategies : gudelines for mental health practice. beverly hills, California : Sage Publication, inc. Hamalik, O. 2001. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Hawari, D. 2006. Penyalahgunaan dan ketergantungan naza narkotika, alkohol dan zat adiktif. Jakarta : FKUI. Kevin K, Melvin H, and Dwayne D, S. 1994. Psychosocial functioning and motivation scales: Manual on Psychometric Properties. Manggiasih, B. 2010. Kerugian ekonomi akibat narkoba 57 triliun. http:www.tempointeraktif.com Mangkunegara, A. A. 1988. Perilaku konsumen. Bandung: PT. Eresco. Ningtyas, I. 2009. Jakarta kota penyalahguna narkoba terbesar di Indonesia. http: www.tempointeraktif.com Orford. 1992. Community psychology: theory and practice. John-Wiley and son. 78 Papalia, D.E., Olds, S.W. 1995. Human development 6th edition. McGraw-Hill Inc. Purwanto, N. 2004. Psikologi pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Ratih. 2004. 97 Persen masyarakat jakarta tahu bahaya narkoba. http:www.tempointeraktif.com Sarafino, E.P. 2002. Health psychology : biopsychosocial interactions. John Willey Sons, inc. Sarwono, W.S. 2000. Pengantar umum psikologi, Jakarta : PT. Bulan Bintang. Smet, B. 1994. Psikologi kesehatan. Jakarta: Grasindo. Suryabrata, S. 2002. Psikologi pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2008. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif Dan R D. Bandung : Alfabeta. Sevilla, C. G. 1993. Pengantar metode penelitian. Jakarta: UI. Somar, L. 2001. Rehabilitasi pecandu narkoba. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Woolfolk, A. E. 1998. Educational psychology, Boston : Allyn Bacon. 79 LAMPIRAN 80 Assalamualaikum Wr Wb. Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang mengadakan penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi. Adapun judul yang diambil adalah “Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Motivasi untuk Sembuh pada pengguna Napza. Skala ini merupakan instrumen yang digunakan untuk dapat mengungkap tema yang sesuai dengan judul penelitian tersebut. Oleh karenanya, saya sangat mengharapkan jawaban anda yang sejujur-jujurnya dan sesuai dengan yang anda alami dan anda rasakan. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, semua jawaban adalah benar sejauh jawaban tersebut benar-benar mencerminkan pribadi anda. Skala ini hanya untuk tujuan ilmiah, setiap jawaban yang anda berikan akan terjamin kerahasiaannya. Baca dengan seksama petunjuk pengisian yang ada agar tidak terjadi kesalahan pengisian. Setelah selesai, teliti sekali lagi jawaban anda agar tidak terdapat pernyataan yang terlewat atau tidak diisi. Saya sangat mengharapkan kesungguhan anda dalam mengisi skala ini, karena data yang anda berikan sangat penting artinya bagi penelitian ini. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih atas kerjasama dan waktu yang anda berikan untuk membantu saya dalam menyelesaikan penelitian ini. Salam Bayu Sukoco P 81 Petunjuk Pengisian Anda diminta untuk memberi tanda √ pada kolom huruf yang anda rasa paling sesuai dengan keadaan anda. Alternative jawaban yang disediakan untuk bagian pertama adalah : SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Contoh No. Pernyataan SS S TS STS 1. Menurut saya kesembuhan dari napza itu sangatlah penting. √ Nama : Usia : Jenis Kelamin : Lama tinggal di Rehabilitasi : Bagian I No. Pernyataan SS S TS STS 1. Ada seseorang yang dapat saya andalkan ketika saya membutuhkannya. 2. Tidak ada orang yanga dapat saya jadikan penasihat ketika saya mengalami stres. 3. Saya merasa tidak mempunyai hubungan yang dekat dengan orang lain. 4. Ada seseorang yang dapat mengandalkan saya. 5. Ada seseorang yang menikmati aktivitas sosial yang sama dengan saya. 6. Orang lain tidak melihat sayan sebagai orang yang berkualitas. 7. Saya merasa mempunyai respon yang baik untuk mengenal orang lain. 8. Saya merasa menjadi bagian dari orang yang menceritakan sikap saya dan perasaan saya. 82 9. Saya tidak berpikir bahwa orang lain respek terhadap kemampuan dan keterampilan saya. 10. Jika sesuatu terjadi yang buruk, tidak ada yang akan membantu saya. 11. Saya mempunyai hubungan yang dekat dengan orang lain yang memberikan saya kesejahteraan. 12. Ada seseorang yang dapat saya ajak berbicara tentang keputusan penting dalam hidup saya. 13. Saya mempunyai hubungan dimana kompetisi dan dan keterampilan saya diakui. 14. Tidak ada dapat yang berbagi dalam minat dan perhatian dengan saya. 15. Tidak ada yang mempercayakan kesejahteraan kepada saya. 16. Ada seseorang yang jujur yang dapat memberikan nasehat jika saya mempunyai masalah. 17. Saya merasa mempunyai perasaan emosional yang tinggi sedikitnya satu orang. 18. Tidak ada yang dapat saya andalkan pertolongannya ketika saya membutuhkannya. 19. Tidak ada yang membuat saya merasa nyaman ketika berbicara tentang masalah. 20. Ada seseorang yang kagum dekat bakat dan kemampuan saya. 21. Saya merasa kurang rukun dengan orang lain. 22. Tidak ada orang yang suka dengan yang saya kerjakan. 23. Ada seseorang bisa membawa saya jika sedang mengalami keadaan yang darurat. 24. Tidak ada yang membutuhkan saya untuk peduli kepada mereka. 83

Bagian II No.