24 Gottieb 1983 menyatakan bahwa bentuk perilaku dukungan sosial terdiri
dari informasi atau nasehat verbal dan non verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau didapat karena
kehadiran mereka dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima. Dukungan sosial sangat mempengaruhi dalam
memotivasi pengguna napza untuk sembuh, meliputi dukungan emosional, informasi, penghargaan, instrumental, jaringan network support.
3 Fasilitas sarana dan prasarana Ketersediaan fasilitas yang menunjang kesembuhan pengguna napza
tersedia, mudah terjangkau menjadi motivasi pengguna untuk sembuh. Termasuk dalam fasilitas adalah tersedianya sumber biaya yang mencukupi
bagi kesembuhan pengguna napza, tersedianya alat-alat medis yang menunjang kesembuhan pengguna napza.
4 Media Media merupakan sarana untuk menyampaikan pesan atau info kesehatan
Sugiono, 1999. Adanya media ini pengguna napza menjadi lebih tahu tentang kesehatannya dan pada akhirnya dapat menjadi motivasi untuk
sembuh.
2.1.7 Teori-teori motivasi
Motivasi memang bidang yang lebih sering dipelajari oleh para psikolog. Sebab motivasi ini akan mewujudkan motif-motif tertentu yang akan menimbulkan suatu
perilaku atau tindakan tertentu. Dan determinan perilaku atau tindakan ini akan
25 banyak membantu meramalkan dan mengendalikan dampak-dampak dari suatu
keadaan. Determinan perilaku ataupun tindakan tersebut dapat berasal dari dalam diri individu baik yang bersifat biologis maupun psikologis, ataupun dari
lingkungan. Maka teori-teori motivasi yang ada berupaya membuat perbedaan paling penting, teori-teori tersebut yaitu Rahman, 2004:
a. Teori Hedonisme Hedonisme adalah bahasa yunani yang berarti kesukaan, kesenangan, atau
kenikmatan. Hedonisme adalah suatu aliran di dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan
yang bersifat duniawi. Implikasi dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang cenderung menghindari hal-hal yang menyulitkan dan lebih
menyukai melakukan perbuatan yang mendatangkan kesenangan. b. Teori Naluri
Naluri merupakan suatu kebutuhan biologis bawaan, yang mempengaruhi anggota tubuh untuk berlaku dengan cara tertentu dalam keadaan tepat.
Sehingga semua pemikiran dan perilaku manusia merupakan hasil dari naluri yang diwariskan dan tidak ada hubungannya dengan akal. Menurut teori
naluri, seseorang tidak memiliki tujuan dan perbuatan, akan tetapi dikuasai oleh kekuatan-kekuatan bawaan, yang menentukan tujuan dari perbuatan yang
akan dilakukan. c. Teori reaksi yang dipelajari
Teori ini berbeda pandangan dengan tindakan atau perilaku manusia yang berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola dan tingkah laku yang
dipelajari kebudayaan di tempat orang itu hidup. Oleh karena itu, teori ini
26 disebut juga teori lingkungan kebudayaan. Menurut teori ini, apabila seorang
pemimpin atau seorang pendidik akan memotivasi anak buah atau anak didiknya, pemimpin atau pendidik itu hendaknya mengetahui benar-benar
latar belakang kehidupan dan kebudayaan orang-orang yang dipimpinnya. d. Adanya teori pendorong Drive Theory
Teori ini merupakan perpaduan antara teori naluri dengan teori reaksi yang dipelajari. Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi hanya sesuatu
dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Misalnya, suatu daya pendorong pada lawan jenis. Namun, cara-cara yang digunakan berlain-
lainan bagi tiap individu, menurut latar belakang dan kebudayaan masing- masing.
e. Teori kebutuhan Teori beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan manusia pada hakikatnya
adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Menurut Maslow, manusia memiliki lima tingkat kebutuhan
yaitu kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, menyangkut fungsi-fungsi biologis, seperti kebutuhan akan pangan,
sandang, dan papan, kesehatan, kebutuhan seks. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan safety and security, seperti perlindungan dari bahaya dan
ancaman, penyakit, perang, kelaparan, dan perlakuan tidak adil. Kebutuhan sosial, yang meliputi antara lain kebutuhan akan dicintai, diperhitungkan
sebagai pribadi, diakui sebagai kelompok, rasa setia kawan, dan kerja sama. Kebutuhan akan penghargaan, termasuk kebutuhan dihargai karena prestasi,
27 kemampuan, status, pangkat. Kebutuhan akan aktualisasi diri, seperti antara
lain kebutuhan mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki, mengembangkan diri secara maksimum, kreativitas, dan ekspresi diri.
2.2. Dukungan Sosial 2.2.1. Pengertian Dukungan Sosial