59
4.2 Hasil Uji Hipotesis 4.2.1
Hasil Uji Korelasi
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini peneliti melakukan uji korelasi Product Moment Pearson dan penghitungannya dibantu dengan sistem
komputerisasi SPSS versi 11,5 dari hasil uji korelasi antar dua variabel ini, didapatkan hasil:
Tabel 4.3 Uji Korelasi Antara Dukungan Sosial dengan Motivasi untuk sembuh
Correlation Dukungan Sosial
Motivasi untuk sembuh
DUKUNGAN Pearson Correlation SOSIAL Sig. 2-tailed
N 1
60 .435
.001 60
Motivasi Pearson Correlation untuk Sig. 2-tailed
sembuh N .435
.001 60
1 60
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa nilai korelasi r
hitung
antara dukungan sosial dengan motivasi untuk sembuh menunjukkan angka sebesar
0.435. Dengan demikian nilai r
hitung
r
tabel
pada taraf signifikansi 1 0.330. Hal tersebut menunjukkan bahwa H
ditolak dan H
a
tidak ditolak, yaitu ada
hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan motivasi untuk sembuh pada pengguna napza di rehabilitasi madani mental health care.
4.2.2 Hasil Uji Regresi
Peneliti menggunakan analisis regresi untuk mengetahui lebih jauh hubungan antar variabel dengan cara mencari nilai koefisien determinasi. Koefisien
60 determinasi R square merupakan suatu nilai yang menggambarkan seberapa
besar sumbangsih aspek-aspek dukungan sosial terhadap motivasi untuk sembuh pada pengguna napza di rehabilitasi madani mental health care. Hasil
perhitungannya akan ditampilkan pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.4 Model Summary
Change Statistic Model
R R
Square Adjust R
Square Std. Error
of the Estimate
R Square Change
F Change
df1 df2
Sig. F Change
1 .525
a
.275 .193
5,18185 .275
3,355 6
53 .007
a. Predictors: Constant, Opportunity for nurturance , Realible Alliance , Guidance , attachment, Reassurance of worth, social integaration
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai koefisien determinasi R square yang didapat adalah sebesar 0.275. Hal ini berarti bahwa keenam aspek dari
dukungan sosial memberikan sumbangsih sebesar 27.5 bagi perubahan variabel dukungan sosial. Dengan demikian
72.5 dipengaruhi oleh aspek lain selain keenam aspek dari indikator dukungan sosial yang tidak terukur dalam penelitian
ini yang dapat memberikan perubahan terhadap variabel motivasi untuk sembuh.
Setelah dilakukan perhitungan nilai R square maka diketahui sumbangsih dari aspek-aspek dukungan sosial terhadap motivasi untuk sembuh, kemudian
dilakukan penghitungan Anova untuk mengetahui aspek-aspek pada model persamaan regresi ini. Hasilnya disajikan pada tabel Anova b berikut :
61
Tabel 4.5 Anova b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig.
Regression 540,601
6 90,100
3,355 .007
Residual 1423,132
53 26,852
1 Total
1963,733 59
a. Predictors: Constant, Opportunity for nurturance , Realible Alliance , Guidance , attachment, Reassurance of worth, social integaration
b. Dependent Variable: motivasi untuk sembuh
Hasil penghitungan menunjukkan bahwa nilai F hitung yang didapat adalah sebesar 3.355 sementara nilai F tabel dengan df 6 dan 53 adalah sebesar
2.27 maka nilai F hitung yang di dapat F tabel dan dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat
diterapkan. Sementara nilai probabilitas hitung atau taraf signifikansi yang didapat adalah sebesar 0.007. Karena taraf signifikansi 0.05, maka persamaan regresi
yang dipergunakan dapat diterapkan dalam analisis data. Hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial dengan motivasi untuk sembuh
pada pengguna napza di rehabilitasi madani mental health care.
Setelah diketahui nilai f hitung untuk menguji persamaan regresi, kemudian dilakukan penghitungan uji signifikansi konstanta dari aspek-aspek
variabel independen yang diukur. Hasilnya disajikan pada tabel Coefficients a berikut:
62
Tabel 4.6 Coefficients a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error
Beta t
Sig.
Constant 35.547
11.225 3.167
.003 Attachment
.381 .790
.076 .482
.632 Social integaration
1.101 .592
.249 1.861
.068 Reassurance of worth
.225 .638
.058 .352
.726 Realible Alliance
.741 .604
.157 1.227
.225 Guidance
-.274 .642
-.055 -.426
.671 Opportunity for nurturance
1.397 .521
.341 2.680
.010 1
a. Dependent Variable: Motivasi untuk sembuh
Tabel 4.7 Proporsi Varian Pada Aspek-Aspek Variabel Dukungan Sosial
IV R
2
R
2
Change F
hitung
Df F
tabel
Signifikansi X
1
0.045 0.045
2.71 1,58
4.00 Tidak Signifikan
X
12
0.129 0.084
4.21 1,57
4.00 Signifikan
X
123
0.147 0.018
3.21 1,56
4.00 Tidak Signifikan
X
1234
0.177 0.03
2.94 1,55
4.02 Tidak Signifikan
X
12345
0.177 2.32
1,54 4.02
Tidak Signifikan
X
123456
0.275 0.098
3.35 1,53
4.02 Tidak Signifikan
Total 0.275
63
Keterangan:
X
1
= Attachment X
12
= Social integaration X
123
= Reassurance of worth X
1234
= Realible Alliance X
12345
= Guidance X
123456
= Opportunity for nurturance
Dari tabel di atas dapat di lihat besarnya kontribusi masing-masing aspek tipe kepribadian lima faktor, sebagai berikut:
1. Aspek Attachment dari variabel dukungan sosial dengan motivasi untuk
sembuh diperoleh nilai F hitung sebesar 2.71 pada signifikansi 0.105 lebih kecil dengan F tabel 4.00, sehingga antara aspek attachment dengan motivasi
untuk sembuh terdapat hubungan yang tidak signifikan. Hasil pada aspek attachment dapat dilihat dibawah ini :
Tabel 4.8 Model Summary
Model R
R Squar
e Adjusted R
Square Std.
Error of the
Estimate Change Statistics
R Square
Change F
Change df
1 df
2 Sig. F
Change 1
.211a .045
.028 5.68717
.045 2.714
1 58 .105
a Predictors: Constant, attachment
64 2.
Aspek Social integration dari variabel dukungan sosial dengan motivasi untuk sembuh diperoleh nilai F hitung sebesar 4.21 pada signifikansi 0.020
lebih besar dengan F tabel 4.00, sehingga antara aspek Social integaration dengan motivasi untuk sembuh terdapat hubungan yang signifikan. Hasil
pada aspek Social integaration dapat dilihat dibawah ini :
Tabel 4.9 Model Summary
Model R
R Squ
are Adjusted
R Square Std. Error
of the Estimate
Change Statistics R Square
Change F
Change df
1 df
2 Sig. F
Change 1
.359a .129 .098
5.47837 .129
4.215 2 57
.020 a Predictors: Constant, social intergaration, attachment
3. Aspek Reassurance of worth dari variabel dukungan sosial dengan motivasi
untuk sembuh diperoleh nilai F hitung sebesar 3.21 pada signifikansi 0.030 lebih kecil dengan F tabel 4.00, sehingga dapat di simpulkan antara aspek
Reassurance of worth dengan motivasi untuk sembuh terdapat hubungan yang tidak signifikan. Hasil pada aspek Reassurance of worth dapat dilihat
dibawah ini :
Tabel 4.10 Model Summary
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics R
Square Change
F Change
df 1
df 2
Sig. F Change
1 .383a
.147 .101
5.46944 .147
3.215 3 56
.030 a Predictors: Constant, reassurance, social intergaration, attachment
65 4.
Aspek Realible Alliance dari variabel dukungan sosial dengan motivasi untuk sembuh diperoleh nilai F hitung sebesar 2.94 pada signifikansi 0.028 lebih
kecil dengan F tabel 4.02, sehingga dapat disimpulkan antara aspek Realible Alliance dengan perilaku konsumtif terdapat hubungan yang tidak signifikan.
Tabel 4.11 Model Summary
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Change Statistics
R Square
Change F
Change df1
df2 Sig.F
Change 1
.420a .177
.117 5.42221
.177 2.948
4 55
.028 a Predictors: Constant, realible, social intergaration, attachment, reassurance
5. Aspek Guidance dari variabel dukungan sosial dengan motivasi untuk
sembuh diperoleh nilai F hitung sebesar 2.32 pada signifikansi 0.055 lebih kecil dengan F tabel yaitu 4.02, sehingga dapat disimpulkan antara aspek
Guidance dengan motivasi untuk sembuh terdapat hubungan yang tidak signifikan.
Tabel 4.12 Model Summary
Model R
R Square Adjusted
R Square Std. Error
of the Estimate
Change Statistics R Square
Change F
Change df
1 df
2 Sig. F
Change 1
.421a .177
.101 5.47033
.177 2.325
5 54 .055
a Predictors: Constant, guidance, realible, social intergaration, attachment, reassurance
66 6.
Aspek Opportunity for nurturance dari variabel dukungan sosial dengan motivasi untuk sembuh diperoleh nilai F hitung sebesar 3.35 pada
signifikansi 0.007 lebih besar dengan F tabel yaitu 4.02, sehingga dapat disimpulkan antara aspek Opportunity for nurturance dengan motivasi untuk
sembuh terdapat hubungan yang tidak signifikan.
Tabel 4.13 Model Summary
Model R
R Squar
e Adjust
ed R Squar
e Std. Error of
the Estimate Change Statistics
R Square
Change F
Change df
1 df
2 Sig. F
Change 1
.525a .275
.193 5.18185
.275 3.355
6 53 .007
a Predictors: Constant, opportunity, attachment, social intergaration, guidance, realible, reassurance
Dari hasil regresi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dari keenam aspek variabel dukungan sosial dengan motivasi untuk sembuh dihasilkan
yang memberikan sumbangsih signifikan adalah Social integaration. Sedangkan yang memberikan sumbangsih secara tidak signifikan adalah Attachment, Realible
alliance, Reassurance of worth, Guidance, dan Opportunity for nurturance. Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa sumbangsih masing-masing
adalah sebagai berikut : 1. F hitung sebesar 2.71 pada aspek Attachment.
2. F hitung sebesar 4.21 pada aspek Social integaration. 3. F hitung sebesar 3.21 pada aspek Reassurance of worth.
67 4. F hitung sebesar 2.94 pada aspek Realible alliance.
5. F hitung sebesar 2.32 pada aspek Guidance. 6. F hitung sebesar 3.35 pada aspek Opportunity for nurturance.
4.2.3 Hasil Uji Regresi Demografi Jenis Kelamin